Saat ini Hyunsik dan Hara tengah berada di dalam sebuah kafe yang nampak sepi, mungkin karena hari yang masih terbilang cukup pagi. Setelah berusaha mengikuti Seonha, Jeonsan, dan Jeonsan, akhirnya kini mereka berhasil duduk tepat dibelakan ketiganya tanpa kecurigaan sedikit pun.
Jangan lupakan masker dan topi yang sedari tadi melekat pada wajah dan kepala mereka. Mereka tidak ingin usaha mereka gagal hanya karena mereka dikenali.
Kembali kepada topik, Seonha, Seongwoon, dan Jeonsan nampak tengah menanti keberadaan seseorang karena nyatanya sedari tadi ketiga orang tersebut nampak terus menelepon seseorang bernama Junhyeok dan menanyakan keberadaan pria tersebut.
'Sabar hyung, sebentar lagi dendammu akan segera terbalaskan'
'Hahaha, kau benar, Park Jae yang bodoh itu sebentar lagi akan segera merasakan penderitaan. Apa ia pikir, hanya dia yang dapat melukaiku?' detik itu juga, jantung Hyunsik serasa berhenti berdtak sejenak. Park Jae? Ada apa dengan kakaknya itu? Bukankah selama ini Jaehyung jusrtu berteman cukup dekat dengan Seongwoon?
'Kenapa dendammu terlihat begitu besar oppa?'
'Bagaimana tidak besar? Park Jaehyung adalah seseorang yang benar-benar menghancurkan hidupku! Jika tidak ada dirinya, mungkin aku dan Seongwoon tidak selamanya tinggal di panti asuhan dan tidak dapat merasakan rasanya kasih sayang dua orangtua yang sesungguhnya!'
'Panti asuhan? Apa lagi ini?' batin Hyunsik yang semakin tidak paham akan keadaan yang terjadi.
'M-maksud hyung?' tanya Jeonsan yang nampak bingung akan penjelasan Seongwoon.
'Mungkin saat itu usiaku masih menginjak lima tahun. Saat itu datang sepasang suami istri yang datang untuk mengadopsi anak karena keduanya masih saja belum mendapatkan anak di usia pernikahannya yang telah tidak terbilang muda lagi. Saat itu orang pertama yang menyambut mereka adalah aku karena eomma di panti asuhan sibuk merawat Seonha yang usianya masih sangat kecil, hanya beberapa bulan setelah kelahirannya'
'Awalnya mereka nampak menyukaiku dan juga Seonha ketika eomma keluar sembari menggendongnya. Keduanya telah membicarakan mengenai rencana adopsiku dengan adikku itu, namun semuanya berubah ketika Jaehyung tiba-tiba muncul dan bergabung untuk menyambut tamu kami'
'Jaehyung yang cukup cerdas meskipun masih kanak-kanak membuat pemikran Tuan Park dan Nyonya Park berubah sehingga akhirnya mereka memilih untuk mengadopsi Jaehyung.'
'Lalu Haneul dan Hyunsik?'
'Mereka adalah anak kandung tuan dan nyonya Park. Akhirnya mereka dikarunai dua orang anak beberapa saat setelah mengadopsi Jaehyung'
'Tapi hyung, bukakah akhirnya sama saja jika akhirnya mereka ditinggal oleh kedua orangtua mereka dan memiliki hidup yang tidak jauh berbeda dari kita?'
'Justru itu, karena tidak jauh berbeda, kenapa kau tidak memilih untuk hidup dengan sempat merasakan kasih sayang kedua orangtua? Bukan justri hidup bersama banyak anak lainnya di panti asuhan? Dan satu lagi, bukankah Jaehyung yang masih kecil tentu tidak mengerti jika dulunya ia merupakan anak yang diadopsi dari sebuah panti asuhan? Secara otomatis ia tentu tidak memiliki beban untuk membantu eomma. Ditambah lagi setelah kedua orangtuanya meninggal, donatur di panti asuhan berkurang cukup banyak sehingga eomma selalu berusaha agar anak-anaknya dapat makan dengan layak'
Hyunsik yang mendengar segala kenyataan yang baru ia ketahui itu pun tak kuasa untuk menahan air matanya lagi. Tetesan-tetesan air mata membasahi pipinya. Namun jangan lupakan Hara yang berada di hadapannya. Gadis itu menggenggam erat tangan Hyunsik sembari mengusapnya pelan. Satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap air mata yang membasahi pipi pria yang duduki di hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING ●Jjk
Fanfiction[SEQUEL GOOD KISSER●JJK] COMPLETE 15+ Bukankah tidak ada akhir selain sebuah kematian?