Ketika para murid keluar dari asrama karena suara peringatan adanya penyusup, orang yang pertama mereka lihat adalah Yoongi. Ia turun ke gedung asrama dengan seekor Pegasus putih yang ia naiki.
Para murid tampak heboh saat melihat Pegasus gagah tersebut, tetapi Yoongi memasang wajah dingin pada mereka. Ia menghampiri Mion yang juga tampak bingung.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya pada Yoongi.
Yoongi tampak kesal,
"Seseorang sudah merusak segel pelindung di bagian utara Anima. Para DPS akan membetulkan segel tersebut tapi mereka mendapat serangan.""Kau dan yang lainnya harus sembunyi, tidak boleh ada yang keluar dari asrama selama kami masih ada disini. Para guru juga sebentar lagi akan datang, dan aku sudah meminta Jungkook dan Si Cheng untuk melindungi kalian semua." Tambahnya kemudian kembali melesat dengan Pegasusnya.
"Bukannya itu Kepala Yayasan, ya?" tanya Vernon.
Lisa hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian para senior segera menggiring para murid untuk kembali ke dalam asrama. Duduk di ruang pertemuan dengan risau.
"Periksa sebelah sana!" suara teriakan Jungkook terdengar kuat sebelum akhirnya lelaki itu membuka pintu asrama bersama Si Cheng.
"Kalian baik-baik saja?" tanya Si Cheng.
Mereka semua mengangguk, segera Si Cheng memasang pelindung di pintu asrama kemudian kembali menutupnya rapat-rapat.
"Apa kita semua akan mati?" pertanyaan Marsya berhasil di protes oleh Seungkwan yang ketakutan.
"Kau ini bicara apa, sih!" katanya.
Samuel terdiam, ia tampak tidak tau harus melakukan apa, kemudian ia melihat pada Mion, lalu sebuah aura berwarna keunguan mengelilingi gadis itu. Samuel menatapnya sambil mengusap kedua matanya, memastikan agar ia memang tidak salah lihat.
Tetapi ia memang melihat Mion di kelilingi aura berwarna ungu.
"Mion-"
Duum!
Tiba-tiba sebuah cahaya berwarna hijau melesat mengenai Mion hingga gadis itu terpental dan pingsan. Mereka terkejut setengah mati, Samuel memucat di tempat sementara Shannon berteriak ketakutan.
Jungkook dengan sigap berdiri menghampiri Mion. Melihat gadis itu sudah tidak sadarkan diri membuatnya marah.
"Fizolomusa tanzalotus mirotus!" Ucap Jungkook dengan lantang.
Sihir itu menyebar, kemudian seorang lelaki berpakaian serba hitam terlihat hendak berlari keluar dari Asrama. Sontak Jungkook dan Yuto mengejarnya sementara Si Cheng melindungi para murid bersama para senior.
Tetapi Ten buru-buru mengambil alih dengan berusaha menyadarkan Mion, walaupun pada dasarnya ia tidak terlalu pintar sihir penyembuh.
Jungkook mengejar orang tersebut bersama beberapa anggota DPS. Ia memberi komando lewat lirikan matanya, meminta tiga orang DPS termasuk Yuto yang mengikutinya, merekapun berpencar.
Mereka langsung melesat menjadi tiga ekor burung sementara Jungkook berubah menjadi seekor singa, melompat cepat ke atas atap, melihat kesana kemari mencari pelaku yang kabur.
Ia menggeram jengkel, takkan ia biarkan orang yang sudah melukai Mion lolos begitu saja. Kedua mata tajamnya menatap kesana kemari tanpa ampun. Siulan burung terdengar dari arah genting Menara Guru, itu adalah kode dari Levi, buru-buru Jungkook kembali melompat saat kedua matanya menatap seseorang sedang berlarian di lorong.
Ia menerjang orang tersebut kemudian menggigit kakinya, Yuto, Levi dan Erick melompat dari genting lalu meringkusnya secara paksa, membawa orang tersebut ke hadapan Yoongi, Jaehyun, Wonwoo, Mr. Bang, Mr. Jin dan Mrs. Velleron yang telah menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
Fiksi PenggemarPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...