Jungkook menatap sebuah air tenang di dalam cawan besar, tak tau mendapat pencerahan darimana, rasanya ia harus melakukan hal ini. Ia menggenggam ampul milik Mion dengan erat, masih berusaha keras untuk mempersiapkan dirinya.
Ia sendiri tidak tau mengapa ia mengatakan pada Yoongi untuk menggunakan air penglihat, ia bahkan tidak tau jika benda di dalam ampul ini dapat memperlihatkan sesuatu seperti yang ia kira.
Jungkook merasa seperti orang bodoh.
Yoongi berjalan mendekat padanya, melihat ke dalam cawan dengan tatapan datar seperti yang biasa ia lakukan.
"Cepatlah lakukan, agar aku bisa segera beristirahat."
Jungkook tau bahwa Yoongi ada di sini untuk mengawasi jika ada sesuatu yang buruk terjadi. Selain itu cawan air penglihat ini adalah milik Yoongi, jadi Yoongi punya hak atas apa yang ingin Jungkook lihat.
"Memangnya milik siapa, ampul itu?" tanya Yoongi sambil menatap ampul di tangan kanan Jungkook
Jungkook menggeleng
"Aku menemukan ini di kamar Mion. Tapi aku rasa, ini bukan milik Mion."Tanpa menunggu Yoongi kembali bertanya, lelaki itu langsung menumpahkan isinya ke dalam cawan air penglihat. Yoongi memberikan gelas kecil pada Jungkook.
"Kau harus tau, bahwa jika kita meminumnya. Maka efeknya akan menjadi lebih nyata daripada melihat pada air."
Jungkook menerima gelas tersebut, mengambil sedikit airnya dan meminum air tersebut sekali teguk.
"Kau ingin melihatnya juga?" tawar Jungkook.
"Untuk apa, itu takkan berguna."
"Entahlah, aku rasa mungkin akan sedikit menarik." Jawab Jungkook dengan senyuman sambil menyodorkan cangkir tersebut kepada Yoongi.
Yoongi menerimanya, mengambil sedikit air di dalam cawan tersebut lalu meminumnya hingga habis.
Ketika air itu sudah seluruhnya diteguk, pada saat air penglihat bersinar terang, saat itulah mereka seakan seperti dirasuki oleh sebuah ingatan.Seorang wanita yang tengah duduk di kursi, sedangkan seorang pria berambut jingga mengusap perut buncit sang wanita.
"Kau harus makan lebih banyak Kak, agar keponakanku ini tumbuh menjadi penyihir yang kuat."
Wanita itu tertawa,
"Kau ingin punya keponakan yang gemuk?""Bukankah gemuk itu sehat?"
Keduanya saling melempar senyuman satu sama lain, sebelum kembali fokus pada kesibukan masing-masing.
"Rus Brown, menurutmu nama apa yang cocok untuk anak ini?"
"Entahlah ... bukankah tidak punya nama sudah cukup bagus."
"Apa kau gila?"
"Haha, baiklah, aku hanya bercanda. Bagaimana jika, Jungkook? Jeon Jungkook?" saran pria berambut jingga pada sang kakak.
"Kedengarannya seperti jongkok atau mangkuk."
"Kau punya saran yang lebih baik?"
"Sayangnya tidak. Karena aku ingin kau yang memberinya nama."
"Huuff kurasa kakak ipar akan protes padaku."
Kemudian tempat itu lebur seperti tertiup angin, berubah menjadi seorang pria berambut jingga bertemu dengan seorang pria lain yang Yoongi yakini adalah Kyoya Hategame. Keduanya tampak saling menatap tajam satu sama lain, namun hanya pria berambut jingga yang memegang tongkatnya penuh amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
FanficPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...