Jarak

2K 74 2
                                    

Malam ini Jo memberanikan dirinya untuk ketempat apartemen Yola, tanpa memberitahu terlebih dahulu. Kali ini Jo harus egois karena dirinya juga punya batasan.

Didepan pintu apartemen Yola, Jo masih berdiri, Jo masih belum sepenuhnya yakin akan tindakan gegabah nya ini, tapi kalo tidak begini dirinya harus sampai kapan? Menahan semuanya? Untuk menyembunyikan hubungan yang sudah membaik itu sangat sulit.

Jo pun langsung menekan bel apartemen Yola, Jo berharap Yola berada diapartemen nya bukan dikosannya.
Untung nya Yola berada diapartemen dengan bunyi bel yang ketiga akhirnya Yola menampakkan dirinya dihadapan Jo.

"Jo?"

Tanpa basa-basi Jo memeluk Yola erat, seperti tidak ingin dilepas pelukannya.

"Jo, lepas ada temen aku dan ada bela juga."

"Sebentar aja. Aku kaya kehabisan oksigen."

"Wow pemandangan apa nih?" Tanya Bela.

Yola panik karena dirinya masih belum mau memberi tahu hubungan mereka.

"Menurut lo pemandangan apaan?"

"Pelukan erat. Hm tunggu kabar baiknya aja sih gue sebagai adik mah"

"Aira?"

"Lagi sama Leo, dan lu ngapain kesini sih? Emang dia diundang ya Yol?"

"Diundang? Ada acara apaan?" Tanya Jo dengan tatapan tajamnya.

"Nanti diceritain. Mending lo pulang karena ini acara khusus untuk perempuan makanya Leo disuruh pergi sama Bela."

"Kita harus ngomong dulu."

"Ditinggal bentar ya bel. Kasih tau Amel sama Sheila juga ya."

"Hm. Kalo dia macem-macem kasih tau gue ya."

Jo langsung menarik tangan Yola, mereka harus berbicara empat mata.

Mereka berdua akhirnya duduk direstaurant yang berada dilantai 10.

"Mau ngomong apa?" Tanya Yola.

"Jelasin."

"Apa yang harus aku jelasin?"

"Apapun itu."

Yola menghela nafas matanya dengan mata Jo masih bertatapan dilihatnya mata Jo saat ini ada kemarahan terlihat maka dari itu Yola lebih baik mengalah karena Yola akan tahu apa yang terjadi sedetik kemudian.

"Maksudnya Bela tadi dengan kata undang itu kerjaan aku sama Sheila akhirnya hasilnya bagus dan aku dapet hadiah gitu dari pak Ibran, jadinya mereka aku undang."

"Kalo nggak mau jelasin gapapa kok kamu nggak mesti bohong."

Yola hampir tersedak ludahnya sendiri, Jo memang pandai membaca ekspresi Yola.

"Tapi itu bener Jo. Kalo nggak percaya tanya pak Ibran."

"Nggak perlu."

"Yaudah aku nggak bisa paksa kamu untuk percaya sama omongan aku."

"Yaudah. Aku pamit."

"Jo. Kamu tau kan alasan aku kaya gini?"

"Hm. Jelas tau kamu masih nggak mau kan hubungan kita dikasih tau ke orang terdekat. Yol aku boleh tanya satu hal?"

"Apa?"

"Kalo gue mau ketemu lu gimana caranya? Karena gue kesini lo usir, dan gue ketempat kerja sama diusir juga. Jadi bisa kasih tau caranya?"

Sesungguhnya hati Yola ingin memeluk erat Jo, tapi dirinya harus menahan karena Yola harus memberikan jarak sementara waktu untuk bisa meyakinkan hatinya.

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang