Jarak(2)

1.8K 82 2
                                    

Sampai saat ini Jo masih belum mengerti dari sikap Yola yang menentukan sesuatu dengan pilihannya tanpa mempedulikan perasaan Jo saat ini, dan yang Jo kesali adalah dirinya yang menuruti, kalo saja dirinya bisa berontak itu akan dilakukan tapi Jo takut Yola akan pergi dan kesegsaraan akan menyapanya lagi dan itu sangat membuat Jo frustati. Jadi lebih baik untuk saat ini mengikuti ritme yang Yola berikan jika lelah Jo akan mengakhirinya karena Jo tidak bisa berpura-pura lagi.

Posisi Jo masih betah diposisi awalnya berbaring dengan menatap langit kamarnya, berharap Yola datang mengunjungi nya tapi itu hanya agan yang tidak akan pernah terjadi kalau pun itu terjadi Yola mungkin merindukan nya atau akan berbicara apa yang baik menurutnya kadang Jo belum bisa menerima kalo dirinya disebut egois karena yang egois jelas mereka berdua.

***

Jam 9 Pagi di hari sabtu membuat Yola memindahkan barang nya yang dikosannya ke apartemennya dengan mengunakan jasa pindahan jadi Yola tidak perlu repot untuk memangil teman-temannya untuk membantunya. Yola sudah memutuskan untuk tidak ditinggal dikosan lagi kini dirinya memutuskan untuk tinggal diapartemennya yang sudah lama kosong dan tentu saja ada alasan lain, yaitu berdekatan dengan apartemen Jo walaupun masih membutuhkan waktu setegah jam untuk ke apartemen Jo.

Setelah merapikan apartemennya dan peraralatan sudah disusun rapi oleh jasa pindahan, yang harus Yola lakukan adalah memasak untuk makan siangnya dengan Jo, betul sekali Yola memutuskan untuk mampir ketempat Jo untuk memberitahu dan tentu saja alasannya adalah karena Yola merindukan suara Jo dan wajah nya.

Butuh cukup lama Yola harus berurusan dengan masak-memasak, dan itu membuat Yola semakin kagum dengan Jo yang betah sekali di dapur untuk memasak atau menemukan menu baru untuk restaurant nya.

Jam 1 siang Yola sudah bersiap untuk pergi keapartemen Jo, Yola memang sengaja tidak memberitahu Jo untuk sedikit membuat Yola terkejut, mungkin akan lucu melihat wajah kagetnya Jo.

Yola berharap Jo masih bisa mengerti dengan situasi seperti ini.

Sekitar jam 12 menjelang matahari lebih menyinari bumi, Yola berangkat ke apartemen Jo tanpa memberitahu terlebih dahulu. Perjalanan ke apartemen Jo tidak begitu memakan waktu karena jarak yang lumayan dekat dengan tempat tinggal Yola saat ini.

Bel apartemennya berbunyi jelas Jo kaget karena dirinya tidak menyuruh siapapun datang keapartemennya, alasannya cukup jelas dirinya mau sendirian tanpa diganggu oleh siapapun. Dan dilihatnya siapa datang dari lubang kecil jantungnya hampir mau lepas dari tubuhnya, Yola ada didepan pintu apartemen nya.

Dengan wajah yang diatur sebiasa mungkin, Jo membuka pintu. Yola tersenyum kearahnya sudah membuatnya berpikir tidak baik.

"Kok nggak kaget aku dateng?" Tanya Yola.

"Mau ngapain?"

"Makan siang bareng yuk? Aku udah buatin makanan walaupun nggak seenak kamu yang buat sih."

Langkah Yola menuju dapur dengan tenang sambil mengambil piring seperti sudah hafal dengan rumah Jo.

"Thanks."

Yola sadar sikap Jo saat ini sedang badmood dan mungkin menginginkan Yola cepat pergi dari hadapannya.

"Jo?"

Jo tidak menjawab, dirinya sekarang sedang mengatur emosi dan melawan setan yang ada didalam dirinya.

Yola dengan percaya dirinya menghampiri Jo yang lagi asik duduk sambil menonton tv yang sama sekali tidak ditonton nya.

"Maaf, kemarin aku nggak maksud untuk ngusir kamu."

"Iya tau kok."

"Kamu masih marah? Atau karena aku yang selalu bilang kamu egois jadinya kamu nggak terima?"

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang