En(a)mBel(a)s

864 87 2
                                    

"Seonha-ya, dimana keberadaan pria yang kau bawa pulang kemarin?" Tannya Seongwoon setibanya ia di rumah di iringi dengan Hyunsik yang berjalan di belakangnya.

Seonha nampak telah membuka mulutnya berancang ancang untuk berbicara sebelum mulutnya kembali terkatup rapat ketika melihat keberadaan orang lain di belakang kakaknya itu.

"Kenapa oppa? Tumben sekali kau menanyakannya?" Tanya gadis bernama Seonha itu balik.

"Oh kenalkan, ini Park Hyunsik, dia sahabat oppa. Ia tengah mencari seorang pria yang dikabarkan hilang, dan mungkin saja kan pria kemarin itu adalah pria yang sama dengan pria yang Hyunsik cari" jelas Seongwoon.

"Sayang sekali oppa, pria itu sudah pulang sejak tadi pagi, dan aku tidak sempat meminta alamat rumahnya"

"Ah seperti itu rupanya, mian Hyunsik-ah kau jauh jauh kesini dan berujung dengan sia sia" ucap Seongwoon dengan penyesalan.

"Gwaenchana Seongwoon-ah, aku tau niatmu baik. Jika seperti itu, aku lebih baik pulang terlebih dahulu, aku takut hyung hago nae eonni mencariku, sampai jumpa di lain waktu!"

.

"Hara-ya, apa tugas yang kemarin sudah selesai?" Tanya Hyunsik saat pria itu baru saja tiba dan duduk di bangku tepat di samping gadis bernama Hara itu.

"Ne, untung saja kau mengirim semua filenya sebelum aku tertidur, jika tidak aku yakin kita akan menjadi bahan makian ssaem pagi ini" sahut Hara di iringi dengan dengusan sebal yang keluar dari mulut gadis itu. Hyunsik pun hanya dapat mengeluarkan cengiran tanpa dosa andalannya itu.

"Oh ayolah, anggota kelompok kita kan bukan cuma aku dan kau" ucap Hyunsik memelas.

"Tapi mereka sama saja tidak bisa diandalkan bukan?" Sanggah Hara.

"Kau pikir kau bisa mengandalkanku?" Tanya Hyunsik balik dan lagi lagi Hara pun mendengus sebal.

"Oh ayolah, buktinya kau memang bisa ku andalkan kan? Kau memberi materi materi yang kuminta, ya meskipun sedikit terlambat" ucap Hara dengan nada yang semakin memelan di akhir kalimatnya.

"Tapi tetap saja, aku adalah orang yang paling tidak dapat diandalkan di antara kakak kakakku"

"Paling tidak bisa di andalkan bukan berarti kau tidak bisa diandalkan bukan? Mungkin memang kakak kakakmu saja yang terlalu pintar atau bagaimana, tapi aku yakin kau pasti bisa diandalkan dalam sisi lainnya" ucap Hara yang membuat Hyunsik menoleh dan menatap tepat di manik lawan bicaranya itu.

"Jinjja?" Tanya Hyunsik yang sedikit membuat Hara salah tingkah. Pasalnya Hyunsik tidak dapat mengondisikan tatapannya sendiri yang ia gunakan untuk menatap Hara.

"Ne, wae? Kau tidak suka aku berkata seperti itu?" Tanya Hara pelan takut takut salah tingkahnya itu disadari oleh Hyunsik.

"Ani, hanya saja..."

"Hanya saja apa?" Tanya Hara saat ia merasa Hyunsik terlalu lama menggantungkan kalimatnya.

"Ehm.. hanya saja kau orang pertama yang berkata seperti itu padaku" ucap Hyunsik sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal itu.

"Jinjja? Ayolah, jangan terlalu merendahkan dirimu sendiri"

"Aku tidak berbohong Hara-ya, memang seperti itu kenyataannya. Kau tau? Orang orang selalu memandangku tidak berguna" lirih Hyunsik.

"Gwaenchana Hyunsik-ah, maka dari itu kau harus belajar. Mari kita buktikan jika kau itu berguna dan hidupmu itu sangat berpengaruh bagi kehidupan orang lain" ucap Hara.

"Bagaimana caranya?" Tanya Hyunsik dan Hara nampak berpikir sebelum ia kembali berucap.

"Mari kita bongkar kasus tentang Min Seonha itu"

NEVER ENDING ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang