(Markas Pelatihan DPS)
Jinyoung terbanting beberapa kali oleh Tessa, lelaki itu meringis saat merasakan punggungnya berbenturan dengan lantai yang keras. Ia menatap Tessa yang masih memelintir pergelangan tangannya, ia merintih kesakitan karena gadis itu tak kunjung melepaskannya.
"A-aduh, sakit, ampun." Jinyoung memohon, tetapi Tessa tidak peduli.
"Jika kau meminta ampun pada musuhmu, maka tak ada jaminan kau akan kembali dengan selamat." Ujar Tessa sembari melepaskan pergelangan Jinyoung.
Lelaki itu masih rebah di lantai sambil mengatur napas, mereka semua kini sedang berlatih bertarung tangan kosong. Awalnya Tessa harus berlatih bersama Bambam, tapi entah mengapa lelaki itu menolak dan memaksa Jinyoung untuk berlatih bersama Tessa.
Namun kini, entah mengapa punggung Jinyoung serasa seperti terbakar oleh laser dari pancaran mata Bambam yang terus menatapnya. Tidak masalah jika itu hanya tatapan biasa, tapi lelaki itu menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tessa mengulurkan tangan, dan Jinyoung menyambut uluran tangan dari Tessa, tiba-tiba saja Johnny terpental lalu jatuh dihadapan mereka berdua. Kemudian Cilla berjalan menghampiri, menatap keduanya dengan tatapan sombong.
"Kelihatannya kau sangat suka pamer kekuatan, ya?" tukas Cilla pada Tessa, padahal jelas-jelas Cilla yang pamer kekuatan.
Tessa hanya menatapnya dengan datar, namun Cilla justru menatapnya dengan remeh sambil melipat lengan di depan dada.
"Kucing Penjaga memang hebat."
"Terima kasih."
Cilla menatap Tessa penuh kekesalan, Johnny berdiri dengan kepala pusing, buru-buru Jinyoung menariknya menyingkir dari hadapan kedua gadis tersebut. Cilla mengambil satu langkah semakin mendekat pada Tessa, tak lupa tatapan pernah menantang dan dagu terangkat.
"Bagaimana jika berduel denganku? Untuk membuktikan pada semua orang, siapa yang lebih kuat diantara kita berdua."
Ketika kalimat itu terucap dari bibir Cilla, sontak mereka semua berhenti hanya untuk menatap mereka berdua. Samuel yang sedang berduel dengan Kyla, Kuan Lin yang sedang berduel dengan Bambam, ikut berhenti.
Entah mengapa kini mereka semua justru mengerubungi mereka berdua. Tessa hanya tersenyum tipis, tanda setuju untuk menerima ajakan duel dari Cilla, kini keduanya mundur selangkah dan saling menatap satu sama lain.
Tessa maju lebih dulu, dia melayangkan tinjunya yang terlihat lemah padahal tenaganya sangat kuat. Cilla berhasil menghindari serangan itu, kemudian ia menendang kaki Tessa, membuat keseimbangan gadis itu melemah.
Dalam hitungan detik Cilla menarik Tessa untuk membantingnya, namun entah mengapa Cilla tidak mampu melakukannya, karena tangan Tessa kini mengunci lengannya juga agar tidak bisa bergerak. Pertarungan itu menjadi sangat seru, melebihi melihat dua orang wanita yang berkelahi jambak-jambakan.
Mereka terus seperti itu sampai Cilla menjegal kaki Tessa, membuat keseimbangannya kembali terganggu. Namun diluar dugaan, Tessa memutar lengan Cilla lalu melompat ke samping dan menduduki punggung Cilla hingga jatuh ke lantai.
Mereka semua tidak berani melihat ketika Cilla jatuh ke lantai karena tak mampu menopang Tessa di punggungnya. Mereka jadi semakin khawatir sekaligus takjub pada kehebatan Tessa.
Pelatih para anggota baru DPS, yakni Marco Nottan menghentikan latihan mereka untuk diberikan tugas baru. Yakni untuk mengunci para tahanan kembali ke penjara mereka.
Memang, pada waktu siang hari, para narapidana tersebut diizinkan untuk bersantai di bawah sinar matahari untuk kesehatan mereka. Lalu pada jam setengah empat sore mereka akan dikembali ke penjara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
FanficPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...