Chapter 33: Firasat Seorang Ibu

534 63 3
                                    

"Kau sudah memakan obatnya?"

"Ehm." aku hanya berdeham pelan, mengiyakan kemudian kembali melirik ke arah ponsel yang masih melangsungkan panggilan.

Kebetulan Mama menelepon, saat aku baru selesai makan dan berbaring sudah meminum obat, yang di berikan oleh Dokter saat aku berkunjung kemarin.

"Kau tau nak, Papa mu ini sangat keras kepala. Mama menyuruh Papamu untuk meneleponmu, tapi baru sempat sekarang. Karena banyaknya rumput yang harus kami tebas di kebun. Nak, Mama memimpikanmu tiga hari yang lalu, kau berkata rindu kepada kami, kemudian menghilang bergitu saja. Setelah menangis, Mama sangat khawatir, merasakan firasat yang buruk. Ternyata firasat Mama benar, kau sakit." Firasat seorang ibu ternyata sangat kuat, terdapat jeda setelah itu, Mama mungkin memikirkan apa yang ingin ia katakan lagi.

"Apa kau di sana baik-baik saja? Kapan kau libur ujian?."

"Aku baik Ma, mungkin akhir bulan nanti kami libur ujian. Aku ingin liburan ke desa."

"Tidak biasanya, kenapa?"

"Hanya rindu desa."

Mama terkekeh pelan, kemudian berkata panjang setelah itu memberikan petuah seperti biasa yang orang tua lakukan untuk anaknya.

"Kau sakit apa?"

Deg!

Detakan jantungku kian meledak, apa yang harus aku jawab.

"A-apa? Aku tidak mendengar sinyalnya putus-putus."

"Kau sakit apa Yerin-ah!" teriak Mama lebih jelas, membuatku tanpa sadar terkekeh pelan. "Haha, suara Mama sangat melengking, membuat telingaku sakit."

"Ck, anak ini."

"Aku hanya kelelahan, karena ujian semakin dekat aku lebih sering tidur larut untuk menghafal soal-soal."

"Tidak biasanya kau ingin belajar giat."

"Jadi, aku lebih baik tidak belajar bergitu? Baiklah."

"Eyy, anak ini. Belajar itu kewajiban, tapi jangan sampai membuat dirimu kelelahan. Dan menyita waktu istirahat, Mama tebak kau pasti sekarang tidak gempal lagi. Astagaa, anakku yang imut telah menjadi sebatang lidi."

"Tidak, aku masih gempal Wlee." sahutku, membuat Mama terkekeh pelan di sana.

"Sudah, kau sebaiknya istirahat. Dan makan, tidur, istirahat yang teratur. Jangan sering menunda makan, nanti penyakit maagmu kambuh. Jangan sering bergadang, kau bisa kelelahan. Mama tutup, dah cepat sembuh Yerin gempal."

"Ya. Aku tutup, Mama juga baik-baik di sana."

Tut

Aku menutup panggilan, menarik selimut hingga sebatas puncak kepala, mencoba terlelap dengan air mata yang terus saja mengalir, terimakasih banyak buat obat yang di berikan Dokter bisa membuatku tidur lebih awal dari sebelumnya.

[ ]

Save Me [ Taerin ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang