Sinar matahari sudah masuk kecelah jendela kamar Jo, ketiga temannya pun masih tidur tergeletak dilantai kamar dengan alas kasur kecil miliknya.
Setegah sadar Jo langsung mengecek handphone nya, jam 8.45 am terlihat dilayar handphone nya dengan dua misscall dari Bela. Jo langsung berpikir mungkin Bela menelpon nya untuk membangunkan dirinya.
Digeletakkan kembali handphone nya disampingnya, Jo memutuskan untuk kembali tidur.Niatnya untuk memejamkan mata tidak jadi karena, Bela menelponnya kembali, dengan malas akhirnya Jo mengangkat panggilan telpon Bela.
"Ada apa bel?"
"Bu Ningsih nggak jadi kerumah tadi baru aja ngabarin. Dan mama sedih."
"Ohiya gue ada janji sama ibu buat jemput jam 10."
"Jo, lu denger nggak sama ucapan gue tadi? Ibu Ningsih nggak jadi main kerumah."
"Loh kenapa? Kemarin ibu excited banget buat main."
"Lo nggak ngelakuin kesalahan kan?"
"Nggak gue baik-baik aja kemarin dan gue masih ketawa bareng sama ibu."
"Terus kenapa ibu batal main ya? Alasannya juga gitu."
"Emang apa alasannya?"
"Katanya ada acara mendadak, makanya harus balik ke Bandung."
"Sama Yola?"
"Nggak katanya dijemput sama si Lela tadi subuh."
"Kok lu tau?"
"Iya tadi pas subuh kata mama, ibu video call mama mungkin biar mama percaya juga."
"Mungkin emang lagi ada acara kali bel. Mama sedih gitu?"
"Iya lu tau sendiri kan gimana mama. Malah mama nyuruh Yola main."
"Bel. Lo bisa bantu bilang sama mama."
"Bilang apa?"
"Nggak jadi deh. Biar gue aja yang bilang. Ohiya minggu besok restaurant gue udah buka resmi."
"Ah capek gue denger omongan lo gini terus, beneran buka ngga tuh restaurant."
"Beneran kok."
"Yola udah dibilangin belum?"
"Belum. Lagi pula bilang atau nggak bilang nggak masalah kan bel?"
"Wow! Ini beneran Jo pamungkas?"
"Lu pikir aja sendiri. Udah gue mau lanjut molor."
"Jo?"
"Hm?"
"Jangan ngomong asal kaya tadi ya, karena yang gue tau lo lagi berjuang untuk memperbaiki semuanya."
"Gue nggak tau perjuangan gue ini bakalan ada hasilnya atau nggak karena yang gue rasa saat ini masih sayang sama Yola sampe stres dan bikin rambut gue rontok dan gue pernah bilang ke lo ternyata rasa lelah sama capek kini lagi menyapa gue."
"Jo."
"Apa?"
"Gue takut kalo lo udah ngomong gini. Karena gue takut lo bakal nyakitin Yola untuk kedua kalinya."
Jo diam, dan setelah itu pembicaraan dengan bela langsung diakhir begitu saja, saat ini dirinya harus benar fokus untuk usaha yang sedang dijalaninya, terlebih lagi dengan status CEO nya yang membuatnya makin memiliki beban tersendiri.
"Good morning." Ucap Dafa ngelantur.
"Cuci muka dulu sana baru ngomong." Jawab Jo sambil melemparkan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up
Narrativa generaleSeharusnya kita tak pernah bertemu jika akhirnya kita memutuskan untuk berpisah. End 22.08.19 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan bintang dan komen kalian❤️ Cerita ini masih banyak kesalahan, dan mohon maaf jika penulisan salah. Terimaksih✨ C...