Save Me [ Taerin ] ✓

Chapter 2: Membenci Sekolah

"Yerin! Cepat bangun, atau kau tidak mau pergi sekolah lagi."

Teriakan di pagi buta, membangunkanku dari tidur singkatku semalam, Ya. Semalam aku tertidur tepat pukul tiga pagi dini hari, bahkan tidak pantas untuk di sebut tidur, tetapi lebih tepatnya hanya memejamkan mata mungkin.

Aku melihat mata yang berkilat-kilat marah, ah. Kenapa selalu menyakitkan saat di tatap dengan tatapan benci terlalu ketara seperti itu.

"Kau tau, orang tuamu di Desa banting tulang, rela berhutang hanya untuk anak seperti dirimu. Cih, bahkan apa untungnya kau menjadi anak mereka. Tidak menguntungkan, bahkan merugikan sama sekali." Hyera---- Kakak perempuan dari Papa Yerin---, membuka pintu jendela kamar dengan langkah tergesah-gesah, dapat Yerin rasakan udara dingin itu tepat menusuk kulit miliknya yang hanya berpakaian baju tidur tipis.

Aku mencoba tidak menangis di pagi buta untuk sekarang, Ya. Mama dan Papa mengirimku untuk bersekolah di Kota, sedangkan mereka bersama adik perempuanku menetap di Desa. Dan aku di sini, bertugas untuk belajar dan mencari pendidikan yang terpandang demi membahagiakan kedua orang tuaku. Dengan tinggal dengan kedua Bibiku dan Nenekku.

"Jika kau pulang kembali ke desa, kami dengan senang hati melepasmu. Karena, ada atau tidak adanya kau sama sekali tidak menguntungkan." tepat setelah itu, pintu jendela terbuka lebar menyisakan awan gelap, kerena ini masih fajar yang akan menyongsong ke pagi.

Bahkan langit masih gelap, belum ada tanda-tanda matahari akan segera terbit.

Sekolah yang sangat jauh dari rumah, menyebabkanku lebih harus bangun pagi untuk tidak terlambat datang ke sekolah, dan mendapatkan skors karena terlambat. itu sama saja menengelamkan diri tanpa mati.

Bergegas melipat selimut, dan merapihkan tempat tidur, lantas aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, sebelum pergi berangkat ke tempat yang sangat membosankan bagiku.

Fuck i hate school so much.

[ ]