Trowback-3

2.4K 96 0
                                    

Yola tak pernah sepanik ini jika ada benda yang hilang, semenjak kemarin dirinya pulang terburu-buru karena harus kirim e-mail yang file nya masih ditaruh di laptopnya membuat dirinya kehilangan benda penting didalam hidupnya, bukan handphone atau alat makeup tapi sebuah note yang dimana isi nya jadwal kerjaan dirinya, dirinya sudah panik dari semalam ketika dirinya sadar akan kehilangan benda yang penting. Dirinya sudah menyuruh Amel,Icha ataupun Sheila untuk membantunya, dan hasilnya 0 tidak ada yang melihat atau memegang benda pentingnya tersebut.

"Terus udah ketemu belum sih Yol. Ampun deh pelupa banget naro benda sekecil itu doang padahal." Oceh Amel ditelpon, saat ini Yola sedang menghubungi Amel yang sengaja diloudspeaker.

"Belum. Dimobil lo beneran nggak ada ya mel?"

"Nihil. Udah berapa kali gue ke mobil buat nyari beda secuil itu."

"Terus gimana ya mel? Isinya penting banget sumpah. Bisa berantakan kerjaan gue atau bisa dipecat kayanya gue."

"Lebay njir lo adalah manusia terlebay. Kalo dipecat cari tempat baru katanya lo mau nyoba ditempat kerjanya Sheila."

"Skip nggak usah mikir kesana dulu deh. Yang penting note gue ketemu."

"Ketinggalan ditaksi kemarin lo naikin kemarin kali."

"Mellll. Kenapa gue nggak mikir kesana ya? Bego nya."

"Dari dulu lo nya aja nggak sadar."

"Terus gue harus ngapain ya? Gue nggak hafal nomer plat taksi nya yang gue tau nama supir taksinya pak Eko."

"Aduh. Yaudah ikhlasin aja nanti gue beliin note baru beres."

"Mau nangis rasanya."

Amel yang mendengar suara Yola sedikit berubah dan didengarnya suara tangis.

"Kita beli baru aja ya. Lo sekarang dimana? Diapartemen kan? Nanti gue,Icha sama Sheila kesana ya kita beli baru. Jangan nangis gitu ah."

"Ih mau nya yang lama nggak mau yang baru amel. Ceroboh banget nggak sih gue. Lagian kenapa juga sih gue bawa-bawa note keluar nyebelin banget ah sumpah."

"Iyaudah jangan beli baru. Nanti gue kesana ya."

"Ih katanya lo mau beliin gue note baru sekarang bilangnya jangan beli baru mau lo apasih mel?"

Amel hanya bisa bersabar melihat tingkah Yola yang seperti tidak asing lagi bagi dirinya.

"Kan tadi lo mau nya yang lama terus pas gue tawarin beli baru nggak mau. Aduh kesel juga jadinya gue."

"Kan tadi nggak mau kalo sekarang mau. Gue mandi dulu jangan lama-lama kalo siang nanti macet."

"Banyak bicara ya kamu. Tunggu gue juga belum rapi dan belum lagi gue jemput dua manusia lagi. Kurang baik apa coba gue sama kalian?"

"Iya Amel baik banget sumpah beruntungnya kita berteman sama Amel."

"Bacot. Udah sana mandi."

"Oke See you mellll. Hati-hati ya nanti."

Yola pun langsung merapikan apartemen nya yang tadi diberantakin dan sebenarnya dirinya tidak rela note yang dimana sudah dijaganya begitu extra ternyata malah lenyap begitu saja, dirinya tak menyukai sifat cerobohnya ini.

Hanya butuh waktu 3 jam ketiga temannya sudah diapartemennya.

"Gue kira lo udah rapi gitu yol, biar kita langsung pergi, eh ternyata belum mandi." omel Amel seperti ibu dan anak.
Sheila dan Icha hanya diam tak mau ikut campur, karena mereka berdua tahu yang dibutuhkan saat ini hanya diam tak usah bersuara atau berkomentar apapun itu lebih baik.

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang