Mataku bergerak gelisah, saat melirik ke arah samping, kanan, kiri, depan dan belakang. Arah berjalanku sedikit kaku, dan tertunduk. Aku tidak mengerti, aku merasa di kuliti hidup-hidup dengan tatapan kebencian dan desas desus sindiran yang di tujuhkan padaku.
Aku tidak mengerti.
Aku masih melirik keberadaan diriku, yang masih dengan berjalan memasang muka sedatar mungkin, walaupun hatiku berteriak ingin menangis. Gila. Sebenarnya apa yang terjadi, hingga aku di sudutkan seperti ini.
Aku melangkahkan kaki mendekat ke arah kelas, sama hebohnya. Tidak salah lagi, ada yang tidak beres dengan diriku, sebelum benar-benar masuk aku lebih memilih untuk memperlambat jalan, sebelum mengetahui apa yang menjadi permasalahan mereka tentang diriku.
"Aku tidak menyangka! Astaga. Bagaimana bisa, wajah yang polos dan sering tersenyum menghibur kelas bisa melakukan hal kotor seperti itu?"
"Ya, hei. Kukira dia anak yang baik, tetapi.. Ah, tidak tau."
"Kau tau, dia telah merayu Taehyung. Kau ingat saat dia mengucapkan kalau dia mencintai Taehyung saat itu."
"Hei, kau Eun Bi. Kau tidak tau jika temanmu seperti itu? Kau masih ingin berteman dengannya?"
"Kalau aku jadi kau, lebih baik aku menjauh."
"Perokok, peminum, perayu, ah aku dengar-dengar dia juga di katakan jalang oleh keluarganya sendiri."
"Sangat buruk!"
"Gila, bagaimana bisa seperti itu."
Tanganku terkepal kuat, ingin saja aku menampar mulut-mulut penyebar gosip, yang tidak tau apa yang terjadi sebenarnya, dan menambahkan banyaknya kebohongan untuk membuat diriku semakin rendah.
Sial.
Mataku berkaca-kaca. Sungguh, perkataan mereka melukai hatiku, ingin saja aku berbalik berlari meninggalkan kelas, tapi tetap saja minggat dan menambah buruk diriku itu akan meningkat menjadi pembicaraan mereka.
Aku melangkah menuju kelas, sedikit bergetar, karena aku sangat takut bila di lirik dan di sindir dengan perkataan seperti itu, mereka tidak tau apa yang terjadi sebenarnya, tetapi kenapa? Seolah-olah mereka mengetahui semuanya, dan akulah yang paling buruk di sini.
Tepat saat aku memasuki kelas, seluruh kelas mendadak sepi. Aku masuk, seperti biasa menebarkan senyum yang termanis dengan orang-orang yang aku ketahui sekali bentuk wajah dan suaranya.
Yu Na mendecih pelan. "Kau bertingkah bodoh dan tersenyum seperti itu, aku tau kau mendengar perkataan kami sebelumnya. Kau ingin menjadi baik di mata kami?"
Aku melunturkan senyuman, jujur saja aku ingin rasanya berlari dan merobek mulut sialan itu, tetapi aku tidak sanggup. Karena, ibuku tidak pernah mengajarkan untuk melukai orang lain, dan akupun takut bila orang tuaku kecewa, jika mereka mendengar anak perempuanya berkelahi.
"Tidak." aku menggeleng, kemudian kembali tersenyum. Dan melanjutkan langkahku ke arah bangku di mana tempatku dan Eun Bi berada.
Eun Bi berada di sana, tidak melirik ke arahku. Dan fokus pada ponselnya, seperti biasa. Dan itu membuatku sedikit sedih.
Kau rupanya terhasut oleh perkataan sampah mereka, apa kau akan menjauhiku juga. Bahkan kau tau semua tentangku, katakan kepada mereka bahwa aku tidak bersalah Eun Bi-ah.
Batinku terus berkata, namun aku sama sekali tidak berani untuk menyapa, di lihat dari raut wajahnya dia sangat kesal.
Sahabat juga ternyata menghianatiku.
[ ]
![](https://img.wattpad.com/cover/160803308-288-k184614.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me [ Taerin ] ✓
Historia Cortaaku tidak mengisahkan banyaknya kisah cinta yang bertebaran di kalangan remaja saat ini, tidak. Ini tentang masalah bagaimana menerima diri sendiri, dan menyakini jika kita harus mencintai diri sendiri ketimbang orang lain. Bukan terkesan tidak perd...