End

808 46 4
                                    

"H-Haneul-ah"

"Park Haneul" Gumam pria itu lemah sembari berusaha membuka matanya.

"Kookie-ya" sahut wanita yang merasa terpanggil namanya.

"Haneul-ah?" Tanya Jungkook tidak percaya akan apa yang kini ia lihat. Haneul pun menganggukkan kepalanya pelan sembari mulai terisak.

"Uljima, mianhae" ucap Jungkook sembari mengusap air mata yang mengalir dari sudut mata Haneul.

"Mianhae Jungkook-ah"

"Maaf aku telah meninggalkanmu sendirian di sini" ucap Haneul parau.

"Ani, maafkan aku yang terus saja menyakitimu chagia" sahut Jungkook dan tak lama air matanya pun ikut mengalir membasahi pipinya.

"Seharusnya aku lebih percaya kepadamu agar semua tidak menjadi seperti ini" isak Haneul dan Jungkook pun berusaha menenangkan wanita itu meskipun nyatanya dirinya sendiri juga menangis.

"Gwaenchana chagi, semua sudah berakhir" ucap Jungkook lembut sembari menangkup wajah Haneul dengan satu tangannya yang tidak terpasang jarum infus. Haneul pun mengangguk pelan sebagai sahutan meskipun tangisnya tak kunjung berhenti.

"Sudahlah, uljima. Semuanya akan baik-baik saja setelah ini, semua permasalahan telah berakhir" ucap Jungkook menenangkan namun Haneul justru menggelengkan kepalanya pelan.

"Wae?" Tanya Jungkook yang bingung akan maksud dari jawaban istrinya yang hanya berupa gelengan kepala itu.

"Lukamu belum sembuh, pasti masih sangat sakit" ucap Haneul menunduk dengan rasa bersalah.

"Gwaenchana, nan gwaenchana. Tidak ada yang perli kau khawatirkan" ucap Jungkook dengan senyuman yang menenangkan. Haneul pun akhirnya menganggukkan kepalanya pelan.

Keheningan pun terjadi selama beberapa saat sebelum Jungkook akhirnya membuka suara.

"Aku tidak pernah memiliki hubungan apapun dengan Min Seonha" ucap Jungkook dengan pandangan lembut tepat di mata Haneul dan penuh dengan kejujuran. Haneul pun mengangguk pelan sebelum akhirnya ia menyahuti perkataan Jungkook.

"Mian, seharusnya aku percaya padamu"

"Sudahlah, sekarang semua telah berakhir. Kita dapat hidup dengan normal sekarang" ucap Jungkook kemudian mengisyaratkan agar wajah Haneul mendekat kepadanya. Pria bermarga Jeon itu mengecup dahi wanitanya cukup lama sebelum membisikkan sebuah kalimat yang cukup lama ini tidak ia ucapkan karena keberadaan Haneuk yang tidak sedang di sisinya.

"Saranghae, jeongmal saranghae Jeon Haneul" bisiknya parau. Biar bagaimanapun, pria itu kini benar-benar merindukan istrinya. Jika saja luka di pundaknya tidak terasa nyeri ketika ia bergerak, atau pada salah satu tangannya tidak tertancap jarum infus, ia pasti telah memeluk Haneul detik itu juga. Namun sayangnya, ia harus menahan keinginannya itu, dan hanya dapat mengungkapkan rasa rindunya melalui kata-kata.

"Nado saranghae kookie-ya" sahut Haneul diiringi dengan senyuman yang muncul di bibirnya.

Keduanya pun saling beradu tatap dan berbagi senyuman yang menggambarkan betapa bahagianya mereka sekarang. Mereka hanya berharap, tidak ada lagi cobaan yang begitu berat yang menghampiri keluarga mereka. Biarlah semua berjalan dengan lancar, tanpa ada masalah-masalah yang bisa saja menghancurkan hubungan keduanya.

"Jungkook-ah"

"Ne?" Balas Jungkook dengan salah satu alis yang terangkat menandakan ia bertanya akan apa yang akan Haneul katakan.

"Aku hamil"

.

Jeon Jungkook, Jeon Haneul. They know if they aren't the best, but they know if they must knowing each other to make everything better.

.

You have some item for make your relationship fine. Trustiness to each other, knowing each other, low ego, caring, communication and no cheating. That's the recipe of LOVE.
-Never Ending-

.

감사합니다! Terimakasih buat kalian semua yang sudah mau baca dan ngikuti cerita ini sampai akhir meskipun bener-bener slow update 😅

Terimakasih sudah mau mendukung dan memberikan vote ❤

Jumat, 1 November 2019

NEVER ENDING ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang