Lusa akhirnya pun menyapa, Yola sudah menunggu keberangkatannya bersama Angga, partner nya kali ini diganti secara tiba-tiba sebelum besoknya berangkat. Ibnu mengundurkan diri dalam proyek ini dan jelas Ibnu menghilang seperti debu atau bisa dibilang seperti lelaki pencundang lainnya, Yola tidak kesal apapun yang Ibnu lakukan padanya tapi Yola tidak kuat mendengar gosip yang dibuat oleh Ibnu.
Menurut Sheila, yang mendengar gosip itu Ibnu mengundurkan diri karena Yola selalu memintanya tidur bersama, dan membuat Ibnu risih dan itu sangat mengusik diri Yola dan membuat citranya memburuk untungnya banyak pihak yang tidak percaya dan proyek ini masih dijalankan olehnya.
Untungnya partner nya kali ini lelaki yang sudah menikah dan taat akan agama, jadi Yola sangat nyaman.
Jam 1 dini hari Yola akan meninggalkan tanah air dalam jangka lumayan lama, dan Yola belum pamitan oleh Jo, lelaki yang selesai acara ulangtahunnya tidak mengirim pesan atau apapun.
"Yol. Liat deh anak gue lucu banget."
Ucap angga sambil memperlihatkan foto anaknya yang dikirim oleh istrinya.
"Lucu banget. Berapa tahun sih?"
"Sebentar lagi mau 1 tahun sih."
"Mau punya anak juga deh. Gemes banget."
"Cari dulu bapaknya baru produksi."
Refleks Yola memukul pundak angga, sambil tertawa.
Tiba-tiba pikiran Yola mengingat Jo, apakah kalo nanti hubungan mereka membaik apakah Yola bisa hamil? Dan memiliki bayi yang sangat lucu seperti dirinya atau Jo? Memikirkan nya saja sudah membuatnya geli sendiri.
Kalo dipikir hubungan nya dengan Jo seperti roller coaster, dan Yola menatap layar handphonenya hanya untuk menunggu pesan atau telpon dari Jo.
Di lain tempat Jo sedang menenangkan pikirannya, Yola akan pergi dalam jangka yang lama menurutnya 2 bulan serasa 2 tahun menurut Jo, ingin sekali mengikuti kemana pun Yola pergi, tapi itu mustahil karena Yola pasti tidak suka dengan caranya.
Diam, dan mondar-mandir itulah kerjaan Jo diapartemen, dan yang melihat tingkah Jo sangat geram contohnya Dafa.
Dafa tidak kuat melihat Jo yang mondar-mandir didepannya, dan lempar bantal kearah Jo adalah hal yang tepat karena Jo diam ditempat dan melihat ke arah Dafa.
"Gue pusing ngeliat lu mondar-mandir." Jelas Dafa sebelum dirinya dilempar balik.
"Pulang aja kalo nggak suka."
"Yailah, gitu mulu ancamannya kalo gue main, tadi nya gue juga mau cabut tapi lu larang."
"Siapa? Gue ngelarang? Ngarang aja."
Dafa tertawa, tentu saja omongannya tadi itu bohong.
"Marah-marah terus heran, kalo mau ke bandara sana, keburu berangkat nanti Yola."
"Yola nggak bakal suka kalo gue kesana."
"Yaudah mondar-mandir lagi aja."
Jo langsung melempar bantal ke arah Dafa.
Jo langsung mengambil handphone nya, dilihatnya jam dihandphone nya sudah jam 11 malam ternyata, Yola sebentar lagi akan benar-benar pergi selama 2 bulan dan dirinya akan menderita mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up
General FictionSeharusnya kita tak pernah bertemu jika akhirnya kita memutuskan untuk berpisah. End 22.08.19 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan bintang dan komen kalian❤️ Cerita ini masih banyak kesalahan, dan mohon maaf jika penulisan salah. Terimaksih✨ C...