Fajar

1.9K 100 0
                                    

Fajar merekah di ufuk timur, suara malam masih berkumandang dengan syahdu.

Tri yang terbiasa bangun pagi-pagi sekali langsung sontak terbangun dan terkejut karena berbaring di atas tubuh seseorang.

Tri mendonggakkan kepalanya dan menatap wajah suaminya yang tertidur dengan pulas. Tapi, tubuh suaminya ini sepertinya tidak tidur karena menekan pinggul dalamnya.

Yah, ia tidur dengan menindih suaminya. Tri menggigil, ia bisa merasakan panasnya TonTon dari balik celana boxer suaminya.

Tri teringat ucapan ibunya yang harus membahagiakan seorang suami. Ia juga teringat harus cepat mendapatkan anak, kalau tidak bersatu bagaimana bisa mempunyai anak. Kalaupun jalur yang seperti ia ingin tempuh sebelumnya juga harus tetap di suntikan ke dalam rahimnya. Tapi, sekarang ia sudah ada langsung calon sang pembuat anak. Kenapa harus repot-repot membuat pakai jalur lain. Jika nanti jalur ini belum bisa cepat menghasilkan anak, maka jalur lain bisa di tempuh.

Tri tanpa sadar sudah mengesekkan pinggulnya di atas TonTon membuat sang suami mengeram serak.

Wanita ini penasaran, tangannya Tri terulur ke bawah untuk mencari tubuh panas milik suaminya. Ketika ia sudah menemukan, Tri mengerang geli karena rasa hangat tersebut menyebar di telapak tangannya.

Tony terbangun dengan artian bangun secara lelaki di pagi hari. Lelaki ini mengeram lagi ketika tangan-tangan penasaran milik istrinya menyentuh dirinya. Ia memejamkan matanya sejenak lalu bersuara.

"Apa kamu suka dengan TonTon?"

Tri terlonjak karena ketahuan memegang tubuh suaminya tanpa permisi.

"Trang..?!" suara Tony bertanya.

"Ehh.. hmm.. iya kang.. suka.. hangat-hangat gimana gitu.. " jawab Tri polos membuat Tony mendorong istrinya sehingga Tri berada di bawah.

"Trang.. apakah sudah aku ingatkan semalam tentang peraturan kita?" ucap Tony dengan suara tercekik.

Tangannya Tri masih berada di dalam boxer dan mengusap-usap tubuh keren tersebut.

Kepalanya Tony tersentak ke belakang.

Tri terkekeh senang.

"Dengar atuh kang.. makanya saya cepat-cepat ingin tahu duluan seberapa oke tubuh akang ini." lanjut Tri dengan senyuman serigala.

Tony tambah mengerang ketika istrinya berusaha mengukur tubuhnya yang sudah sombong itu.

"Hmm.. okelah ya.. kita kan orang Asia.." ucap Tri dengan ceplas-ceplos.

Tony terbahak karena paham maksud istrinya.

"Trang.. semua ini tidak ada hubungannya dengan ukuran sayangku.. Kalaupun berlebihan toh tidak berguna." balas Tony sembari menarik tangan istrinya yang mengusap di dalam boxernya.

Tri merengek karena tangannya di. tarik dari kegiatan asiknya itu.

"Trang.. aku hanya ingin melepaskan boxer ini.. nanti di lanjutkan sampai kamu mupeng boleh deh.." ucap Tony sambil mengangkat tubuhnya dan melepaskan boxer secara cepat memperlihatkan TonTon yang gagah.

"Ooo..?!" seru Tri seolah baru tahu tentang anatomi tubuh lelaki.

"Nah, apakah sudah oke?" tanya Tony dengan lutut bertumpu pada kasur setengah duduk.

Mulut Tri membuka dan menutup secara aneh.

Tony terkekeh karena istrinya yang penasaran ini agak takjub dengan bentuk tubuhnya. Well, ia rajin olahraga dan juga merawat tubuh secara rutin. Dalam artian tidak merokok, tidak minum ataupun mengkonsumsi makanan yang berlemak jahat juga tidak menggunakan obat terlarang. Ia seorang pria dewasa yang matang.

"Itu.. itu..?" ucap Tri sembari menunjukkan jarinya ke arah tubuh Tony.

"Iya Trang.. kamu tidak usah takut.. bukannya tadi sudah kamu sentuh duluan. Sepertinya kamu tipe wanita curang, kamu sudah dua kali mendahului aku." ucap Tony kalem sambil menarik lengan istrinya untuk lebih mendekati tubuhnya. "lni hanyalah anatomi Trang.. tapi di dalamnya terdapat banyak sekali calon bayi untuk kamu jika kamu siap mengambilnya." bisik Tony lembut di depan wajahnya Tri yang masih melonggo takjub. Tony jadi kasian dan mau menutupi tubuhnya yang sudah duluan bangun ini dengan selimut.

"Tidak kang.. jangan di tutup.. saya mah hanya takjub, bukan takut. Saya akan sangat senang menerima calon-calon bayi dari akang sekarang." ujar Tri dengan pipi memerah dan mata bersinar terang. Tubuh wanita ini bergetar ketika menarik lepas gaunnya dan memperlihatkan tubuh mulus putih di hadapan sang suami.

Tony kali ini yang melonggo takjub, istrinya tidak memakai penutup dada.

"Oh.. yang ampun Trang.. " desah Tony dengan air liur mengumpul di ujung mulutnya.

Tri terkekeh melihat suaminya melonggo.

"Bukankah kita mau buat bayi.. kalau begitu let's go atuh kang.. jangan di tunda lagi.."

Tony tersedak air liurnya sendiri karena melonggo dan tiba-tiba mendengar ajakan sang istri.

Tri mendekati suaminya dan mengusap-usap punggung keras Tony.

"Akang sih kebanyakan melonggo.. tidak sigap.. " rutuk Tri manja.

Wajah sang suami dekat sekali dengan bukit keindahan kembar milik Tri membuat lelaki ini malah sulit bernapas.

"Loh.. apalagi sih kang.. aduh.. katanya mau buat bayi.. kok lama sih..?" lanjut Tri dengan suara keki.

Otak Tony berputar keras. Istrinya ini mengira membuat bayi itu mudah. Iya mudah kalau ia sudah sedari tadi menegang. Masalahnya Tri kan seorang wanita yang baru pertama kali untuk menerima hal ini.

"Akang...?" jerit Tri mulai sebal.

Tony mengeram dan menarik istrinya untuk duduk di pahanya.

"Trang..?"

"Hmm..??"

"Coba rasakan itu sayang.. rasakan terlebih dahulu. Apakah kamu siap menerima TonTon begitu cepat? Apakah kamu sanggup menerima serbuan tubuhku yang kuat ini. Percayalah sayang.. Ini tidak semudah yang kamu bayangkan. Aku tidak mau sekali menerobos langsung tercecer, itu juga tidak mungkin sayang.. kamu harus tahu aku lelaki tipe pemalas jika di atas kasur dalam artian tidak mau cepat-cepat. Karena semuanya membutuhkan rasa. Ya.. rasa." ucap Tony serak dan panjang lebar.

Mulutnya Tri membuka membentuk huruf O, Tony gemas dan menarik mulut judes itu untuk ia rasakan.

Tony mengeram senang sembari menarik lepas underware berwarna pink pucat milik Tri. Tangannya Tony mengusap pelan tubuh hangat milik istrinya.

Tri mengerang dan mendesis ketika tangan kuat suaminya mengeksplorasi tubuhnya. Ia mengeliatkan pinggulnya demi mencari tangan Tony.

"Shh.. sabar..?" bujuk Tony lembut. Lelaki ini mengusap pelan dan melihat tahu dimana tempat tubuh Tri bereaksi jika di sentuh.

"Hmm.. di sini?" lanjut Tony suka dengan lembutnya tubuh Tri.

"Ii.. iiya.. " jawab Tri tergagap dan menarik tangan Tony yang untuk di arahkan ke tubuhnya lagi.

Tony terkekeh dengan sikap terbuka Tri. Wanita ini tidak malu untuk meminta lebih padanya. Maka, ia berikan apa yang di mau dari sang istri. Kali ini jarinya yang mencintai tubuh kekasihnya ini. Otak Tony berkabut karena kata cinta seolah ingin keluar dari bibirnya.

Tony mengeram karena takut kelepasan mengatakan mencintai sang istri setelah satu hari menikah. Tri mendesah senang karena pengalaman baru ini mengucang jiwanya. Ia berbisik pada suaminya untuk segera menuntaskan hal ini.

"Tidak Trang.. sebentar lagi.. " gumam Tony sembari terus mengusap.

Tri terpaksa mengerang dalam waktu yang lama karena suaminya tidak ingin cepat-cepat selesai. Ketika Tri menarik pinggang Tony untuk berbaring, barulah Tony menurut.

"Ayolah kang." ajak Tri sangat spontan.

Tony mengangguk dengan rahang mengkerut dan mulai untuk memberikan apa yang di minta Tri.

****

BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang