"Haneul-ah, sepertinya makanan disana enak!" Ucap pria yang sedari tadi tak lelah lelahnya mengomentari apapun yang ada di sekitarnya.
"Hm.. lalu? Kau mau makan lagi? Kita baru satu jam yang lalu makan" ucap Haneul yang masih berjalan sembari terus terfokus pada ponselnya.
"Memangnya ada yang salah? Sejak satu jam yang lalu kita juga terus berjalan kaki! Dan tolong berhentilah sibuk dengan ponselmu itu jika sedang berjalan denganku" ucapnya sarkastik yang membuat Haneul segera menyimpan ponselnya dan menunjukan cengiran lebar tanpa dosana yang membuat pria yang berada di hadapannya itu mendengus kesal.
"Kau mau makan atau tidak? Kalau tidak pun aku bisa makan sendiri" ucap pria yang tak cocok untuk menjadi bosnya karena sikapnya yang masih terlihat seperti anak anak itu.
"Tentu saja aku mau kalau kau membayariku!" Ucap Haneul kemudian berjalan membuntuti pria yang telah berjalan terlebih dahulu.
"Biar aku yang pesan dan memilih menunya, kau diam saja dan menikmati ne?" Ucapnya yang membuat Haneul mendengus kesal.
"Kenapa kau berbicara padaku seperti sedang berbicara pada gae eoh?" Kesalnya yang membuat lawan bicaranya itu terkekeh pelan.
"Sudahlah, aku memiliki selera makan yang baik. Jadi akan kujamin jika makanan yang kupesan pasti enak!" Ucapnya penuh percaya diri yang membuat Haneul memutar bola matanya malas.
"Apa menurutmu posisi tempat tersebut strategis untuk dijadikan sebuah kafe?" Tanya pria itu setelah selesai memesan makanan.
"Kurasa itu sangat strategis! Tempat itu cukup dekat dengan sekolah, jadi pasti akan banyak anak muda yang akan berada disana saat pulang sekolah. Sekolah yang berada di sana pun termasuk ke dalam sekolah yang cukup mahal sehingga murid murid disana tidak akan segan segan menghabiskan waktu mereka untuk menkngkrong di kafe saat pulang sekolah" ucap Haneul mengutarakan pendapatnya.
"Tapi bukankah disana juga dekat dengan restoran yang banyak digandrungi remaja jaman sekarang?" Tanya bosnya mengucapkan segala kemungkinan yang akan terjadi ada proyek mereka.
"Maka dari itu kita harus membuat desain kekinian yang menarik minat anak sekolah. Selain itu kita juga harus menyajikan makanan yang lezat, dan soal harga kurasa bukan hal yang perlu dibingungkan karena pertama, restoran yang ada di dekat sana juga tak segan segan memberi harga yang cukup mahal. Kedua, rata rata dari orang yang mengunjungi kafe itu pasti adalah orang orang yang cuup mampu karena berada di kawasan yang dapat dikatakan maju" terangnya lagi yang membuat pria di hadapannya itu terpukau.
"Benar juga, aku akan menamainya Hanjim café" sahutnya yang membuat Haneul menyengritkan keningnya bingung.
"Hanjim? Ku mau membuat kafe dengan nuansa jahe?" Tanya Haneul yang menimbulkan kekehan dari pria di hadapannya.
"Tidak, hanya saja jahe menghangatkan bukan? Aku ingin membuat nuansa yang hangat bagi para pengunjungnya" ucapnya dengan senyum penuh arti.
"Ya... terserah kau saja, sejak kapan kau sepuitis ini?" Tanya Haneul dan lagi lagi pria di hadapannya itu terkekeh pelan.
"Sudalah, kau diam saja dan nikmati makanan yang sudah kupesan ini" ucapnya di iringi dengan pelayan yang mendatangi meja merek sembari membawa beberapa loyan pizza.
"Kau memesan pizza?" Tanya Haneul dengan wajah berbinar.
"Ne, dengan toping keju favoritmu, Haneul-ssi" ucapny yang membuat Haneul mengeluarkan senyumannya. Ya... meskipun senyuman itu hanya sementara dan mungkin akan hilang saat pizza terakhir habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING ●Jjk
Fanfiction[SEQUEL GOOD KISSER●JJK] COMPLETE 15+ Bukankah tidak ada akhir selain sebuah kematian?