Proses melahirkan sangat lancar walaupun ada drama yang terjadi di dalamnya seperti cubitan tanganTri yang kesal pada suaminya karena telah menyebabkan rasa sakit ketika mengalami kontraksi sepanjang jalan menuju klinik. Tri melakukan persalinan normal. Ini sih memang sudah 9 bulan, hanya saja cepat dua hari dari perkiraan dokter Puspa. Mungkin, si baby boy sudah tidak tahan lagi untuk keluar atau lantaran yang lain. Tapi, yang pasti semuanya aman terkendali.
Bayi lelaki seberat 3,2 kg, panjang 50 cm dengan rambut hitam, kulit kemerahan, pipi montok, bibir merah imut yang mengkerut itu lalu mengeluarkan tangisan kuat seolah ingin menguncang ruangan persalinan menyebabkan sang ayah tertawa bahagia. Tony menciumi wajah istrinya yang berkeringat asin lantaran habis melahirkan.
"Kang.. saya mah masih lengket.." ucap Tri pelan.
"Tidak apa-apa sayang... kamu bau harum ataupun anyir dan lain-lain, aku tetap suka dan cinta.. Kamu segalanya untukku.. Jangan ragukan hal ini lagi.." bisik Tony lembut dari atas kepalanya Tri.
Semua perawat wanita muda yang ada di sana membantu Tri jadi mendesah mendengar ucapan Tony tersebut. Wajah Tri merona cantik dan semua perawat ikutan merona seolah merekalah yang mendapatkan buaian kata-kata romantis dari suaminya Tri ini.
Bayi lelaki montok mereka itu sudah di mandikan dan di berikan kain lalu di bawa ke Tri untuk di susui. Si bayi langsung menyedot air kehidupannya itu lahap seolah tidak minum selama satu hari. Tony terkekeh senang melihat bayi lelakinya nan gagah ini menyedot susu dari tubuh istrinya.
"Kamu sangat hebat nak.. tahu saja tempat mana yang memberikan kamu kehidupan. Naluri kamu sungguh luar biasa." ucap Tony pada anaknya sambil menciumi pipi montok di bayi.
Bayi lucu ini mengeluarkan suara seolah protes pada ayahnya karena menganggu dirinya makan. Kali ini Tri yang tertawa senang karena ulah anaknya yang baru lahir ini.
"Akang sih.. menganggu saja.. Baby boy kan mau minum dulu.. akang nanti.. gantian.. Ehh.. bukan.. maksudnya.. hmm.. itu.." Tri jadi tergagap. Ibunya Tri yang sedari tadi memperhatikan anaknya jadi tertawa. Ia paham betul maksud anaknya ini.
"Tidak apa-apa Trang.. Tony kan ingin menjalin hubungan antara ayah dan anak.. Si baby sih sepertinya tidak mau ibunya di bagi dulu pada ayahnya. Tuh lihat mulut kecilnya itu, minum dengan rakus.. Ighh.. gemes ibu lihatnya.." ucap si dokter Puspa yang sekarang sudah menyandang status sebagai nenek.
Keluarganya Tony sudah di informasikan tentang kabar gembira ini. Semuanya mengucapkan selamat atas kelahiran bayi lelaki dari Tony dan Tri. Teman-teman Tony dan Tri juga sudah tahu juga lantaran tadi Tony menelpon Syarif untuk mengabari yang lain perihal kelahiran anaknya itu.
Si baby sudah selesai minum, bu Puspa mengajarkan anaknya untuk mengusap-usap pelan punggung belakang bayi tersebut secara stimulasi sampai suara sendawa terdengar membuat semua orang terkikik geli.
"Astaga kang.. ini bayi baru lahir tapi seperti orang dewasa sendawa.." ucap Tri terkikik geli.
"Iya nak.. jangan begitu sayang.. " ujar Tony sambil mengusap kepala anaknya itu.
Perawat satu persatu permisi untuk membereskan semua peralatan dan agak memindahkan si ibu ke ruangan lainnya.
"Ayo nak.. baby ini di ambil dulu.. ibu mau buat laporan. Kamu juga mau di bersihkan dan istirahat. Tony akan keluar sebentar juga mengisi perut. Suami kamu ini kan belum makan sedari pulang kerja.." ucap bu Puspa pada anaknya itu.
"Iya.. akang silahkan makan dulu ya.. Maaf tidak bisa menemani akang makan kali ini.." Tri berujar lembut dan agak menyesal.
"Tidak apa-apa Trang.. aku bisa kok menahan diri dari lapar jika berhubungan dengan kamu.." jawab Tony logis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomanceTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...