"Hana-ya! Hansoon-ah!" Seru Haneul dengan semangat saat melihat kedua adik iparnya yang kini sudah beranjak remaja itu.
"Noona! Apa yang Jungkook hyung lakukan hingga membuat noona menjadi seperti ini?" Tanya Hansoon dengan khawatir saat memasuki kamar kakaknya dan mendapati Haneul yang hanya dapat duduk di dalam kamar tanpa bisa menyambut kedatangan Hana dan Hansoon beserta kedua orangtuanya karena kondisi kakinya itu.
Setelah mendapat kabar dari Jungkook bahwa Haneul baru saja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan keretakan pada salah satu kakinya, kedua orangtua Jungkook langsung saja memutuskan untuk mengunjungi anak menantu mereka dikarenakan kekhawatiran mereka. Hana dan Hansoon yang mendengarnya pun tak kalah bersemangat. Sudah lama sekali mereka tidak melihat Jungkook dan Haneul.
"Iya! Apa yang oppa lakukan? Kenapa dia tidak menjaga unnie dengan baik!" Ucap Hana yang terlihat kesal dengan Jungkook itu. Entah mengapa pertemuan singkat mereka dulu sudah membuat ketiganya akrab dan saling nyaman akan keberadaan mereka masing-masing.
Haneul yang melihat sifat posesif kedua adik-adik Jungkook itupun tersenyum simpul. Entah ia harus berkata apa, namun ia tentu tidak mau berkata yang sebenarnya hingga menimbulkan masalah baru untuk Jungkook. Baginya Jungkook telah kembali ke sisinya saja sudah lebih dari cukup, lebih baik ia melupakan masalah yang telah menimpanya, ia hanya ingin memikirkan masa depan keluarganya dengan Jungkook.
Meskipun ia tidak tau, masalah apa lagi yang selanjutnya akan timbul karena seorang Jeon Haneul yang terlalu sabar dalam menghadapi masa lalu, dan tidak mau membahasnya seikitpun.
.
"Jadi, ada yang mau kau jelaskan Jeon Jungkook" Berbeda dengan Haneul, Hana, dan Hansoonn yang kini tengah bercerita tentang kehidupan mereka masing-masing, kini kedua orang tua Jungkook tengah menghakimi anak sulungnya itu.
Demi apapun Jungkook tengah gugup sekarang. Jika sudah seperti ini, apa yang harus ia lakukan?
"Kau kira appa tidak pernah mengontrol keadaanmu di Seoul?" Ucap Tuan Jeon.
Jungkook pun menatap ayahya dengan kaget, jadi selama ini ada sebuah mata yang telah memahami segala perlakuan buruknya.
"Eomma begitu kecewa padamu Jeon Jungkook. Haneul adalah wanita yang baik, kenapa kau memperlakukannya seperti ini?" Tanya Eommanya yang cukup menusuk hati Jungkook.
'Appa dan Eomma tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Ini semua kulakukan hanya karena tidak ingin Haneul terluka' Batinnya. Meskipun pada akhirnya tidak dapat dipungkiri jika ia melukai hati Haneul dengan sangat dalam. Namun dirinya seolah terlalu egois. Ia tidak mau jika sampai nyawa Haneullah yang menjadi taruhannya hingga akhirnya ia lebih memilih untuk menggoreskan luka yang sangat dalam di lubuk hati istrinya itu.
"Appa memberimu waktu dua bulan, jika kau tidak berhasil membereskan segala masalah yang ada, maka terpaksa appa dan eomma akan membawa Haneul untuk tinggal bersama kami di New York" Ucap ayahnya final yang membuat Jungkook seperti dipukul oleh sebuah palu yang cukup besar.
"A-apa?! Appa sedang bercanda kan?" Tanya Jungkook tidak percaya.
"Sayangnya appa tidak sedang bercanda Jeon Jungkook. Lebih baik kau bekerja cepat, waktumu tidak banyak"
"Apa yang bisa kulakukan jika seperti ini appa?" Tanya Jungkook kebingungan. Pasalnya ia tidak mungkin menyelidiki segalanya sendiri, semuanya terlalu rumit, bahkan jika pria itu salah bergerak sedikit saja, semua akan hancur lenyap begitu saja. Baik kehidupannya, maupun masa depannya.
"Appa akan menyuruh beberapa orang suruhan appa untuk membantumu"
Demi apapun Jungkook bingung akan apa yang harus ia lakukan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING ●Jjk
Fanfiction[SEQUEL GOOD KISSER●JJK] COMPLETE 15+ Bukankah tidak ada akhir selain sebuah kematian?