Aku tidak mengaktifkan ponselku dari semalam, pintu dan jendela masih rapat tertutup. Aku sadar, aku kembali tidur di lantai dingin sedangkan tersedia kasur empuk yang berada di sampingku, aku hanya takut membuat mereka ----- Hyura dan Hyuri---- mengoceh, karena aku mendepati barang miliknya, bahkan mengotori tempatnya dengan darahku.
Aku terbangun, dengan keadaan gelap gulita, serta penerangan dari celah-celah jendela, rupanya sudah pagi hari.
Aku melirik ke arah bajuku yang sudah berubah menjadi warna merah, dengan darah yang sudah mengering.
Aku kembali menangis, entah untuk alasan apa. Aku benar memikirkan, bahwa aku sudah gila. Benar-benar gila.
Aku mencoba untuk bangkit, namun rasa nyeri pada bagian luka semalam benar-benar membuatku meringis, merintih dan kembali menangis.
"Ma.." rintihku, saat merasakan perutku melilit aku tidak mengisi apapun semenjak hari di mana aku memutuskan untuk mengurung diri, dan menjauh dari jangkauan masing-masing.
Aku selalu kebiasaan memangil nama Mama saat aku jatuh dari tangga saat berumur empat tahun lalu, ataupun di tabrak motor saat menyebrang. Dan terluka saat menyentuh pisau.
Aku sangat takut dengan darah, tubuhku akan melemas jika melihat cairan itu memenuhi penglihatanku, bahkan aku akan merasa mual ingin muntah, itu sangat mengerikan dan menjijikan.
Tapi, kenapa? Saat ini aku seperti kehilanggan sosok diri yang akan takut pada suatu hal.
Aku merasakan sekarang, aku bebas dan kuat. Seperti bukan diriku.
Ini benar-benar gila.
Aku hanya membutuhkan mereka berkata maaf, dan mencoba berkata lembut padaku, aku tidak masalah mereka ingin memerintahku untuk melakukan apa saja, tapi tolong jangan mengatakan dengan nada kasar. Aku sakit, sangat sakit.
Aku mengambil ponsel yang telah mendingin di samping, mengaktifkan datanya dan mendapati berberapa pemberitahuan dari teman-teman yang mengirimkan pesan, bahkan telepon dari Papa, Eun Ha ataupun yang lainya.
Aku tidak perduli, sebut saja aku telah sakit hati. Pernah mendengar istilah jika gelas yang telah pacah tidak bisa utuh kembali, dan sekarang aku mengalaminya.
Aku hancur, dan sulit untuk terlihat baik-baik saja.
Meskipun untuk tersenyum terasa, berat. Dan tertawa terasa hambar, yang keluar hanyalah tawa sumbang, senyuman yang berbentuk seringaian dan air mata yang akan keluar dengan sendirinya.
Aku tidak baik-baik saja.
[ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me [ Taerin ] ✓
Truyện Ngắnaku tidak mengisahkan banyaknya kisah cinta yang bertebaran di kalangan remaja saat ini, tidak. Ini tentang masalah bagaimana menerima diri sendiri, dan menyakini jika kita harus mencintai diri sendiri ketimbang orang lain. Bukan terkesan tidak perd...