Entah apa yang sedang dilakukan oleh para anggota Demo Sihir, namun tampaknya mereka sedang melakukan sesuatu yang tidak beres. Anima pun tampak sibuk seperti hari-hari biasanya, mereka menerima materi dan mempelajari materi.
Hari ini adalah materi dari Mr. Rapmon dan Jimin, kedua orang itu membawa sebuah kunci untuk mengeluarkan para peliharaan Anima untuk materi hari ini.
Hewan sihir para murid juga tampaknya akan menjadi bahan materi mereka.Namun kekacauan terjadi saat para murid keluar dengan hewan sihir mereka yang mati dan sekarat.
"Apa yang terjadi pada hewan sihir kami ...." Seonho sudah sesenggukan dan menangis saat melihat anak ayamnya yang bernama Byeongho tampak tidak bisa bergerak meski masih hidup.
Terdapat luka bakar parah pada byako milik Haechan yang bernama Spiri, owlornet bernama Mitta milik Zaria juga tidak dapat bergerak. Dryad cantik milik Marsya sudah mati tanpa alasan yang jelas membuat gadis itu menangis sesenggukan.
Arch Cimera milik Kuan Lin juga tampak tidak bisa bergerak karena luka parah, naga milik Kyla dan Baejin juga terluka. Tengu milik Hyungseob sekarat, lynx milik Cilla mati, genbu milik Bambam tidak keluar dari tempurungnya, spinx milik Vernon nyaris mati.
Pegasus milik Tessa mendapat luka pada sayapnya, luka memanjang yang membiru di sepanjang sayap membuat pegasus itu tidak dapat terbang, atau centaur milik Samuel yang patah kaki, hanya tupai terbang milik Seungkwan yang hilang entah kemana.
Burung hantu milik Johnny juga hilang, dan ... entah mengapa tidak ada satupun yang tau tentang hewan sihir Mingyu.
Mr. Rapmon kelabakan melihat para murid yang shock, dia kelabakan saat melihat para murid menjadi tidak karuan.
"ASTAGA!"
Seruan Jimin membuat keberisikan yang terjadi menjadi hilang, Jimin keluar dari gedung dimana para hewan sihir Anima di rawat.
Lelaki itu memasang raut terkejut sekaligus sama-sama kacau dari ekspresi para murid dihadapannya."Banyak hewan sihir yang ... mati."
Mr. Rapmon langsung menerobos melewati Jimin memasuki gedung tersebut, ia melihat hewan sihir peliharaannya dan Jimin ada yang ketakutan, luka-luka dan bahkan ada yang mati.
"Demi Tuhan. Desy ...." Mr. Rapmon menghampiri seekor ular bersayap dengan sisik biru yang cantik.
Hewan sihir itu bersembunyi di pojok ruangan sambil melipat-lipat tubuhnya, selayaknya hewan yang sedang ketakutan. Pria itu membujuk Desy untuk mau disentuh dan tidak takut, beberapa sisiknya sudah terlepas hingga membuat kulitnya berdarah.
"Desy ... apa yang terjadi padamu ...."
Makhluk itu mengeluarkan air mata, membuat Mr. Rapmon dengan sigap memeluknya dan menenangkannya tak peduli jika kakinya terlilit ekor makhluk tersebut.
Jimin masuk dengan membawa kotak obat,
"Mr. Rapmon, sepertinya kita harus menghubungi OPH untuk mengobati mereka sesegera mungkin."Bukannya mendengarkan ucapan Jimin, pria itu malah menangis melihat unicorn kesayangannya telah mati dengan darah menggenang berwarna hijau terang. Bahkan ia juga menangisi seekor macan bergading miliknya yang mati, serta beberapa dryad yang selama ini membantunya menjaga seluruh hewan sihir, ikut mati dengan luka parah.
Para murid tampak ikut penasaran, mereka masuk ke dalam gedung, melihat banyak hewan sihir yang terluka, ketakutan dan mati. Bahkan seekor naga milik Mr. Rapmon yang selalu ia bawa ketika keluar Anima, juga terluka parah.
Jimin segera menghubungi OPH, namun sebelum itu para murid membantu Jimin untuk mengobati para makhluk sihir. Aitvaras yang masih menjadi seekor ayam berekor api rupanya bersembunyi di balik jerami-jerami.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
FanficPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...