Sekarang sudah menduduki hari terakhir ulangan, aku harap saja nilaiku tidak buruk.
Papa mengatakan, saat aku sengaja menanyakan dari mana mereka menghasilkan uang. Dan, mereka berkata mereka menjual tanah, yang sempat di beli satu tahun lalu untuk membuat rumah di perdesaan yang mempunyai listrik.
Sayangnya harus kembali terjual, dan Papa, Mama, dan Adik. Harus menetap kembali, pada tempat terpencil yang tidak mempunyai listrik.
Mama berkata, jika Jung Yerim---Adik Perempuan Yerin---sudah menduduki kelas satu SMP ia akan di pindahkan ke tempatku berada sekarang, dan sesuai dengan gambaran yang ada. Aku akan berkerja, menafkahi Orang Tua dan sekolah adikku.
Menjadi anak pertama tidak terlalu mengenakan, jujur saja aku merasa sekarang beban menumpuk padaku, dan Yerim hanya menerima hasil sampai ia lulus dan berkerja, sangat sulit untuk menafkahiku yang kuadratnya lebih tua, dan harusnya lebih menghasilkan untuknya.
"Kau mau ikut merayakan ulang tahun Yu Na?" tanya Eun Bi, membuatku menggeleng pelan. "Tidak, aku tidak mempunyai uang."
"Kau selalu berkata bergitu, tidak baik. Nanti kau benaran tidak mempunyai uang." kata Eun Bi, membuatku hanya mendesah lelah. "Tetapi aku jujur tidak mempunyai uang Eun Bi. Ini saja tersisa untuk uang pulang."
"Tetapi setidaknya itu masih ada, jika tidak ada. Kau tidak mungkin mempunyai uang untuk pulang" katanya kemudian tertawa, aku tidak mengerti dengan jalan fikiran Eun Bi sekarang, dan apa maksutnya berkata seperti itu.
Membuatku hanya memutar bola mata malas, dan berbalik meninggalkan Eun Bi yang lebih dulu berjalan menuju dimana keberadaan orang Ber-Uang banyak sedang merencanakan sesuatu untuk ulang tahun Yu Na.
Aku tau, aku tidak mampu.
[ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me [ Taerin ] ✓
Historia Cortaaku tidak mengisahkan banyaknya kisah cinta yang bertebaran di kalangan remaja saat ini, tidak. Ini tentang masalah bagaimana menerima diri sendiri, dan menyakini jika kita harus mencintai diri sendiri ketimbang orang lain. Bukan terkesan tidak perd...