Emp(a)tPuluhS(a)tu

402 22 1
                                    

"Hara-ya, apa kira-kira kita akan berhasil memecahkan kasus ini?" Tanya Hyunsik sembari memandang lurus pemandangan sugai Han di hadapannya.

"Kita pasti bisa Hyunsik-ah" Ucap Hara menyemangati.

Tatapan Hyunsik pun kini beralih menjadi memandang gadis yang akhir-akhir ini sering menemaninya dalam keadaan-keadaan sulit seperti ini. Gadis itu pun ikut menoleh ke arah Hyunsik dan mendapati entah berbagai pandangan mata di dalam manik pria itu. Seperti lelah, putus asa, dan frustasi.

"Gwaenchana, semua akan baik-baik saja" ucap gadis bernama Hara itu dan tak lama kemudian Hyunsik meraskan sebuah pelukan hangat yang membuat hatinya luluh. Rasanya pria itu ingin sekali menghentikan waktu detik itu juga. Ia sendiri juga heran, bagaimana bisa pelukan gadis itu dapat membuatnya tenang dan melupakan sejenak bertubi-tubi masalah yang belakangan ini cukup mengganggu otaknya.

Entah karena apa, lama kelamaan Hyunsik pun ikut membalas pelukan gadis itu seakan ia tengah mengekspresikan seberapa frustasinya ia saat ini. Otaknya terpecah kemana-mana yang membuatnya merasa begitu lelah.

"Hwaiting!" Bisik Hara sembari mengusap punggung Hyunsik yang membuat pria tersebut merasakan kenyamanan tersendiri.

"Gomawo Hara-ya" sahut Hyunsik pelan.

Entah bagaimana yang akan terjadi jika Hara tidak membantunya hingga sejauh ini. Mungkin pria itu akan menyerah, atau mungkin telah bingung harus melakukan apa lagi saat ini. Meskipun tujuannya selama ini hana satu, membalas budi kakaknya yang telah berjuang begitu keras demi masa depan Hyunsik.

.

"Eonnie?" Tanya gadis itu yang nampak terkejut akan keberadaan gadis yang nampak tengah bersembunyi di baik tembok sembari memperhatikan orang itu.

"Eh?!" Gadis punh itu lantas terkejut saat merasakan tepukan di pundaknya.

"Siapa yang tengah kau perhatikan?" Tanyanya yang membuat gadis di hadapannya itu nampak gelagapan.

"Eobseoyo, aku tidak melihat apa-apa" Dustanya yang sangat kentara itu.

"Kau berbohong Seonha eonnie?" Tanya gadis itu menyuarakan isi hatinya.

"Tidak Hara-ya, sudah-sudah kenapa kau jadi mencampuri urusanku" Ucap gadis bernama Seonha itu kemudian melenggang pergi yang membuat Hara hanya dapat menggeleng gelengkan kepalanya.

Rasa penasaranya itu pun kembali muncul sehingga ia akhirnya memutuskan untuk mengintip siapa orang yang sedari tadi mengalihkan perhatian kakak tingkatnya itu. Bahkan membuat gadis bernama Min Seonha itu berbohong.

"Eoh?" Seketika ekspresi Hara pum berubah menjadi bingung. Kenapa Hara hanya memperhatikan sebuah bullyan saja sedari tadi? Kenapa gadis itu tidak mau menolongnya saja daripada hanya memperhatikan dari balik tembok?

Hati Hara pun akhirnya tergerak untuk membantu pria yang nampaknya duduk di bangku kelas sepuluh itu. Namun baru saja ia hendak berjalan untuk melerai aksi pembullyan itu, seorang pria yang sangat familier di kalangan sekolahnya itu tiba-tiba datang dan menghentikan aksi tersebut. Jeon Jungkook. Pria yang digilai oleh banyak siswi di sekolahnya. Paras yang rupawan dan

Tanpa sadar, Hara menghela nafasnya lega. Entah karena akhirnya aksi pembullyan tersebut entah karena ia kasihan terhadap namja yang menjadi korban bully kakak kelasnya itu, atau mungkin karena ia lega ia tidak perlu berurusan dengan orang-orang yang bahkan tidak ia kenali itu.

"Park Hyunsik" suara dari seorang Jeon Jungkook itu sukses membuatnya terdiam sebentar.

'Jadi nama namja itu Hyunsik' batinnya sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan tempat kejadian.

NEVER ENDING ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang