TujuhBel(a)s

869 72 0
                                    

"Min Seonha, kau juga mengenalnya?" Tanya pria berkelahiran seribu sembilan ratus sembilan puluh dua itu.

"Bukannya dia adik dari min Seongwoon?" Sahut salah satu pria berambut pirang yang nampak mencolok itu.

"Ah! Kenapa tiba tiba semua orang datang kepadaku hanya untuk menanyakan satu orang yang sama?!" Kesal pria yang memiliki sepasang lesung di kedua pipinya itu.

"Semua orang? Apa ada orang lain lagi yang menanyakan tentang Seonha Seonha itu?" Tanya si rambut pirang itu lagi.

"Akh, beberapa hari yang lalu kau yang meneleponku Seokjin-hyung, lalu kemarin seorang gadis juga meneleponku, tapi aku lupa namanya" ucap pria itu sedikit frustasi.

"Tenanglah Namjoon-ah, aku rasa kau juga memiliki urusan dengan gadis itu" ucap pria bernama Seokjin itu.

"Mana mungkin? Bahkan aku tidak mengenalnya"

"Kau akan segera mengetahui apa urusanmu dengannya Namjoon-ah, kita hanya perlu menunggu waktu yang mengungkap segalanya"

"Lebih baik kau sekarang bantu aku dan Jaehyung untuk menyelidiki apapun tentang Min Seonha itu, siapa tau hasil penyelidikanmu itu dapat mengingatkanmu pada peristiwa kelam kita dulu"

.

Hyunsik rasanya ingin mencabik cabik gadis di hadapannya itu detik ini juga. Bagaimana tidak, saat ini pria itu tengah menjadi tontonan semua orang setelah teriakan yang cukup keras Hara keluarkan dari mulutnya.

"Kenapa mukamu memerah seperti itu Hyunsik-ah" goda Hara yang semakin membuat Hyunsik ingin melenyapkan gadis itu detik ini juga.

"Yak! Neo paboya, kau kira aku tidak malu karena perbuatanmu?" Gerutu Hyunsik yang justru menimbulkan tawa khas milik Hara.

"Ayolah Hyunsik-ah, kenapa kau ini kaku sekali? Hidup ini hanya ada satu kali kesempatan, maka kapan lagi kita dapat melakukan hal hal seperti ini?" Ucap Hara dengan senyuman lebar i wajahnya.

"Justru itu, karena hidup hanya sekali, seharusnya kita memanfaatkannya untuk hal hal yang lebih berguna. Jangan habiskan waktumu hanya untuk berteriak dan mencari kebahagiaan" sanggah Hyunsik yang membuat Hara justru berdecak sebal.

"Kau ini memang aneh ya? Kau memang boleh jika memanfaatkan hidupmu untuk hal berguna, tapi hal hal seperti ini? Aku yakin salah satu dari keseluruhan tubuhmu juga memerlukannya. Hidup bukan hanya membutuhkan kesempurnaan dan kerja keras, tapi hidup juga perlu hiburan"

"Jika kau membiarkan hidupmu selalu datar, apa kau kira itu semua berarti hidupmu telah sempurna? Jika kau menganggapnya seperti itu maka kau salah Hyunsik-ah, karena kebahagiaanmu juga masuk dalam kesempurnaan dirimu" ucap Hara yang membuat Hyunsik terdiam. Hingga beberapa lama kemudian pria itu berjalan pergi meninggalkan Hara yang masih menatapnya dengan heran.

.

"Kau tidak kedinginan?" Tanya Hara yang membuat Hyunsik menoleh sekilas. Pria itu pun menggeleng pelan sebelum akhirnya Hara ikut duduk bergabung bersamanya di tepian sungai Han.

"Apa kau memang suka menikmati hawa sungai Han, atau jangan jangan kau duduk di sini karena kau sedang merenungi perkataanku tadi siang?" Tanya Hara yang kini sukses membuat pandangan Hyunsik terfokus seratus persen ke arahnya. Pria itu pun mengangguk pelan yang membuat gadis di hadapannya berdecak pelan.

Jika Hyunsik mengangguk, pria itu mengiyakan opsi ke berapa dari pertanyaan yang Hara tanyakan?

Namun sepertinya semua pemikiran Hara itu menghilang begitu saja saat ia merasakan pria yang duduk di sebelahnya, yang tak lain lagi adalah Hyunsik, kini telah menariknya dalam pelukan hangat pria itu.

"Aku tau kau kedinginan"

NEVER ENDING ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang