Throwback-11

1.9K 69 0
                                    

Kalian tahu hubungan itu biasanya muncul karena kita sering bertukar pesan, mengobrol lama ditelpon atau bertemu langsung tapi itu tidak berlaku dengan hubungan Jo dan Yola mereka memulai dengan sangat aneh bukan? Mungkin ini yang dinamakan campur tangan Tuhan itu beraksi.
Yola masih tidak menyangka kejadian kemarin membuatnya menjadi kekasih dari Jo yang sama sekali belum dikenalnya dan anehnya sampai saat ini Yola belum punya kontak Jo apapun itu. Kalau temannya tahu bisa habislah.

Yola memulai hubungan ini karena Jo menciumnya dan itu pertanda mulainya hubungan mereka. Konyol memang, Yola yakin Jo tidak main-main karena setelah kejadian itu Jo mengantar Yola sampai pintu apartemennya dan memeluknya sambil mengatakan kalo Jo akan datang siang ini.

Yola sudah merapikan apartemennya sehabis bangun tidur tadi, jantungnya masih berdetak kencang, rasa ini sudah sangat lama tidak dirasakan oleh Yola.

Jam 1 siang Yola masih menunggu kedatangan Jo. Dan akhirnya sosok Jo terlihat ketika pintu apartemen ada ketukan dan Yola mengintip dilubang kecil.

"Hei." Sapa Yola saat membuka pintu.

"Sorry agak lama resto lagi rame jadi nggak enak buat ninggalin." Jelas Jo

"Iya nggak apa-apa. Masuk dulu."

"Bytheway kamu agak sedikit feminim."

Yola binggung.

"Ih emang udah kaya gini kali."

"Tapi agak beda aja. Ohiya Masukin nomor handphone lo."

"Untuk?"

"Bisa gila nanti gue kalo gue kangen gimana? Yakali gue kesini tegah malem. Mau?"

"Hah? Ohiya kita belum punya kontak masing-masing ya. Eh iya mau minum apaan?"

"Duduk aja disamping gue udah cukup kok."

Lagi, jantung Yola berdetak tidak karuan.

Jo sangat suka dengan wajah Yola saat ini, rasanya Jo ingin mencium Yola.

"Ohiya kemarin teman gue mau.." sebelum menyelesaikan ucapannya bibir Yola sudah dilumat oleh Jo.
Marsmellow seperti itulah rasa bibir Yola bikin ketagihan.

"Jo. Aku nggak bisa nafas."

Jo senyum dan akhirnya melepaskan Yola.

"Siapa suruh bikin ketagihan."

"Nih udah aku save nomer aku." Jelas Yola sambil mengembalikan handphone Jo.

"Mau ikut ketemu mama sama adikku?"

"Hah? Sekarang juga?"

"Hm. Kenapa kok kaget gitu?"

"Iya gimana nggak kaget. Kita baru resmi dua hari loh."

"Kenapa emang? Gue serius sama lo."

"Iya tahu kok. Maksudnya gue belum siap aja."

"Kapan siap nya? Gue udah nggak bisa tahan kalo liat lo jujur bawaan gue mau ngajak lo main dikasur."

"Jo." Suara Yola cukup tinggi dan muka nya pasti saat ini merah. Bagaimana tidak Jo mengucapkan kalimat itu dengan santai.

"Gue bukan cowok baik, saat kali ketemu dibasemant otak gue udah jorok pas liat lo dan seterusnya selalu jelek isinya."

"Jo."

"Kenapa nyesel udah kenal sama gue?"

"Bukan gitu. Aku juga bukan perempuan sempurna jadi jangan ngomong gitu."

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang