Tig(a)PuluhTujuh

437 47 1
                                    

"Noona, kau harus makan ini agar cepat sembuh!" Ucap Hansoon sembari menyodorkan semangkuk buah apel yang telah dipotong menjadi beberapa bagian.

"Tidak eonnie, makan semangka ini saja! Ini jauh lebih higienis daripada miliki Hansoon oppa" Sahut Hana yang tiba-tiba ikut masuk kedalam kamar Haneul dan Jungkook itu.

"Hei punyaku juga higienis tau!" Ucap Hansoon dengan kesal.

"Tidak, punyaku lebih higienis, aku telah mencucinya berkali kali!"

"Kau pikir aku tidak melakukannya juga?" Sahut Hansoon.

"Sudah-sudah, bak milik Hansoon maupun milik Hana aku akan tetap memakannya. Lebih baik kita makan bersama sama" Ucap Haneul menengahi perdebatan diantara kedua anak kembar itu.

"Tidak, lebih baik untuk noona saja agar noona cepat sembuh!" Ucap Hansoon. Hana pun mengangguk ikut mensetujui ucapan hyungnya itu.

"Iya eonnie, aku ingin eonnie cepat sembuh!" Tambah Hana. Haneul pun tersenyum kecil melihat kelakukan kedua anak kembar itu. Baru saja keduanya berdebat, kini mereka telah saling mendukung pendapat yang ada. 

Jika Haneul lihat, sifat kedua bocah di hadapannya ini begitu mirip dengan sifat Jungkook. Begitu penyayang dan peduli padanya.

Bahkan setelah Jungkook menyakiti dan melukai hatinya begitu dalam, wanita itu ,asih bisa mengambil sisi positif dan mengingat hal-hal baik saja yang ada dalam kenangan mereka. Jika Jungkook tau akan hal ini, ia pasti akan semakin merasa bersalah telah menghancurkan hati seorang Park Haneul yang begitu tulus mencintainya.

"Eonnie? Kau melamun?" Tanya Hana sembari melambai-lambaikan tangannya di hadapan wajah Haneul. Hal tersebut pun lantas membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Eoh? Aniya" Elak Haneul yang langsung mendapatkan tatapan menyelidik dari Hana dan Hansoon.

"Jangan berbohong Noona! Noona baru saja melamunkan apa?" Tanya Hyunsik langsung. 

Haneul pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu sembari merutuki kebodohannya sendiri. Sudah jelas-jelas ia sudah tertangkap basah sedang melamun, masih saja ia mengelak.

"Apa yang eonnie pikirkan? Jangan terlalu banyak berpikir, eonnie harus sembuh terlebih dahulu" Ucap Hana dan Haneul pun mengangguk pelan.

"Ne, kajja kita makan buahnya" Ajak Haneul. Sembari memakan cemilan mereka siang itu, mereka pun bercakap-cakap akan banyak hal yang selama ini mereka lakukan kembali melanjutkan perbincangan mereka kemarin. Tiba-tiba Haneul teringat akan satu hal, wanita itu belum melihat suaminya seari tadi.

"Ehm, dimana Jungkook?" Tanya Haneul saat mereka tengah berhenti bercakap-cakap.

"Aku tidak melihat oppa sejak tadi, mungkin sedang keluar dengan appa dan eomma" Ucap Hana.

"Ani, hyung sudah keluar terlebih dahulu sebelum appa dan eomma, tadi hyung mengatakan ingin bertemu seseorang yang penting. Sedangkan eomma dan appa sedang berkeliling untuk membeli makanan di sini. Mereka sepertinya sangat merindukkan tinggal kembali di sini." Jelas Hansoon panjang lebar. 

Penjelasan Hasoon tu pun membuat jantung Haneul berdebar cukup keras. Bertemu seseorang penting? Siapa lagi yang Jungkok temui kali ini? Cukup jalan cerita mereka sebelumnya yang cukup rumit, kini jangan ada cerita lainnya lagi.

"Eonnie, kau melamun lagi" Ucap Hana yang membuat Haneul langsung kembali kesadarannya.

"Ne, aku eonnie hanya khawatir akan keadaan oppamu" Dusta Haneul sembari terseyum aneh yang tidak dapat diartikan oleh Hansoon maupun Hana.

Namun sepertinya usahanya untuk membohongi kedua anak di hadapannya itu berhasil. Setelahnya mereka telah kembali berbincang melanjutkan obrolan yang seolah tak ada hentinya itu. Kali ini Haneul berhasil selamat dari berbagai pertanyaan yang bisa menyerangnya kapan pun itu.

NEVER ENDING ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang