Loverus (Chapter 40)

267 39 8
                                    

Di keesokan harinya, duel sihir antara Jieqiong dan Vernon berjalan dengan lumayan seru dan ramai. Pertarungan sengit itu memakan waktu hingga setengah jam.

Para murid dibuat kesal karena Vernon tampak tidak serius bertarung, ia hanya tidak tega jika harus menyerang Jieqiong. Sehingga lelaki itu lebih memilih untuk mengalah dan membuat Jieqiong menang.

Semua itu bukan semata-mata untuk penghinaan, tetapi karena ia malas untuk berduel lagi di babak final nanti.

Jieqiong pun tidak merasa kesal, ia justru senang jika Vernon tidak terlalu berambisi untuk menang karena itu dapat memudahkannya untuk menuju babak final nanti.

Kini pertarungan yang tersisa hanyalah pertarungan Mingyu dan Seonho.

Tentu siapa saja menunggu pertarungan duel tersebut, melihat keduanya tampak memiliki kepercayaan diri pada kemampuan masing-masing. Mingyu sangat pandai dalam hal menyerang dan bertahan, kekuatannya amat stabil, itulah yang disukai Mr. Jin dari Mingyu.

Sementara Seonho, meskipun selama ini terkesan amat emosional tetapi lelaki itu sangat terampil dalam mantra penyembuh. Dia bahkan mencetak rekor kecepatan menyembuhkan luka, serta keterampilannya membuat ramuan dalam materi Wonwoo.

****

Hari ini semua murid sedang bersantai di hari minggu, ketika beberapa murid harus mendapat pelatihan DPS tadi siang. Kini malamnya mereka semua berkumpul sambil bercerita satu sama lain.

"Bagaimana Mingyu, sudah dapat petunjuk tentang hewan sihirmu?" tanya Lisa sambil menyenggol lengan lelaki tersebut.

Mingyu mendengus,
"Aku mencari tau macam-macam hewan hantu, tapi entahlah aku hanya bisa berpikir bahwa mungkin salah satunya adalah apa yang kubaca." Jawabnya lesu.

"Waktu kami mencari, dia ketakutan karena makhluk sihir jenis hantu memiliki sosok yang menyeramkan." Tambah Samuel.

"Sebenarnya hewan sihir jenis hantu tidak hanya milik Mingyu. Dua tahun yang lalu Jaehyun dapat Kelpie, itu adalah salah satu jenis hantu tetapi cara penetasannya normal seperti yang lain walaupun agak telat." Ucap Joo Hyeon.

Haechan menyelip diantara Mingyu dan Lisa sambil membawa segelas eggnog, wajahnya tampak tidak senang mendengar apa yang mereka ceritakan.

"Jangan bicara tentang hantu!" katanya dengan nada meninggi.

Shannon nyengir lebar,
"Kenapa? kau takut hantu?" terselip nada mengejek dalam kalimatnya.

Haechan menggeleng, itu bukan masalah ia takut, tetapi karena baru-baru ini ia menghadapi krisis besar dalam dirinya.

"Bukan begitu. Masalahnya beberapa hari ini aku sering dengar suara serigala di sekitar area makam Anima!" katanya begitu dramatis.

"Kau bercanda, mungkin saja itu suara Taehyung mengigau. Biasanya dia suka mengigau teriak di tengah malam." Kata Ten sambil tertawa-tawa dan mendapat jitakan dari Taehyung.

Mereka tertawa ketika Ten dan Taehyung saling mengejek cara tidur satu sama lain, bahkan pembicaraan seram berubah menjadi penuh canda. Mion menatap toples bola-bola keju yang habis, tampaknya seluruh cemilan mereka telah dimakan habis. Gadis itu berdiri dan berjalan menuju pintu.

"Mion," ia berbalik
"Kau mau kemana?" tanya Taehyung.

Mion tersenyum tipis,
"Meminta cemilan dari Zinnia, kalian tunggu saja disini. Aku juga akan membawakan biskuit untuk kalian."

Mereka semua tampak secerah matahari pagi, tanpa memperdulikan pujian dari mereka Mion segera pergi ke dapur Anima.

Seperti biasa, Zinnia, Wu Chan dan Aldrich masih ada di dapur, mengobrol sambil memakan cemilan yang mereka buat.
Saat melihat Mion membuka pintu dapur, mereka langsung tau bahwa gadis itu datang untuk meminta cemilan asrama.

[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang