Bandung (2)

2.5K 121 0
                                    

Cuaca Bandung hari ini bisa dibilang sangat bersahabat, matahari masih menyinari kota Bandung. Masyarakat Bandung pun masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing begitu juga dengan Ibu Ningsih, Jo dan Yola mereka bertiga sudah dimobil Jo untuk ke pemakaman, karena tujuan mereka kalo ke Bandung untuk bersilahturahim dan sekalian jiarah makan ayah. Ayah sudah meninggalkan keluarga dua tahun lalu disaat Yola sedang berjuang untuk mengakhiri semuanya dengan Jo.
Ayah sosok pria yang sangat menentang perceraian dirinya dengan Yola karena menurut ayah ini adalah sebuah kesalahpahaman yang bisa diperbaiki oleh Yola atau Jo.

Yola duduk dikursi belakang sambil memperhatikan jalanan, sedangkan ibu dan Jo terlihat ngobrol itulah mereka berdua bersama yang terlihat diam adalah Yola, ini mengingatkan kenangan lama dulu sebelum perceraian itu datang dan semuanya baik-baik saja Jo selalu membuat Yola nomer dua atau bahkan tak terlihat itu disebabkan Jo selalu asik ngobrol dengan ibu atau ayahnya.

Tidak lama akhirnya mereka sampai dipemakaman umum yang tidak terlalu jauh dari rumah Yola.
Mereka bertiga pun berjalan pelan, pemakaman terlihat tidak terlalu banyak per jiarah, hanya ada beberapa. Kini mereka sudah didepan nisan ayah yang tertulis Jarudin Syah Bin Abidal Syah.
Jo pun langsung membersihkan makam mertuanya, ada rasa penyesalan yang tiba-tiba menusuk ke hatinya namun ditahan nya agar dirinya terlihat baik-baik saja didepan kedua perempuan yang kini Jo masih sayangi. Dilihatnya Yola dan Ibu Ningsih yang sibuk membaca doa. Setelah Yola selesai membaca doa dirinya langsung beranjak keluar untuk menenangkan hati nya.

Ibu Ningsih juga sudah selesai berdoa dan area pemakaman juga sudah terlihat bersih mereka berdua langsung beranjak pergi.

"Yol. Kamu mau balik hari ini atau besok?" Tanya mama ketika jarak mereka sudah dekat.

"Sekarang kaya nya bu. Kenapa?"

"Jo juga kalian berdua aja. Nggak baik kalo naik kereta sendirian."

"Biasanya aku juga sendiri kok bu."

Jo hanya diam tak ingin berkomentar karena dirinya tak pantas untuk bergabung atas pembicaraan ini.

"Sesekali nurut bisa kan? Jo anterin ibu ketempat ua Irsyad dulu ya sekalian kalian pamit."

"Iya bu." Jawab Jo

Ibu Ningsih pun berjalan meningalkan Yola dan Jo.

"Kalo mau naik kereta nanti gue anter ke stasiun kok. Biar kita nggak semobil." Saran Jo

Yola sedikit kaget atas ucapan Jo menurut nya mungkin Jo akan memaksanya atau mengeluarkan kata-kata aneh lainnya.

"Oh oke." Yola hanya bisa menanggapi ucapan Jo dengan dua kata saja karena dirinya sedikit binggung dan sedikit rasa aneh yang tiba-tiba membuatnya ada rasa yang akan hilang nanti.
Jo hanya tersenyum, dirinya pun berlalu kearah mobil nya.

Aneh, satu kalimat yang menggambarkan suasana hati Yola saat ini, dirinya masih ragu atas ucapan Jo tadi, bukannya ini yang dirinya mau? Tapi kenapa ada rasa tak suka dengan perubahan yang tiba-tiba disaat hati ini kembali berdegup ketika mendengar ucapan gombal Jo dan sedikit sikap manis nya. Didalam mobil Yola hanya menyibukkan dirinya melihat handphone, sambil melihat explore diinstagram miliknya.

Didengar nya suara Jo yang sedang cerita ke ibu, menceritakan restaurant nya yang akan dibuka nanti, dalam waktu dekat Jo juga menceritakan kenapa pembukaan restaurant nya ditunda, dan hal yang menarik terutama tentang Aira keponakan Jo, sekilas Yola jadi mengingat kata-kata Jo yang membuatnya masih teringat jelas di telinganya.

"Bu. Bawa handphone nggak?" Tanya Yola tiba-tiba

"Bawa. Kenapa memangnya Yol?"

"Pinjem sebentar. Aku mau liat sesuatu di handphone ibu."

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang