Joni menatap Tri dengan iri dan cemburu tadi pagi ketika Tri lewat pintu depan kantor ini. Waktu seminggu ia habiskan dengan mencoba mendekati big bos agar bisa melihat si bos lebih lama. Tapi, si bos itu terlihat dingin saja. Nah, sekarang Tri sudah masuk kerja dengan wajah sumringah. Wanita ini juga terlihat lebih cantik daripada sebelumnya.
"Dasar wanita genit. Pasti sudah di coba oleh lelaki jantan yang sudah pernah aku lihat itu. Ohh ya ampun.. pasti sangat hot lelaki itu di kamar. Perut kotak-kotak, paha keras, otot kuat. Dan tentunya si 'bird' sangat keren. Ughh.. aku saja ngiler melihat lelaki itu. Kenapa ya aku kepikiran terus sama si lelaki rahang persegi itu. Kalau tidak dapat rahang persegi ya.. mata tajam saja deh." gumam Joni di kubikalnya sambil mencari nama Tony dan Amran di google untuk menatap kedua lelaki macho itu.
Tri terburu naik ke kantornya. Ia sih tidak telat, hanya saja tidak suka kalau si bos datang duluan sedangkan ia terlambat.
"Waduh.. Tri.. tambah kece ya pulang dari Singapura?" suara teman, Dina, anak accounting menyapa Tri di lift karyawan.
"Ehh.. iya Din.. hehe.. terima kasih.. tapi ini mah masih merasa kesepian panasnya matahari di sana.." Tri berkata dengan antusias. Mata Dina bersinar senang untuk temannya yang sangat beruntung ini bisa menjadi personal asistennya si big bos Syarif.
"Hmm.. semoga nanti saya kebagian juga ya Tri." ucap Dian penuh harap.
"Iya.. semoga nanti kamu juga bisa ke sana." jawab Tri.
Dina permisi duluan karena lantai kantor accounting sudah sampai.
"Iya.. nanti makan di kantin ya.. sudah lama saya tidak meminta free sambal mbak kantin." ujar Tri penuh semangat.
Dian terkikik mendengar antusias Tri perihal free sambal.
"Oke.. bye Tri.. See you at canteen.. " ucap Dina semanis madu.
Tri mengangguk pelan dan menutup pintu lift dengan tombol.
Dian langsung berubah parasnya. Wanita ini tersenyum sinis pada wanita di dalam lift tadi.
"Dasar Tri, penjilat. Pasti wanita itu menjilati big bos sehingga bisa ikutan ke Singapura. Atau merangkak untuk adiknya di bos si photografer itu. Ughh.. aku ingin sekali menjebak wanita itu sehingga dia tidak bekerja lagi di sini." desis Dian sambil berjalan menuju kantornya yang juga dulu kantornya Tri sebelum wanita itu di minta untuk jadi PA big bos.
Tri masuk ke kantornya dan langsung menghidupkan komputernya lalu wanita ini mengisi teko air untuk di panaskan dengan cara di colok di listrik.
"Hmm.. teh herbal untuk pak Arif.. Semoga hati bos hari ini tenang." gumam Tri sambil mulai aktivitas dirinya di kantor besar ini.
**
Selama satu minggu Tri bekerja seperti biasa. Si bos juga sangat senang karena Tri sudah kembali seperti sedia kala. Wanita judes itu bekerja sangat gesit juga tekun untuk Syarif.
Joni yang mendengar omongan di kantin kalau Tri selalu di puji sang bos menjadi geram. Lelaki ini mencari cara agar Tri mendapatkan kesalahan atas pekerjaannya.
Lelaki ini mencoba mencari teman untuk mengerjai Tri. Dan Joni mendapatkan Dina sebagai partner cocok. Wanita cantik ini ternyata iri pada Tri karena dia yang bekerja lebih lama dari Tri saja tidak pernah mendapatkan bonus secara eksklusif dari big bos. Sedangkan, Tri baru bekerja 2 tahun saja sudah bisa seperti itu.
"Hmm.. apa yang ada di dalam otak kamu Din..?"
"Masih saya pikirkan Jon.. nanti malam Saya telpon kamu ya.. "
"Baiklah.. aku turun dulu ke kantorku. Awas jangan lupa telepon aku malam nanti."
Joni beranjak dari koridor ruangan accounting. Ia memang sedang membawa berkas untuk Dina, jadi sekalian merumpi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomanceTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...