Aku sebenarnya baru saja kembali dari kantin, tentu saja sendiri. Siapa lagi yang ingin berteman denganku, setelah gosip murahan itu tersebar. Aku sudah mulai terbiasa sekarang, hidup tanpa teman.
Banyak orang berbisik di kelas, bukan membicarakanku. Tetapi, sosok Eun Bi kenapa tidak bersekolah hari ini.
"Aku dengar, dia di panggil ke kantor. Karena razia pengeledahan isi tas kemarin, menemukan satu bungkus rokok di tas miliknya."
"Gila... Kupikir mereka berdua sama saja."
"Sekarang bagaimana?"
"Ya, ibunya memarahi Eun Bi habis-habisan, belum lagi Ayah tirinya yang memarahi Eun Bi. Kalian tahu? Eun Bi sempat melawan, dan hampir saja memukul kepala sekolah."
"Sinting!"
"Dia di beri skors untuk satu minggu ke depan, karena telah melanggar peraturan dan hampir mengancam kepala sekolah."
Perkataan itu membuatku melirik ke arah belakang, dimana Taehyung juga mendengarkannya. Yerin heran, kenapa lelaki ini bisa tenang-tenang saja.
Jimin yang mendengar itu hanya berdecak pelan. "Kepala sekolah itu benar-benar harus di beri pelajaran, seperti dia tidak pernah muda saja."
Perkataan Jimin membuat seluruh anak laki-laki di dalam kelas bersorak heboh, setuju atas apa yang di katakan lelaki bermata tipis itu.
Aku hanya tertunduk pelan, mengamati ponselku yang retak di bagian pinggir atas, karena sempat aku gigit. Oleh geram, sinyal di desa sangat buruk.
Aku sebenarnya ragu untuk menghubungi, Eun Bi bangaimana dengan keadaanya sekarang? Apa dia baik-baik saja. Ayolah, aku berharap gadis itu baik-baik saja tanpa berfikir untuk melukai dirinya sendiri, seperti apa yang aku lakukan saat depresi.
Semoga dia baik-baik saja.
[ ]
A
/n: naeun simulasi today, doakeun yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me [ Taerin ] ✓
סיפור קצרaku tidak mengisahkan banyaknya kisah cinta yang bertebaran di kalangan remaja saat ini, tidak. Ini tentang masalah bagaimana menerima diri sendiri, dan menyakini jika kita harus mencintai diri sendiri ketimbang orang lain. Bukan terkesan tidak perd...