Du(a)PuluhTujuh

652 50 0
                                    

"Seonha-ya, aku ingin kembali ke rumah appa dan eommaku" ucap Jungkook saat melihat Seonha yang tengah duduk di ruang tamu.

"Eoh? Ada apa Jungkook-ah? Apa kau tidak merasa nyaman di sini?" Sahut Seonha sembari menatap Jungkook penuh perhatian.

"Tidak, aku hanya sedang merindukan seseorang"

"Seseorang? Kau merindukan siapa?" Tanya Seonha keheranan.

"Park Haneul" ucap Jungkook dengan senyum miringnya.

"Oh maksudku Jeon Haneul"

"Kau mengenalnya? Min Seonha-ssi?"

"A-apa kau? Apa kau telah mengingat semuanya?"

"Mengingat apa? Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Seonha pun menggelengkan kepalanya cepat.

"Ani, kau harus cepat beristirahat Jungkook-ah. Kau belum pulih betul" ucap Seonha kemudian segera meninggalkan Jungkook sebelum pria itu kembali bertanya hal lainnya.

"Tunggu aku

Chagia"

.

"Eoh? Lalu kenapa kau selama ini kasar kepada noona?" Tanyanya yang masih kebingungan.

"Itu semua adalah rancagan jahat Min Seonha. Dia yang mencuci otakku"

"Kenapa kau mau?"

"Aku tidak sadar"

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"Kau hanya perlu mengikuti rencanaku"

.

"Mianhae, ini semua salahku" bisik Jungkook pelan sembari menggenggam jemari Haneul. Saat ini gadis itu tengah terlelap di brangkar rumah sakit, masih lengkap dengan perban yang menutupi kakinya.

"Sabarlah sebentar lagi Haneul-ah, semuanya akan segera berakhir"

Tak berapa lama kemudian, Jungkook merasakan jemari yang ia genggam bergerak.

"J-jungkook?" Ucap Haneul setengah terkejut karena mendapati Jungkook yang ada di sampingnya saat ini. Ia kira Jungkook tidak akan menjenguknya, bahkan tidak peduli dengan keadaan gadis itu.

Jungkook pun memberikan senyuman manisnya yang langsung saja membuat hati Haneul menghangat. Sudah lama sekaliIia tidak melihat senyuman Jungkook yang tulus itu.

"Cepatlah sembuh chagia, nan neomu saranghae" ucap Jungkook kemudian mencium tangan Haneul yang berada di genggamannya.

"J-jungkook-ah?"

"Beristirahatlah terlebih dahulu, aku tidak mau orang yang kusayangi terlihat dalam keadaan lemah, karena itu adalah kelemahanku." Ucap Jungkook.

"Tetaplah bersamaku Jungkook-ah" lirih Haneul dan Jungkook pun mengangguk mantap.

"Apapun yang terjadi, aku akan tetap selalu ada di sisimu. Karena aku sangat menyayangimu dan kau tau itu."

.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu yang terdengar tergesa gesa itu muncul disaat jam telah menunjukkan hampir pukul dua belas malam.

Tok tok tok

Ketukan itu kembali terdengar saat tidak ada satupun seseorang yang menyahut dari dalam.

Bukannya tidak tau jika ini telah larut malam, namun pria itu perlu menemui seseorang dan memakinya sebagai luapan emosinya.

Cklek

Tiba tiba pintu dibuka dan menampakkan seorang wanita dengan wajah yang terlihat sekali masih mengantuk. Namun pria itu tak mempedulikannya. Ia datang kemari bukan untuk melihat wajah bantal itu. Ia datang untuk memberikan sebuah ancaman.

"Ada apa? Kau tidak tau jika ini sudah larut malam?" Ucap wanita itu dengan mata yang sesekali terpejam.

"Apa kau pikir aku peduli jika ini sudah larut malam?! Yang kupedulikan saat ini adalah keselamatan orang yang aku sayangi!" Bentaknya tanpa takut tetangga tetangga di sekitarnya akan terganggu dengan suara yang cukup keras itu.

"Pelankan suaramu! Kita tidak sedang berada di hutan" balas wanita itu dengan sebal.

"Aku tidak peduli! Sekarang katakan apa maumu, dan kenapa kau tetap melukai istriku disaat aku telah mematuhi permintaanmu!" Wanita itu pun seketika tersenyum sinis.

"Kau tidak perlu tahu semua tentang itu Jungkook-ssi, kau hanya perlu mengikuti permainanku"

NEVER ENDING ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang