Joni pulang ke rumah dan melihat ibunya sedang membaca majalah. Ibunya ini sekarang ibu rumah tangga, sedangkan ayahnya mempunyai usaha sendiri yaitu katering untuk acara pernikahan. Usaha ayahnya ini sangat maju. Ibunya turut membantu jika orderan sudah terlalu banyak.
"Bu.. Apakah ayah pulang hari ini?"
"Tidak Jon.. ayah kamu sibuk di Bandung. Mengurus katering cabang di sana." balas sang ibu tidak terlalu ambil pusing.
Joni merengut, inilah yang ia tidak suka dari ibunya. Ibunya seolah tidak peduli dengan sang ayah. Ia yakin, ayahnya pasti main wanita lain di sana. Awalnya ia tidak tahu kalau ibunya ini menikahi ayahnya dulu seorang duda kaya. Yah.. kaya karena usaha katering ini. Ia juga tahu kalau ibunya ini pernah meninggalkan seorang suami dan 4 orang anaknya demi menikahi sang ayah. Well, ibunya ini seorang wanita mata duitan menurutnya.
Ia pernah bertanya pada ibunya perihal photo orang anak di laci kecil meja ibunya di kamar tidur.
Photo itu memperlihatkan ada 3 orang anak perempuan dan 1 anak laki-laki mungkin berusia sekitar 4 tahun.
"Siapa ini bu..?"
"Hmm.. anak-anak ibu.." balas ibunya acuh.
"Loh.. selama ini ibu punya anak lain? Kenapa ibu tidak pernah memberitahukan pada aku sih?"
"Itu tidak penting Jon.. Toh, kamu sudah bahagia di sini." lanjut ibunya ketus.
Joni terkesiap karena perilaku ibunya ini. Kenapa ibunya bisa setega ini pada saudara tirinya yang lain sih batin Joni sedih kala itu. Tapi, berhubung ayahnya juga tidak terlalu ambil pusing atau mungkin tidak tahu sama sekali, ia pun diam saja dan tidak mempertanyakan lagi hal itu.
"Jon..?"
Suara ibunya Joni menyentak lamunan Joni.
"Ya..?"
"Ganti baju sana.. kamu kan habis pulang kerja nih, mandi juga sekalian. Nanti, ada wanita cantik lewat malah kabur lantaran kamu bau." ucap ibunya kesal.
"Ighh.. ibu ini.. Joni kan tidak bau.. Lagian Joni tidak suka wanita kok.." rutuk Joni keki dan langsung pergi sebelum sang ibu menanyakan ucapan perihal tidak suka wanita.
Sang ibu hanya memandangi anaknya sambil mengernyit, anaknya itu mempunyai prilaku aneh. Namun, wanita itu mengedikkan bahunya saja seolah tidak terjadi apa-apa.
Joni masuk ke dalam kamarnya dan langsung melepaskan setelan kerjanya lalu membaringkan dirinya di kasur. Lelaki ini segera saja mengkhayalkan seorang lelaki jantan yang tadi ia lihat bersama Tri.
****
Tony sudah berkunjung ke rumah Tri lagi untuk meminta izin dari dokter Puspa perihal kerja sama antar perusahaan Syarif dengan perusahaan dirinya.
Ibunya Tri awalnya agak keberatan karena merasa ia belum pernah di tinggalkan anak jauh sampai keluar negeri. Namun, dokter Puspa berpikir lagi secara tenang karena dengan Tri cuti juga pergi bersama seorang perempuan alias model pemotretan dari adiknya sang bos. Dokter Puspa tenang. Toh, ada Tony juga yang mengawal. Anaknya akan baik-baik saja nanti.
Kabar Tri cuti ke Singapura bareng adiknya big bos menjadi bahan pembicaraan seantero kantor. Ada yang senang untuk wanita itu, tapi ada juga yang nyinyir sekaligus iri. Namanya juga sifat manusia, pasti berlainan.
Anak accounting, tempat Tri awalnya bekerja sangat gembira karena kemungkinan mereka juga bisa pergi seperti Tri jadi acuan. Alias rajin bekerja biar dapat bonus jalan. Tapi, Tri kan sekalian bekerja seperti itu yang di sampaikan oleh Syarif pada semua karyawan yang kebetulan bertanya perihal cuti Tri.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomantikTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...