Afternoon

1.8K 80 0
                                    

Siang kini menyapa begitu cepat, Yola sudah rapi dengan style andalannya yaitu kasual, janjian makan siang bareng Ibnu sedikit membuatnya gugup karena baru pertama kali dirinya makan bersama lelaki selain Jo.

Gugup bukan berarti Yola menyukai Ibnu, ini hanya perasaan gugup yang tak jelas menurut Yola.

Yola dan Ibnu sudah berada didalam resto khas Bali yang katanya Ibnu sangat setiap makanannya.

"Mau pesen apa Yol?"

"Samain aja kali ya?"

"Couple dong kita nanti."

Yola tertawa, kadang celotehan Ibnu sedikit aneh menurutnya.

"Yaudah kalo nggak boleh sama, gue sate plecing aja."

"Cielah ngambek."

"Apaansih nu, ngeselin."

Ibnu tersenyum, dan setelahnya Ibnu memanggil pelayan sambil menyebutkan menu yang akan disantap oleh mereka.

"Jadi gimana udah dapet idenya belum?"

"Belum. Gimana dong."

"Kenapa bisa belum?"

"Nggak tau, binggung pinjem isi kepala lu dong nu."

Ibnu pun mengangkat tangan kanan Yola, dan menaruhnya di kepalanya.

"Nih ambil."

Yola tersenyum.

"Ngeselin banget sumpah."

"Tapi lu senyum tuh."

"Senyum karena lu ngeselin mau gue cubit sekuatnya."

Ibnu tertawa.

Dan 30 menit kemudian makan mereka sudah sampai.

"Selamat makan Yol, semoga setelah ini dapet ide yang cemerlang."

"Aamiin kabulkan lah ucapan Ibnu."

"Yol. Gue boleh tanya?"

"Kalo pertanyaan lu ada jawabannya boleh tapi kalo nggak Mending jangan nanya."

"Penjelasan yang ribet."

"Becanda, nanya apaan?"

"Diluar topik. Gue denger lu udah pernah nikah."

Yola hampir tersedak sate, pertanyaan Ibnu membuatnya sedikit terkejut.

"Iya."

"Kalo gitu, boleh dong dideketin."

"Maksudnya?"

"Gue mau ijin. Ibnu yang didepan lu ini boleh lebih deket lagi sama lu?"

Yola binggung dirinya sangat mengerti ucapan Ibnu yang tadi didengarnya, tapi ada rasa aneh ketika Ibnu mengatakan hal itu.

"Jangan dijawab sekarang, nanti aja kalo nggak dapet ijin tenang gue bakalan mundur."

Yola masih mempertahankan posisi diamnya.

Ibnu langsung mengambil handphonenya dan memotret Yola, dan setelah itu Yola bergerak.

"Kok difoto sih nu?"

"Abisnya lu kaya patung."

"Pasti jelek fotonya, apus sih."

"Bagus kok, kaya patung gitu."

"Ngeselin."

Ibnu tersenyum, Yola membalas dengan menghela nafasnya.

Setelah makanan yang didepan meja mereka habis, mereka sibuk dengan handphone mereka.

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang