Jaehyung memicingkan matanya saat tak sengaja menangkap sebuah pemandangan yang tidak wajar di hadapannya.
"Jungkook?" Panggilnya yang membuat pria yang sedari tadi meniadi pusat perhatiannya itu menoleh.
"Hyung?" Tanyanya santai seolah tak memikiki dosa itu.
"Siapa dia?" Tanya Jaehyung dengan nada yang sudah tak bersahabat sama sekali itu. Tak jauh beda dengan gadis yang masih setia berdiri di sampingnya, Jungkook pun masih saja tetap memasang wajah santainya.
"Eoh? Dia Min Seonha, ada yang salah? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Jungkook yang membuat emosi Jaehyung semakin memuncak, terbukti dengan tangannya yang telah terkepal erat dan menunjukkan buku buku jarinya yang telah memutih itu.
"Siapamu Jeon Jungkook?" Geram Jaehyung yang lagi lagi hanya ditanggapi dengan sahutam enteng yang terkesan meremehkn oleh Jungkook.
"Bukan urusanmu hyung, aku harus pergi" ucap Jungkook kemudian berlalu begitu saja.
"Awas saja kau Jeon Jungkook, apa kau kira karena kau adalah atasanku maka kau bisa berlaku semaumu? Aku tidak akan pernah membiarkan adikku tersakiti oleh pria brengsek sepertimu!" Gumam Jaehyung kemudian melangkah pergi.
Untuk sekarang ini, pria itu perlu menenangkan dirinya agar tak mengambil keputusan secara gegabah. Setidaknya ia tak mau mengambil keputusan yang salah dan justru menyakiti hati adiknya lebih dalam lagi.
"Yeoboseo, Hyunsik-ah aku perlu bertemu denganmu. Kutunggu di kafe dekat sekolah saat jam sekolahmu telah usai"
.
Haneul melangkahkan kakinya dengan malas memasuki salah satu gedung yang tak asing lagi baginya setelah lulus dari perguruan tinggi yang ia tempuh.
Semua rasanya kini telah jauh berbeda. Tidak ada lagi Jungkook yang mengantarnya kemanapun pergi. Tak ada lagi yang menemaninya saat makan siang, dan tidak ada lagi penyemangatnya.
Haneul akui jika ia membenci ini semua. Namun ia akui juga jika dirinya sendiri tak mampu melakukan apapun. Gadis itu boleh pintar dalam bidang akademis, namun tidak sama sekali untuk urusan kehidupannya sendiri.
Haneul pun menghela nafasnya pelan sebelum kemudian menampakkan senyumnya sebagai topeng kepada orang orang. Ia tidak mau ada yang mencampuri urusannya selain keluarganya sendiri.
"Haneul-ssi" panggil salah satu pegawai lainnya disana.
"Ne? Ada apa?" Tanya Haneul sembari menghentikan langkahnya.
"Sajangnim memerintahkanmu untuk turun langsung melihat lokasi di Amerika"
"Mwo?! Kenapa baru memberitahuku? Kapan keberangkatannya?" Tanya Haneul sedikt panik, pasalnya Amerika bukanlah negara yang dekat dengan Korea. Lagipula ia juga belum meminta ijin pada Jungkook.
Jungkook? Haruskah ia berpamitan pada pria itu? Akankah Jungkook peduli padanya?
Entalah, yang jelas saat ini Haneul harus seger menemui bosnya itu. Ia harus meminta kejelasan mengenai ini semua. Bisa bisanya ia mendapatkan jadwal semendadak ini.
"Sajangnim bilang mungkin hari ini, tapi kau bisa ke ruangannya langsung untuk mengkonfirmasi semuanya" ucap pegawai yang sama.
"Ne, kamsahabnida"
.
"Mwo?! Sore ini? Apa kau gila?!" Pekik Haneul tak santai saat bos yang kini telah berada di hadapannya. Pria itu pun terkekeh pelan.
"Tenanglah Haneul-ah, kau seperti akan diculik saja" ucapnya yang membuat Haneul mendengus sebal.
"Aku belum meminta ijin pada Jungkook! Neo paboya!" Kesal Haneul yang membuat pria di hadapannya itu tersenyum tipis.
'Jeon Jungkook' batinnya.
"Biar aku saja yang meminta ijin pada suamimu itu, kau tenang saja. Apapun yang terjadi kau harus ikut denganku nantinya, aku tidak mau kerepotan sendiri disana" ucapnya yang membuat Haneul mendengus sebal ketika mendengar kata kata paling terakhir yang pria itu ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING ●Jjk
Fanfiction[SEQUEL GOOD KISSER●JJK] COMPLETE 15+ Bukankah tidak ada akhir selain sebuah kematian?