"Cinta dan kematian ...."
Sota menurunkan kertas itu dari tatapannya, kemudian ia menoleh pada Tessa, mendengus dan menggelengkan kepala.
"Apakah anda pernah mengalami sesuatu yang sangat mengerikan? Yang berhubungan dengan nyawa?"
Tessa tertunduk,
"Aku pernah merasakan yang lebih buruk daripada semua itu."Mereka saling menatap satu sama lain, pria itu tampak berusaha membaca tatapan Tessa. Tetapi ia tidak menemukan apapun. Setelah beberapa detik kemudian, pria itu mendengus.
"Kertas ini mengartikan sebuah perasaan, berupa kasih sayang yang amat besar dan sangat tulus. Perasaan itu menyertai anda, menemani anda, membantu anda menjalani hidup ...."
Sota menunjukkan kertas itu pada Tessa, memberikan kertas tersebut kepada Tessa dengan raut wajah sedih.
"Namun, kematian selalu mengincarmu, kematian selalu menyertaimu, itulah sebabnya saya bertanya apakah anda pernah mengalami hal buruk yang berhubungan dengan nyawa. Karena, anda seharusnya sudah lama tiada."
Para senior tampak tidak bisa berkedip sama sekali, mereka terus menatap layar tv di hadapan mereka begitu dalam. Yuto tidak mampu melihatnya lagi, ia segera duduk tanpa mau menonton lagi.
"Apakah itu artinya ia mendapat ramalan kematian?" tanya Mion, masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Itu hanya ramalan, mana mungkin menjadi nyata, kematian hanya ada di tangan yang maha kuasa!" ujar Taehyung, berusaha berpikir positif.
"Huhuhu kasihan Tessa ...." gumam Ten sambil lemas di kursi.
Sepeninggalan Tessa, ia hanya berjalan santai menuju bangku seolah-olah ia tidak pernah diramal sama sekali. Tak peduli berapa banyak pasang mata yang terus menatapnya dengan agak ngeri.
"Kau ...." tunjuk Sota pada Samuel, lelaki itu menoleh dengan bingung.
"Kemarilah."Samuel berjalan kedepan, ada langkah keraguan dalam dirinya, namun Samuel tetaplah seorang lelaki berumur 17 tahun yang lugu dan yakin pada dirinya.
"Tolong baca pertanyaannya ...."
Samuel menatap kertas itu sesaat,
"Apakah kau menemukan cara untuk menolong kakakmu?"Lelaki muda itu terdiam sesaat, menatap Sota dan kertasnya secara bergantian, tetapi yang ia lihat hanyalah senyuman dari Sota.
"Emm ... bukannya belum menemukan cara, hanya saja, belum akurat."
Sota mengangguk mengerti,
"Jawaban yang bijaksana, teruslah berusaha."Sota mulai memberikan kotaknya, mempersilahkan Samuel untuk membuka kotak tersebut, untuk melihat hasilnya. Saat ia membuka kotak tersebut, sebuah kertas putih bersih bersinar dihadapannya, tampak seperti kertas biasa yang bercahaya.
Sebuah tulisan berwarna emas terlihat ditengah-tengahnya, bertuliskan Persaudaraan dan Pemikiran.
Sota melihat kertas tersebut, lalu tersenyum ...
"Kertas yang putih adalah melambangkan keseimbangan serta rahasia. Sesuatu yang suci selalu berhubungan dengan warna putih, tetapi sesuatu yang tersembunyi juga dapat tertutupi oleh warna putih. Yakni keburukan ....""Namun kau punya pendirianmu sendiri serta mampu berpikir untuk memisahkan setiap kepingannya yang sulit untuk dipilih. Interaksi antara otakmu dengan sekitar telah terkumpul dan menjadi sebuah kekuatan untukmu. Apakah ... kau memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang lain?"
Samuel terdiam, ia teringat akan kemampuannya yang selama ini hanya dirinya yang mengetahui semua itu. Yakni, ia dapat melihat kematian.
Samuel memiliki hubungan yang erat dengan dunia lain sekaligus dunia bawah sadarnya akibat berinteraksi dengan sang kakak, tanpa sadar kemampuannya itu terbawa hingga menjadi bagian dalam dirinya, karena itu setiap ia melihat seseorang dikelilingi oleh warna ungu, maka orang itu adalah sasaran dari kematian, dimana orang itu hidupnya takkan jauh dari kematian.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
Fiksi PenggemarPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...