Chapter 15: Kedatangan Tak Terduga

700 91 1
                                    

"Yerin-ah, ini aku Sin B. Kau ingin menunjukan sesuatu padaku bukan?" kata Eun Bi dari luar, membuat Yerin yang sebelumnya terlelap terbangun oleh suara ketukan yang terdengar nyaring menusuk telinga.

Aku awalnya tidak mau membuka, tetapi saat Eun Bi menyebutkan nama lain yang datang, nampak familiar dan Eun Bi berkata jika buku catatanku berada di Taehyung.

Sontak aku membuka pintu, dan menemukan sosok Hyera yang juga nampak terkejut. Kemudian ia dengn cepat-cepat berkata ada urusan di dapur.

Aku tau, dia hanya ingin menghindariku. Mungkin merasa khawatir ataupun terkejut dengan wajahku yang sangat berantakan sekarang.

"Hai." sapa Eun Bi, kemudian tersenyum manis ke arahku. Aku hanya membalas dengan senyum yang tidak sampai menyentuh pipi dan mata, sangat terpaksa.

Kulihat Taehyung yang juga melambaikan tanganya kepadaku, aku binggung dan hanya mencoba untuk membalas. Bagimana dan kenapa bisa lelaki itu berada disini.

"Ini bukumu, jujur aku membacanya karena penasaran. Maafkan aku, aku ingin mengembalikan kepadamu tetapi kau setelah hari itu tidak masuk kelas sampai detik ini aku dapat mengembalikanya kepadamu, kau tidak keberatan kan?" kata Taehyung panjang lebar, aku sebenarnya ingin marah tetapi tenagaku sudah terkuras habis-habiskan, kemudian hanya bergumam pelan sebagai terimakasih.

Lelaki itu terlalu banyak tersenyum, membuatku merasa risih. Kenapa bisa Eun Bi mengajak lelaki ini ke sini.

"Kau ingin bercerita?" tanya Eun Bi, membuatku mengganguk. "Terlalu banyak, sampai rasanya mengeluarkan satu patah kata membuatku ingin mati."

Eun Bi menyentuh puncak kepalaku, sedikit mengacak suraiku. "Sudah berapa hari kau tidak mandi!"

"Setelah aku pulang dari sekolah." senyumku, membuat Eun Bi berdecak pelan. "Gila, rambutmu sangat berminyak dan lepek."

Jujur saja aku sangat malu saat Eun Bi berkata seperti itu di hadapan Tehyung, entah kenapa aku sangat malu.

"Ayo kita bicara di dalam." kata Eun Bi, membuatku menggeleng pelan. "Ah, kamarku sangat berantakan."

"Tidak apa." kata Eun Bi, membuatku kembali menggeleng kuat. "Tidak."

"Lantas? Kita akan berbicara di mana?" tanya Taehyung, membuatku dan Eun Bi melirik pandang, sejak kapan kami ingin mengajak lelaki ini.

"A-ah maksutku, aku mungkin akan menunggu di luar saat kalian bercerita." kata Taehyung menggaruk tenguknya canggung. Membuat Eun Bi menarik lelaki itu mendekat. "Tidak apa, kau bisa duduk di samping kita saat kami berbicara."

Yerin awalnya ragu, saat menatap wajah memelas Eun Bi membuatnya mau tidak mau hanya mengganguk pasrah.

"Biasanya lelaki tidak suka mengumbar gosip, jika kau bisa di percaya ya tidak apa-apa, tidak juga tidak apa-apa."

Taehyung menggeleng pelan, "aku akan mendengarkan musik keras-keras, dan aku juga tidak tertarik dengan perbincangan yang biasa kaum hawa ceritakan." membuat Eun Bi menatap ke arahku penuh harap, aku sangat tidak ingin bercerita kepada orang yang belumku kenal dekat, tetapi tatapan yang sangat memelas itu membuatku luluh juga.

"Tidak perlu, kau bisa duduk di samping kami, sembari menunggu."

Eun Bi tersenyum, bergitu juga Taehyung yang kini mengganguk pelan.

"Tidak ada gosip." kataku, melirik ke arah Taehyung, lelaki itu tersenyum hangat. "Yeah, tidak ada gosip."

Aku berjalan mendahului, dan Taehyung juga Eun Bi yang berada di belakangku. Jujur saja, aku sangat bergetar untuk berjalan menuju ruang tamu yang nampak gelap sekarang. Bukan karena aku takut, tetapi karena aku hasil dari mogok makan membuatku lemas dan tidak bertenaga sama sekali.

"Kau tidak apa?" tanya Taehyung, membuatku melirik ke arah lelaki itu yang juga melirik ke arahku dengan tatapan khawatir. Aku tidak tau maksutnya, tetapi aku hanya mengganguk dan berkata semuanya baik-baik saja, walaupun yang terjadi adalah sebaliknya.

Aku tidak baik-baik saja.

[ ]

Save Me [ Taerin ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang