Chapter spesial dengan lagu, harap menyalakan paket data demi menghayati cerita
Jaehyun berjalan di markas Demo Sihir yang benar-benar luas, ia tampak frustasi karena tidak dapat menemukan jalan keluar. Tempat yang temaram ini seakan seperti membuat semua orang tersesat di dalamnya, tanpa henti.
Ia berlari secepat mungkin untuk mencari jalan keluar, terus menatap sekeliling takut jika ada seseorang selain dirinya. Para kurcaci yang tertidur di dekat sebuah kurungan besi yang semula ada Jaehyun di dalamnya, kini telah terbangun.
Menyadari bahwa Jaehyun berhasil melarikan diri dari mereka, seketika mereka tidak dapat membuat pilihan lain selain menekan sebuah tombol di dinding yang telah disihir.
Jaehyun masih terus melangkah tanpa henti hingga tiba-tiba setiap pintu menjadi terkunci tanpa sebab.
"Apa-apaan ini." Ia tampak kesal sekali.
Tatapannya masih menatap sekitar, berputar-putar karena setiap pintu di sekitarnya tak dapat dibuka lagi. Dari kedua arah terdengar suara gemuruh yang amat jelas, Jaehyun membeku, berusaha mengartikan bunyi apa.
Dan rupanya, beberapa troll besar serta para tentara batu muncul dari kedua lorong dimana Jaehyun berdiri di tengah-tengahnya.
"Sialan!"
****
Jungkook jatuh terpental akibat menangkis serangan Kyoya yang amat kuat, lelaki itu meringis kesakitan saat menyadari tangannya terluka. Namun kedua matanya masih tetap menatap orang dihadapannya penuh dengan amarah yang menanti.
Lelaki itu kembali bangkit, mengeluarkan mantra kilat berkali-kali secara brutal, namun anehnya serangan cepat itu berhasil ditangkis dengan mudah. Kyoya terkikik melihat Jungkook yang bertarung dengan segenap emosi.
Tanpa sadar kaki Jungkook justru berjalan mundur dan Kyoya semakin maju menghampirinya, membuat Jungkook terlihat seperti didesak. Secepat kilat Kyoya meraih pergelangan tangan Jungkook dan memelintirnya, membuat lelaki itu menahan sakit.
"Tongkat dari batu meteor. Aku pernah melihat tongkat yang berwarna senada dan bahan yang seluruhnya nyaris sama ...." ia semakin mendekati Jungkook dan semakin memutar tangannya.
"Tongkat milik Rus Brown ... mungkin." Ucapnya dengan penuh permainan.
Jungkook tertawa kecil, berusaha terlihat tidak kesakitan,
"Kau iri dengan tongkatku dan tongkat Rus Brown? Apakah karena itu kau membunuh banyak orang? Uh, sungguh kekanak-kanakan."Kyoya semakin menarik tangan Jungkook hingga mungkin tulang lelaki itu bisa saja nyaris patah karenanya. Wajah Jungkook kembali memperlihatkan kesakitan.
"Lucu sekali. Tapi aku benci bercanda, dengan anak kecil sepertimu."
Jungkook memasang raut cemberut, segenap kekuatannya ia menendang Kyoya hingga dia mundur menjauh. Tangan kanan Jungkook yang memegang tongkat dan habis dipelintir ditambah luka akibat menangkis serangan Kyoya, terasa amat sakit, sambil ia tak mampu mengangkat tongkatnya.
"Apolus!"
"Ascendentes!" serangan kecil Jungkook berhasil ditepis oleh Kyoya.
Jungkook semakin tidak tau apa yang harus ia lakukan, kini ia memegang tongkatnya dengan tangan kiri. Tangan kanannya mungkin tidak bisa dipakai sampai ia berhasil merapal mantra penyembuh untuk dirinya sendiri. Itupun jika saja Kyoya mau membiarkannya melakukan hal itu.
Ia kembali merapal mantra untuk melawan Kyoya, akhirnya kilatan yang dikeluarkan dari tongkat Jungkook kembali beradu dengan kilat milik Kyoya.
"Ligolista niftachiv monder." Mantra peledak jantung keluar dari tongkat Kyoya, secepat mungkin Jungkook berguling.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Anima : Beyond Fantasy [Complete]
FanficPetualangan baru di Anima dan Dimensi Sihir 18 murid baru dari seluruh dunia telah diundang. Haechan, Seungkwan dan Hyungseob trio pembuat ulah yang berisik, Seonho dan Marsya yang polos tapi pemarah, Mingyu, Jinyoung dan Kyla yang cemerlang, Jieqio...