Seperti minggu lalu, para alumni datang menyempatkan diri untuk menonton acara duel sihir hari ini.
"Wah ... Dokyeom, kau datang?" tanya Hoshi saat melihat Dokyeom.
Dokyeom tersenyum,
"Kuharap duel kali ini lebih lancar dari yang kemarin. Hehe."Taeyong menyelip diantara mereka,
"Setidaknya duel mereka lebih baik daripada duel siklus kita."Mereka bertiga duduk di tangga penonton, melihat para guru yang duduk di sebuah tempat terapung. Para senior dan para murid ikut duduk di tempat mereka.
Dari arena Mrs. Velleron berjalan menuju ke tengah arena, menatap para khalayak ramai dengan senyuman tipis. Kedua tangannya terangkat dengan tongkat sihir yang ia pegang.
"Selamat datang di Anima! Untuk duel kedua yang akan dimulai ...."
"Shannon Bae dan Bambam Bhuwakul. Harap masuk ke arena!"
Dari arah kanan dan kiri, Bambam dan Shannon berjalan santai, kedunya tampak lebih tegang saat menyaksikan begitu banyak yang menonton mereka.
"Siap? Mulai."
Duelpun dimulai, mereka berdua berjalan mengintari arena duel sambil menatap satu sama lain, mencoba untuk waspada sambil memikirkan mantra sihir yang akan mereka keluarkan.
"Ventum!" sebuah angin kencang keluar dari tongkat Shannon, meluncur menuju Bambam, lelaki itu mengangkat tongkatnya ke atas.
"Aliaique plenus lumine!"
Pertahanan sihir yang diajarkan Mr. Jin sukses membuat mereka terpukau karena mampu membuat sihir Shannon lenyap. Mr. Jin tersenyum dari tempatnya duduk.
Kemudian Bambam menyerangnya dengan mantra air, mendorong Shannon hingga ke ujung dan terbentur dinding. Gadis itu terbatuk-batuk akibat menelan air dan punggungnya yang sakit.
Gadis itu mulai marah, ia segera berdiri dan menatap Bambam dengan tatapan garang sambi berteriak emosi.
"Apolus!"
Shannon mengeluarkan lidah api biru, menghantam perlindungan Bambam dengan begitu kuat hingga hancur bersamaan dengan Bambam yang jatuh menabrak tanah akibat hantamannya yang kuat.
Tongkat Bambam terlepas dan jatuh beberapa meter darinya, buru-buru Shannon kembali menyerang sebelum Bambam bisa mengambil tongkatnya.
"Fargen!"
Aliran listrik berwarna hijau yang dikeluarkan oleh Shannon berhasil dihindari Bambam karena lelaki itu berguling kemudian mengambil tongkatnya. Ia berdiri tegap, bersiap untuk berlari menghampiri Shannon.
"Jangan mendekat!" teriak Shannon sambil menyerang dengan bola-bola udara agar Bambam berhenti berlari menghampirinya
Lelaki itu tersenyum saat jarak diantara keduanya hanya mencapai beberapa meter, ia mengeluarkan sesuatu dari saku seragamnya. Sebuah bola–bola aneh berwarna hitam.
Ia melempar bola tersebut ke tanah hingga Shannon dikelilingi dengan asap ungu berkilauan, setidaknya Wonwoo menyadari apa yang direncanakan lelaki itu. Saat Shannon berlari dari asap tersebut, semua orang termasuk dirinya baru sadar bahwa tubuhnya mengecil.
Bukan mengecil tapi menyusut hingga sebesar miniatur.
"Apa yang terjadi!" teriak Shannon tidak percaya.
Ia melihat Bambam berdiri di depannya seperti raksasa besar yang pernah ia lihat dalam anime kesukaannya. Bambam berjongkok, menatap Shannon dengan senyuman dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
FanficPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...