En(a)m

1.4K 142 2
                                    

Aku upate hari ini yaa, karena aku nggak yakin besok bisa update hehehe

Happy reading!

.

"Ini gila, kenapa aku tidak bisa menemukan makanan se enak ini di Korea?" Ucap Haneul yang disahuti dengan kekehan oleh pria yang tengah duduk di hadapannya itu sembari menikmati makan siang bersama.

"Kau sedang lapar atau kau memang menyukainya?" Tanya pria itu.

"Entah, tapi aku akui ini benar benar enak. Mungkin besok kita harus kesini lagi!" Ucap Haneul yang mendapat gelengan pelan dari pria di hadapannya.

"Ani, kita bisa mati jika setiap hari menikmati burger, hot dog, tacos, dan yang lainnya" sahutnya yang membuat Haneul mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa memangnya? Lagipula di dalam makanan makanan ini juga mengandung sayur" ucapnya yang mendapat gelengan pelan dari pria di hadapannya itu.

"Apa kau tidak tau jika makan fastfood setiap hari itu tidak sehat?" Ucapnya yang membuat Haneul terdiam.

"Lalu kenapa kau mengajakku kesini? Kau ingin aku mati muda?" Tanya Haneul tak santai yang membuat pria yang berstatus sebagai bosnya itu justru tersenyum geli.

"Aku tidak mengajakmu kesini, kau yang mengikutiku" ucapnya enteng.

"Yak! Neo pabo-ya!" Ucap Haneul dan pria itu pun tertawa karenanya. Terserah apa saja yang ingin Haneul katakan padanya, bahkan jika Haneul mengatakannya gila pun ia akan menerimanya. Karena yang terpenting baginya adalah senyuman yang kembali muncul mengisi wajah Haneul sehari harinya.

.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menginjakkan kakimu kemari?" Tanya Jaehyung datar tanpa ekspresi kepada orang di hadapannya itu.

"Hyung, dengarkan aku dulu. Aku bisa menjelaskan semuanya!" Ucap pria itu memohon.

"Apa yang ingin kau katakan? Setelah kau menyakiti adikku, kau masih berani menampakkan wajahmu di hadapanku? Kau mau aku menghancurkan wajahmu detik ini juga?" Tanya Jaehyung lagi dengan nada bicaranya yang tajam.

"Bahkan aku ikhlas jikakau menghancurkan wajahku detik ini jugh-"

BUGH

Belum selesai Jungkook mengucapkan kalimatnya, sebuah bogeman mentah telah mendarat di wajahnya.

BUGH

Sebuah pukulan pun kembali mendarat di wajahnya. Tak ada perlawanan sedikitpun karena ia sendiri bukan yang menyuruh Jaehyung untuk menghancurkan wajahnya?

"Kenapa kau melakukan semua ini pada adikku eoh?! Kenapa harus adikku?!" Bentak Jaehyung dengan wajah yang telah memerah padam ditambah dengan matanya yang mulai berkaca kaca. Tak lupa juga dengan tangannya yang telah mencengkram erat kerah kemeja Jungkook.

Lagi lagi Jungkook hanya dapat diam tak bergeming. Bukan karena takut, namun pria itu sendiri juga bingung bagaimana harus menjelaskan semuanya.

"Hyung, maafkan aku"

.

Haneul menikmati sore itu dengan angin semilir yang menerpa wajahnya. Entah mengapa rasanya sudah cukup lama ia tak bernafas sebaik ini. Udara sore hari yang cenderung dingin itu tak ia hiraukan lagi. Yang ia inginkan hanyalah menghirup setiap oksigen di sekitarnya bak tak memiliki beban sedikitpun, kemudian menghembuskannya perlahan.

"Jungkook-ah, nae neomu bogoshipo" gumamnya kemudian tersenyum kecil. Sebuah senyuman yang justru terlihat miris itu.

Dari tempatnya berada saat ini, ia dapat melihat banyaknya orang yang berlalu lalang di hadapannya. Mulai dari segala usia dan status. Mulai dari remaja yang baru saja merasakan jatuh cinta, hingga sepasang kakek nenek yang nampak telah cukup tua.

Namun seluruh pandangannya itu seolah berahli ke satu titik yang membuatnya menajamkan pengelihatannya. Hingga orang tersebut seolah sadar jika ada seseorang yang tengah memperhatikannya sehingga ia membalikkan posisi tubuhnya.

NEVER ENDING ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang