Materi hari rabu di buka dengan materi dari Jungkook, lelaki tampan itu duduk di kursi guru sambil memainkan kapur putih di tangannya. Para murid masuk dari pintu dengan cepat, segera Jungkook berdiri dari kursinya tanpa memberi salam.
"Buka halaman seratus." Katanya.
Dengan tidak suka, mereka membuka buku materi mereka, dan terlukiskan sebuah judul indah di bagian atas.
Bab 5
Duel Sihir
Sontak mereka menatap satu sama lain dengan bisikan–bisikan pelan, Jungkook mendehem membuat bisikan antusias mereka terhenti.
"Kita akan membahas tentang duel sihir yang akan diadakan setiap hari sabtu sampai kalian lulus. Dan ini akan diadakan dua minggu lagi."
Sekali lagi mereka tampak lebih antusias dengan Seungkwan yang terus bertanya apakah mereka akan melakukan duel sungguhan, lalu Hyungseob yang tampak jauh lebih sombong dan optimis bahwa ia akan memenangkan duel. Selain itu, baru kali ini Johnny yang tampak selalu mengantuk kini terlihat segar dan penasaran.
"Dan sekarang kalian harus mengambil kertas ini untuk pembagian kelompok dalam misi Exam atau Quest yang akan dilaksanakan."
Mereka mengambil kertas tersebut dengan wajah antusias seperti mendapatkan lotre, kemudian setelah membukanya, Jungkook meminta mereka agar maju kedepan sesuai nomor urut mereka.
Dan hasilnya ....
Kelompok pertama : Hyungseob, Kyla, Vernon, Marsya, Cilla, Jinyoung, Jieqiong, Bambam
Kelompok dua : Haechan, Zaria, Johnny, Shannon, Kuan Lin, Mingyu, Seungkwan, Samuel
"Apa–apaan ini. Kenapa di kelompok kita ada Putri Tidur, macam dia!" seru Seungkwan sambil menunjuk Johnny yang menguap cantik.
"Aku nggak pernah mau satu kelompok sama manusia tolol kaya dia!" tambah Haechan tak berperikemanusiaan.
"Kenapa kelompok dua orangnya gila semua." Keluh Mingyu.
"Udah deh, terima aja nasib kalian. Kelompok kalian itu sudah pasti kalah sama kelompok kita." Ujar Hyungseob.
"Apaan, sih! kutil kerbau ini!" jawab Haechan dengan dengusan keras.
"Sombong banget kamu. Gigi kuda nil." Tambah Seungkwan.
Hyungseob melotot tidak terima, mereka bertiga akhirnya saling berdebat satu sama lain dan menjadi sangat berisik.
"Aku nggak mau satu kelompok sama Kyla. Dia galak ... tukar denganku dong." mohon Marsya pada Samuel seperti anak kecil.
"Aku bersyukur tidak satu kelompok dengan Zaria." Ujar Cilla.
"Please, deh, aku tidak suka orang Cina." Kata Kyla.
"Menurutku orang Asia banyak yang tidak bisa menyetir." Gumam Bambam.
"Kalian sama–sama dari Asia!" jawab Shannon.
"Aduh ... terserah sama siapa aja, deh, aku lelah." Ucap Kuan Lin.
Zaria tampak sedikit santai dengan berdoa tentang harapan pada kelompok mereka nantinya. Vernon juga tampak tenang sambil mengupil, atau pula Jieqiong dan Jinyoung yang berusaha memisahkan cakar-cakaran antara Seungkwan, Haechan dan Hyungseob.
Atau mungkin mereka yang lebih memilih menyaksikan seperti Jungkook.
Sungguh, Jungkook dan Yoongi memang memiliki sifat yang agak sama, tetapi kalau tentang masalah ini, Jungkook akan membiarkan mereka hingga Hyungseob, Haechan dan Seungkwan saling terjungkal di lantai dan berhenti dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
Fiksi PenggemarPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...