"Eun Bi, apa kau tau kenapa teman sebangkumu tidak masuk berberapa hari ini?" tanya Guru Kim, membuat Eun Bi hanya menggeleng dan berkata pelan. "Tidak Bu."
Pemikiran Eun Bi beralih pada benda pipih yang berada di gengamanya, ia masih menatapi percakapan yang terjalin berberapa hari lalu.
Tepat sebelum wanita itu menonaktfkan, semua akun miliknya.
Jung Yerin:
Sin.. Kau tau, aku sudah banyak melukis di bagian perutku, bentuknya sangat indah. Ku jamin kau akan menangis haru saat melihatnya nanti. Tenang saja, akan aku tunjukan padamu nanti saat kita bertemu.Me:
Ayolah Yerin, jangan berfikir gila seperti iniMe:
Kau punya orang tua, mereka membutuhkanmu. Kau harapan merekaMe:
Jangan dengarkan perkataan mereka, mereka mungkin mempunyai mulut tetapi tidak mempunyai otakMe:
Yerin. Aku tidak tau bagaimana cara fikirmu itu, tetapi aku sarankan jangan lama terlarut dalam masalah itu tidak baik.Me:
Kau bisa depresi, dan gila yer! Hentikanlah, ku mohon.J
ung Yerin:
Sudah?
Me:
Apa yang sudah?Jung Yerin:
Aku sudah lama mati.Jadi, tidak mungkin bisa di bangkitkan kembali.
Me:
Apa maksutmu!Jung Yerin:
Diriku sudah lama mati Sin, aku sudah mati. Ini bukan diriku, tolong...Selamatkan aku.
Me:
Aku tidak mengerti, bicaralah yang jelas!
Read14.24Sementara di belakang tepat bangku di mana Eun Bi duduki, terdapat Taehyung yang curi pandang ke arah ponsel perempuan itu. Yang menampilkan pesan, tentang apa yang menjadi penyebab Yerin tidak sekolah berberapa hari ini.
Dan di mata lelaki itu, ia sangat tau jika pemilik yang mempunyai buku hitam kecil ini adalah Yerin pemiliknya.
Buku yang ia temukan tidak sengaja saat ia mengambil tas milik Yerin untuk di bawa ke ruang kesehatan, ia lupa saat itu ternyata buku itu masih berada di saku celananya, karena buku itu sangat kecil dan mudah di simpan di saku baju, atau celana.
Semuanya telah terungkap lewat tulisan yang Yerin tulis di sana, perempuan itu kesepian, dan sedih. Karena, merasa tidak ada orang yang mengerti dirinya.
Padahal di sini, dapat Taehyung lihat Eun Bi melirik ke arahnya. "Aku tau kau meguntit isi di dalam ponselku."
"Kau terlihat sangat penasaran? Apa kau ingin menemui Yerin? Bagaimana pulang nanti kita mengunjunginya?." perkataan Eun Bi, membuat Taehyung mengerjap pelan. "Rumahnya sangat jauh, kita juga sudah pulang larut."
"Hei, jarak bukan halangan, jika ingin bertemu." ketus Eun Bi, melirik tajam ke arah Taehyung. "Kau sepertinya menyukai Yerin, matamu tidak bisa membihongi Tae. Aku sering melihatmu mencuri pandang kepada Yerin." perkataan Eun Bi membuat Taehyung mengerjap pelan, dan kemudian lelaki itu menggeleng keras. "Apa? Tidak, aku tidak menyukainya."
"Singkirkan gengsimu, jika kau tidak ingin menyesal kemudian hari."
Setelah itu Eun Bi berbalik kembali ke arah depan, memperhatikan setiap penjelasan yang telah di terangkan oleh Guru Kim.
Taehyung masih melirik ke arah bahu Eun Bi yang mulai bergerak menulis, dan mencatat sesuatu di sana.
Namun bukan itu yang menjadi fokus Taehyung, melainkan fikiranya yang melayang entah kemana.
"Aku tidak yakin, jika perempuan itu akan bertahan. Aku tau pasti, dia tidak segan menghabisi diri sendiri. Jadi, sebelum itu. Temui dia, dan katakan kebenaranya. Bahwa kau juga sedang memegang buku catatan milik Yerin, aku tau kau tidak bodoh untuk memahami kata perkata di sana bukan? Dapatkan hatinya, dan buat dia melupakan semua masalahnya." pinta Eun Bi, kemudian tersenyum ke arah Taehyung manis. "Dia.. Hanya butuh Cinta Tae, aku yakin kau orang yang pantas karena kau juga mencintainya."
Taehyung semakin pusing, ia tidak harus berkata apapun namun Eun Bi benar, ia mencintai Yerin. Tapi, yang menjadi masalah apakah Yerin juga mencintainya?
Tidak masalah, untuk mencoba bukan?
[ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me [ Taerin ] ✓
Short Storyaku tidak mengisahkan banyaknya kisah cinta yang bertebaran di kalangan remaja saat ini, tidak. Ini tentang masalah bagaimana menerima diri sendiri, dan menyakini jika kita harus mencintai diri sendiri ketimbang orang lain. Bukan terkesan tidak perd...