Chapter 40: Perkelahian

521 69 1
                                    

Hari ini sama seperti hari lainya, Eun Bi di jauhi sama persis dengan apa yang aku alami saat rumor itu beredar, dan aku masih sama. Dengan berberapa minggu kemarin, di mana keadaanku benar-benar hancur sepenuhnya.

Aku menemukan sosok Taehyung yang berjalan melewati bangku milikku, aku melihat Eun Bi yang berberapa pekan ini tidak berisik bahkan mengeluarkan suarapun tidak. Sama sepertiku, mereka berkata jika aku yang mempengaruhi Eun Bi sehingga ikut terjerat dalam kasus yang aku alami, tapi Shit. Mereka hanya menebak, tidak dengan bukti. Dasar, orang yang mempunyai mulut tapi tidak punya otak.

Taehyung meletakan satu lembar kertas, yang berisikan tinta pena merah sebagai nilai. Aku tidak sengaja melirik yang Eun Bi, nilainya tiga puluh dan di banding nilaiku itu sangatlah jauh, dan aku melirik sedikit ke arah gadis itu yang melirik juga ke arahku. Ia merobek, dan meremasnya jadi satu, bangkit dengan agak di sentak membuat sedikit keributan di kelas yang hening ini.

Raut wajahnya sangat datar, dan sangat tidak bersahabat. Mengundang tatapan sinis dari Yu Na dan So Jung.

"Kau belum tau rasanya matamu ku tusuk dengan pulpenku?" kata Eun Bi sakratis, menatap ke arah Yu Na yang sudah bergumam tidak jelas. "Jangan berbicara di belakangku, kau punya mulut bukan. Berbicaralah di depanku! Pengecut."

Emosi Eun Bi benar-benar tidak terkontrol akhir-akhir ini. Membuat Yu Na yang merasa tersinggungpun bangkit dari kursi, dan mendorong bahu Eun Bi kasar. Membuat Eun Bi terbakar emosi dan langsung saja memukul kepala Yu Na kuat.

"Dasar jalang! Tidak punya otak, manusia menjijikan." kata Yu Na membuat pukulan Eun Bi semakin keras, tidak ada yang berani mencoba memisahkan. Terlebih Yu Na sudah menarik surai Eun Bi kuat, membuat Eun Bi menedang tulang kering Yu Na kuat, membuat gadis itu meringis menahan tangis.

"Lalu aku harus apa? Perkataanmu memang benar, tapi hei. Aku merusak tubuhku sendiri dengan barang-barang itu, tetapi tidak denganmu merusak dirimu dengan menjejalkan tubuhmu kepada pacarmu. Itu lebih menjijikan, rendahan sekali." perkataan Eun Bi sukses membuat seluruh murid di kelas heboh, Yu Na menunduk malu menahan tangis.

"Bagaimana rasanya di permalukan? Enak bukan! Jadi pergunakanlah mulutmu itu dengan hal-hal yang baik, bukan menyebarkan gosip yang telah kau lebih-lebihkan untuk menjatuhi orang lain." kata Eun Bi kencang, jujur saja selama aku di hina dan di injak-injak harga diriku, aku tidak bisa membantah apapun karena aku takut akan berkata salah, dan menimbulkan masalah lain di sekolah. Aku hanya diam dan menerima, tapi berbeda dengan Eun Bi yang mempunyai sifat Bar-bar mengatakan suka, kalau ia suka. Mengatakan benci, kalau ia benci.

So Jung hendak menampar Eun Bi, namun entah dorongan dari mana. Aku bangkit, dan menampar So Jung balik sebelum gadis itu menampar Eun Bi.

"Urusan Eun Bi menjadi urusanku, kau menlukainya sama saja kau melukaiku. Karena kami sahabat, kau mau apa?" tanyaku santai, walau dalam hati sudah berdetak cemas tidak karuan. Semua anak hanya menonton, dan ada sebagian kecil menyoraki tim masing-masing.

So Jung mendekat ke arahku, dan mendorong bahuku kasar. "Ternyata si penakut, sudah mulai berani rupanya." semua orang tertawa, membuatku menggeram kesal. Emosiku benar-benar sudah berada di puncak.

Tanpa sadar, aku telah memukul wajahnya keras, setelah aku menerjangnya dengan sekuat tenaga, aku sangat menyesal setelah aku menemukan sosok So Jung yang tidak bergerak dari posisinya.

Gawat!

Aku membuat masalah yang lebih besar, setelah ini mungkin hidupku akan benar-benar berakhir.

[ ]

Save Me [ Taerin ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang