Chapter 20: Menjauh

650 76 0
                                    

Aku tidak mengerti, bagaimana cerita orang yang sering membicarakan baik di depanku, dan berbicara buruk di belakangku.

Semenjak kedekatanku bersama Taehyung, membuat berberapa gosip bermunculan, mulai dari teman-teman kelasku yang mengganguminya nampak terus berbicara berbisik dan tajam dengan teman-teman sekelompoknya.

Aku tidak perduli, tetapi tetap saja, rasa takut akan kehilanggan teman itu selalu menghantui setiap detik, dan perkataan tidak sengaja aku dengar sedikit membuat pikiranku terombang-ambing.

Eun Bi mengatakan tidak usah memperdulikan perkataan orang, tetapi tetap saja. Aku masih kepikiran.

Aku tidak ingin di benci, atau di bicarakan hal yang buruk, karena aku dekat dengan lelaki tertampan di kelas ini.

Ya, semenjak kejadian aku membentak Taehyung, aku sedikit menjaga jarak, hanya untuk supaya aku tidak di bicarakan orang lain lagi, aku sudah muak selalu menjadi perbincangan buruk dari mulut ke mulut.

Lagi pula, di bandingkan dengan kasta. Aku sangatlah jauh dengan Taehyung yang mempunyai drajat yang lebih tinggi, bukankah itu yang di jadikan pembicaraan mereka.

Kasta lebih mendukung segalanya, lagi pula Eun Bi masih memiliki uang untuk berkumpul dengan para teman kelas yang sering mengajak untuk Karoke, makan atau menonton bersama.

Aku bukan tidak mau, karena faktor ekonomi juga mempengaruhiku, aku ingin saja bergabung. Namun uang yang berada di sakuku setiap hari, bisa menjadi 3 kali lipat uang saku yang berada di dompet mereka.

Aku hanya anak seorang petani, yang hanya berharap hasil panen dapat memuaskan, dan bisa membiayai kebutuhan sekolah.

Juga, uang jajanku sering habis di ongkos pulang dan pergi, juga belum lagi tugas kelompok yang membutuhkan dana.

Rasanya, uang bisa membuatku ingin menelan sianida sekarang, benar-benar susah mencari uang, karena masih menadah meminta kepada orang tua, ingin berkerja juga sekolah Fullday tidak ada kerja sampingan, jika juga berkerja malam. Aku tidak sangup untuk menahan kantuk di pagi harinya.

Hidup ini benar-benar keras, dan sulitnya lagi. Aku harus melaluinya dengan cara sulit dan siap saja untuk menyerahkan nyawa karena tidak tahan terhadap cobaan.

[ ]

Save Me [ Taerin ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang