Empty

3.5K 198 3
                                    

Kekosongan didalam diri kadang membuat ketenangan diri tak ada artinya, hal ini yang terjadi saat ini dalam diri Jo, hatinya masih terasa hampa tak ada ketenangan yang dirinya rasa saat berpisah dengan Yola. Mungkin kejadian kemarin membuat dirinya sedikit tenang dengan melihat wajah Yola walaupun hanya beberapa detik itu sudah membuat Jo sedikit tenang.

Pikirannya saat ini mungkin sudah bercabang, disisi lain dirinya harus fokus dengan pembukaan restoran yang akan dibuka seminggu lagi, persiapan mungkin tinggal 89% untuk melakukan peresmian pembukaan restaurant nya. Tanpa sadar dirinya sudah berjam-jam diam dikamar nya.
Dengan tenang Jo pun keluar kamarnya dilihatnya mama nya dan adik perempuannya berserta keponakannya mungkin adik iparnya sedang keluar.
Sudah dua hari Jo menginap dirumah orang tuanya.

"Masak apa ma. Aku tiba-tiba laper." Ucap Jo dengan suara yang lumayan terdengar oleh mamanya yang lagi asik nonton tv.

"Masak sendiri aja." Bela pun membalas ucapan Jo dengan tenang.

"Lo yang masakin gue dong. Katanya lo sayang sama abang lo ini kan?"

"Males. Cari istri baru aja gih."

Jo pun tersenyum saat mendengar ucapan adiknya. Tak mau terbawa suasana Jo langsung duduk disamping mamanya dengan membawa secangkir susu yang tadi dibuatnya.

"Emang udah siap buat punya kakak ipar baru bel?"

"Bawa aja dulu baru tanyain tuh pertanyaan ke gue."

"Kalian berdua jangan ngomong asal. Gara-gara kamu telpon mama nggak diangkat sama Yola."

"Mama punya nomer nya Yola?" Tanya Jo saat mendengar ucapan mamanya jelas Jo cukup terkejut mendengar ucapan mamanya.

"Kenapa? Mau minta jangan dikasih ma!"

"Nggak cuma nanya doang kok."
Jawab Jo santai sambil menyeruput susu hangatnya.
Ada ketenangan sesaat mengetahui mamanya mempunyai kontak Yola walaupun Jo yakin mamanya tak akan memberitahunya, Jo pun tersenyum saat banyak hal tentang Yola yang mempengaruhi hidupnya dan Jo sangat menyukainya.

Kini malam sudah menyapa kota Jakarta, dan Jo sudah pamit dari rumah mamanya sejak sore tadi, tujuannya saat ini pergi ke restaurant yang akan dibuka Sabtu ini.
Walaupun sudah 89% persiapan sudah ready, ntah kenapa Jo berpikir ada perasaan yang kosong nantinya.

Didalam restaurant nya Jo kedatangan keempat temannya dan Siska perempuan yang bisa dibilang menjadi alasan Yola mengungat Jo untuk bercerai. Tanpa memikirkan yang lalu Jo pun dengan santainya menghampiri meja yang diduduki oleh temannya.

"Kalian ngapain kesini? Restaurant belum jadi juga." Ucap Jo sambil menarik kursi Disamping Dafa.

"Yeu. Justru itu mumpung masih sepi kita masih bisa nongkrong." Jawab Dafa asal.

"Tapi kan karyawan gue lagi pada bersih-bersih kalian malah asik duduk disini. Lain kali jangan."

"Sensi amat lu hari ini. Kenapa karena Siska?" Ucapan Ryan kali ini membuat suasana tidak enak. Siska yang dirinya disebut pun tak acuh dan membiarkan ucapaan Leo seperti angin biasa.

"By the way. Gue bakalan kerja bareng loh Jo sama Yola." Ucap Siska sambil membenarkan rambutnya.

"Good luck."

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang