Anjing Penjaga (Chapter 8)

420 35 2
                                    

Mion membawa Samuel ke toko Yuju. Mengingat cerita tentang kisah Samuel yang sungguh menyedihkan membuat Mion ingin menolongnya.

"Apakah ini bisa membantu?" tanya Samuel saat mereka berjalan melewati toko Molo dan Cafe milik seorang wanita bernama Cordelia.

Mion menoleh padanya dan tersenyum,
"Yuju punya barang-barang bagus yang dapat menolongmu. Semuanya sangat berguna, jadi kau harus sering-sering ke sini."

Mereka berbelok ke sebuah toko berwarna putih milik Yuju, pemandangan pertama yang mereka lihat adalah meja bulat dengan empat kursi seperti di Cafe, serta meja panjang ala seorang penjual dengan tabung dan tabel. Masing-masing di dalam tabung sudah berisi cairan berwarna merah.

Yuju datang dan menyambut mereka, bertanya apakah mereka ingin minum coklat atau susu. Karena tempat ini juga menjual minuman ringan. Mion menggeleng, kecuali Samuel yang sibuk memperhatikan tabung miliknya serta murid lainnya.

Hanya tabung milik Marsya yang isinya lebih sedikit.

"Tempat apa ini?" akhirnya Samuel bertanya pada Yuju.

"Ini koperasi, tabung itu adalah tabung prestasi, dimana keberhasilan dalam materi sihir kalian diakumulasi menjadi point dan cairan itu akan semakin naik sesuai dengan point tersebut. Nah, nanti dari cairan tersebut barulah muncul benda yang kalian inginkan meskipun kalian tidak tau fungsinya untuk apa." jelas Yuju sambil tersenyum.

Samuel mengangguk mengerti, ia bergabung bersama Mion, duduk di salah satu kursi sambil menunggu sejenak.

"Toko Yuju, Molo dan Xiao adalah toko yang sudah ditetapkan khusus untuk murid Anima. Jadi mereka punya cara unik untuk membayar dagangan mereka. Seperti Molo yang minta rambut, kuku atau tanda tangan dari orang yang tampan. Lalu Xiao akan meminta Ramuan Perasaan Manusia. Sementara untuk Yuju ... dia selalu meminta untuk bernyanyi bersamanya, atau bahkan tidak perlu membayar sama sekali."

Agaknya Samuel sedikit bingung, mendekat pada Mion serasa berbisik ....

"Aku tidak pandai bernyanyi." Katanya.

Yuju menarik tuas milik Samuel hingga cairan merah penuh di tabungnya menghilang tersedot ke bawah. Setelah menunggu beberapa saat, barulah terdengar suara lonceng lalu asap mengebul dari lubang cerobong asap.

Yuju menghampiri cerobong asap tersebut, mengambil sesuatu di dalamnya, kemudian berjalan menghampiri Mion dan Samuel. Ia membuka kain merah yang menutupi benda tersebut, menampilkan sebuah benang putih yang digulung.

"Benang Mimpi. Benda ini termasuk salah satu benda gaib yang dapat dibawa dalam alam lain atau alam bawah sadar. Gunanya sangat bermacam-macam tetapi sangat ampuh untuk menuntun jalan dalam mimpi buruk menuju alam sadarnya."

Samuel menerima benang tersebut dengan senyuman dibibirnya, ia akan mencaritau bagaimana cara menggunakannya. Mungkin saja benda itu dapat membantunya bertemu dengan Joseph di dalam mimpinya serta membantunya.

"Terima kasih, Yuju." Ujar Samuel.


****


Seorang pria tengah berkeliaran di sekitar sekolah bersama Mrs. Velleron. Pria itu memakai toxedo berwarna hitam, tubuhnya tinggi serta memakai kacamata.

Perawakannya sungguh luar biasa sekaligus sedikit aneh, terutama matanya yang tajam dan berwarna kuning, tampak seperti makhluk asing.

Keduanya masuk ke dalam ruangan Jaehyun untuk membicarakan sesuatu, mungkin tugasnya di Anima.

Setelah lama bercakap-cakap di dalam sana, Mrs. Velleron keluar bersama pria tersebut.

"Akan kutunjukkan ruanganmu." Ujarnya santai pada pria tersebut.

[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang