Mion membawakan nampan berisi makanan pada Tessa, tadinya ia sudah mengajak gadis itu untuk bergabung di ruang makan, tetapi ia menolak. Sepertinya ia belum terbiasa dengan orang-orang asing di sekelilingnya.
Sebelum itu, sempat Tessa pergi bersama Mrs. Velleron untuk membeli peralatan yang akan ia pakai di sekolah. Dimulai dari seragam, buku, hingga pernak-pernik lainnya.
Sambil memakan masakan dari keempat koki, Mion mengepang bagian depan rambut Tessa.
"Baru kali ini aku mengepang rambut seseorang, biasanya Jungkook yang mengepangku, hehehe." Tawanya.
Tessa hanya diam, ia bahkan belum bicara sepanjang mereka bertemu, ia menoleh pada Mion, menjulurkan tangannya yang memegang sebuah makanan buatan Rito, koki baru dari Jepang. Kepalanya menggeleng pelan, kemudian meletakkan makanan itu di atas nampan.
"Kau tidak suka makanan Jepang, ya ...." gumam Mion.
Mion melihat, tampak ia baik-baik saja memakan masakan buatan Aldrich, Zinnia, Sarah ataupun Wu Chan. Tetapi ia sangat pilih-pilih, seperti ia yang memisahkan daun bawang pada mie buatan Wu Chan, lalu wortel di sup buatan Sarah, ataupun saus mayonise buatan Aldrich, apapun itu, ia sangat pemilih.
Dari luar pintu, Mion dapat mendengar suara keras dan cempreng milik Haechan, ataupun suara berat milik Taehyung, tampaknya mereka sudah kembali.
"Hei, Tessa. Apakah sebaiknya kita keluar dan memperkenalkan dirimu? Besok adalah hari pertamamu di sekolah."
Tessa menegakkan punggungnya, menatap Mion dengan tidak yakin, namun gadis itu mengangguk begitu yakin. Ia menarik pergelangan Tessa lalu membawanya keluar dari kamar, menghampiri teman-teman lainnya di ruang pertemuan.
Saat Mion membawa Tessa keluar, Ten langsung bertepuk tangan untuk mengalihkan perhatian mereka.
"Semuanya. Perkenalkan, dia adalah murid baru, namanya Tessa Justice. Mulai besok kalian akan belajar di kelas bersama kalian."
Melihat sosoknya yang manis dan imut membuat Johnny tersadar dari kantuknya, ia bahkan tersenyum begitu ramah. Ataupun Bambam dan Kun yang langsung cari perhatian. Bahkan Hyungseob bersiul padanya, sementara Kuan Lin tampak malu-malu berkenalan.
Marsya heboh dan langsung menariknya agar duduk, tentu saja kehadirannya di sambut dengan baik oleh Zaria. Jieqiong yang cantik tampak berusaha akrab, ia memuji rambut pirang Tessa yang dikepang begitu indah oleh Mion.
Diantara mereka berusaha ramah, tentu hanya Shannon, Cilla dan Kyla yang tampak cuek. Daripada cuek, Shannon bisa dibilang iri, ia bahkan terus berpikir dalam hati dan mengatakan bahwa dirinya jauh lebih cantik.
Samuel terdiam, ia menatap Tessa tanpa bergerak. Ia melihat sebuah warna keunguan yang mengelilingi gadis tersebut, sebuah warna pada orang yang akan mati atau sudah mati.
"Samuel, ada apa?" bisik Mingyu di telinganya.
Samuel hanya menggeleng,
"Dia, cantik, ya ...." katanya sambil tersenyum lebar."Cantik, sih. Tapi mirip hantu."
Mereka tampak heboh dengan saling berbagi cerita ataupun berkenalan satu sama lain, tanpa menyadari bahwa Tessa belum bicara sama sekali.
Kemudian Yoongi datang, ia membuka pintu asrama lebar-lebar sambil memanggil nama Tessa.
"Eh, Pak Kepala Yayasan ...." ujar Taehyung sambil setengah nada menyindir, Yoongi langsung melotot padanya
"Tessa, ayo ikut, kau harus membuat tongkatmu. Sekarang."
Tessa berdiri kemudian menghampiri Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
FanficPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...