Trowback-8

1.8K 72 0
                                        

"Ini maksudnya apa?" Tanya Yola dengan suara gemetar.

Jo hanya melihat tidak ingin merespon karena dirinya sudah banyak menahan emosi Jo takut kalau mengeluarkan suara yang ada suaranya meledak, itu yang ditakutkan oleh Jo.

"Jelasin." Tekan Yola

Jo menghela nafas dirinya ingin mengatur ritme terlebih dahulu.

"Denger. Ini ongkos buat taksi lu kalo nggak mau ambil aja ini sama kok sama minuman yang lu ambil dari orang lain."

Yola kini mengerti, dirinya kini merasa bodoh dan terguncang. Ah seharusnya dirinya tidak menceritakan hal ini ke Jo tadi dan seharusnya dirinya tak mengambil apapun dari orang yang tidak dikenali nya, bahkan Yola sadar kalo dirinya itu salah, tapi kenapa tiba-tiba matanya panas? Air matanya ingin menetes dan tentu saja air matanya kini keluar ntah gimana caranya air mata nya yang ditahan nya.
Tentu saja Jo hanya diam tanpa merespon apapun.

"Sorry air mata gue nggak bisa ditahan." Jelas Yola sambil mengusap airmatanya dengan telapak tangannya

"Yap." Jawab Jo santai, Jo pun langsung pergi ke dapur dirinya harus mengambil air putih di kulkasnya, Jo harap air dingin bisa mendinginkan kepalanya yang akan meledak ini.

Yola berpikir gimana dirinya harus pergi dari sini tanpa mengambil apapun yang Jo kasih dan Yola sedikit malu untuk meminjam handphone Jo untuk menelpon temannya.
Mau tidak mau, malu atau tidak Yola harus memberanikan diri untuk menghadap Jo, lagipula ini salahnya dan lagipula sudah terlanjur dan maka dari itu harus dituntaskan.

Yola pun masuk kekamar Jo, dirinya yakin tadi jam tangannya ada dimeja dekat kamar Jo, setelah menemukan jam tangannya yang masih diatas meja, mata Yola melihat kelaci meja yang sedikit terbuka, mata nya melihat sesuatu yang tak asing di matanya dibukanya pelan, Yola tak mau ada kejadian memalukan lainnya, Yola melotot melihat memonya yang ada di laci meja nya Jo bukannya kemarin Yola menanyakan ini kepada Jo dan dengan jelas Yola mendengar ucapan jo yang tidak melihat buku memo nya. Jo berbohong? Untuk apa?

Yola langsung keluar kamar Jo dan matanya mencari sosok Jo, terakhir Jo ada didapurnya tapi sudah tidak ada, Yola mencari suara yang sepertinya langkah kaki, dan tentu saja akibat mengikuti suara tersebut Yola menemukan Jo yang sedang merapikan sesuatu dikamar sebelah kamar tidur Jo.

"Ini apa?" Tanya Yola tanpa basa-basi

Jo menegok dirinya hampir terkena serangan jantung, bagaimana tidak tiba-tiba sosok Yola ada dibelakang nya.

"Gue kira lu udah balik." Jawab Jo santai matanya sudah melihat Yola membawa memonya.

"Ini punya gue."

"Oh itu punya lu gue kira punya orang lain."

"Kalo mau bohong itu yang pinter dikit bisa kan?"

Inilah sifatnya Jo yang tidak ia sukai, Jo selalu tak suka kalo dirinya dituduh yang bukan-bukan.
Jo langsung melepaskan sarung tangan yang tadi dipakainya.

"Siapa yang bohong?"

"Jangan sok ngelak buat ngebela diri."

"Denger. Mana gue tau kalo tuh benda punya lo? Sedangkan gue selalu ketemu banyak cewek."

"Harusnya lu tau kalo ada inisial Y.A nya itu tanda nya Yola angnesia."

"Aneh. Gue tarik omongan gue waktu itu. Kayanya gue nggak bakalan jatuh cinta sama cewek sejenis lu. Bisa lu keluar dari sini? Pintu keluar jelas ada didepan. Jadi sebelum gue terlalu kasar mendingan lu pergi dengan baik-baik." Jelas Jo matanya kini menatap Yola dengan tajam, tatapan itu membuat Yola takut, bukannya langsung pergi Yola masih melihat kedua mata Jo yang sangat menusuk didadanya.

Yola tak suka dengan orang yang menatapnya seperti itu, sangat menakutkan dan tentu saja Yola sudah keluar dari apartemen Jo sambil membawa uang 300rb yang tadi Jo kasih, Yola tak ada pilihan selain mengambilnya karena Yola tak tau harus bagaimana menuju ke apartemennya sedangkan tas dan handphone nya tidak ada ditangan.

Sepertinya Yola dari apartemennya, Jo merasa sedikit ada penyesalan karena terlalu kasar dengan Yola, Disisi lain Jo sedikit kesal karena rencana nya untuk iseng ke Yola tidak terlaksanakan, Jo berharap semua nya berakhir baik dihari ini.

**
Sesampainya Yola diapartemen dengan bantuan resepsionis akhirnya dirinya sudah didalam apartemen nya. Yola langsung membersihkan badannya itu yang terpenting setelahnya Yola harus kekantor polisi untuk melaporkan benda hilang tapi sebelum itu dirinya harus menelpon temannya.

Tak lama untuk mengahabiskan waktu Yola sudah bersih dan wangi dan berpakaian santai. Yola merasa hidup kembali dan setelah itu Yola harus menelpon Amel.

"YOOOLLAAA!!!!" Teriak Amel setelah sambungan teleponnya tersambung dengan Yola.

"Yaampun mel suara lu bikin sakit kuping."

"Dan lu bikin kita semua jantungan. Lo kemana sih? Tas sama handphone lu ditinggal dan kita kebinggungan nyari lu. Aduh rasanya gue pengen jambak lu sampe rontok."

"Sorry semalem gue nggak tau kemana tiba-tiba gue ada diapartemen nya Jo."

"Jo? Lu tidur sama cowok?"

"Bukan-bukan Jo itu kenalan gue nanti gue ceritain detailnya. Kalian dimana?"

"Kita semua ada dikantor polisi buat lapor orang hilang."

"Eh? Gue nggak ilang. Keapertemen gue bisa nggak? Sekalian anterin tas sama handphone lu."

"Hebat banget nih orang berani banget nyuruh kita ke apartemen lu. Lu aja sini ke tempatnya Icha."

"Rambut gue belum kering mel."

"Bodo amat. Kita udah capek nyari lu kemana-mana."

"Sorry. Yaudah gue ke apartemen nya Icha deh."

"Hm. Bye take care dan siapin mental buat denger omelan kita semua."

Yola langsung memutuskan pembicaraannya dengan Amel. Dan dirinya tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

***

Alhamdullilah. Hari ini kelar part baru. Selamat membaca cerita pertamaku dan Silahkan bertemu dengan Yola dan Jo💏
Semoga makin banyak yang mampir dan memberikan cinta ke cerita ini❤️

Regards,
AN
Calon mempelai kwon ji young🤙🏻

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang