Keadaan agak ramai karena teman-teman dari Syarif ingin tahu apakah Tri selamat. Linda dan Yogi beserta bu Puspa tergesa-gesa ke klinik untuk melihat Tri. Syarif dan Haris ikutan datang untuk melihat Tony yang tertusuk pisau lipat di paha kanan hampir menyerempet organ vital lelaki tersebut. Giri kewalahan karena para istri dari Syarif, Haris dan Yogi bertanya kenapa bisa Joni tertusuk.
"Aduh teteh-teteh.. aku tidak ada di dalam ruangan ketika Tony tertusuk. Lelaki ini tidak mau di bantu, ia bilang itu 'pertempuran' antara dirinya dengan si penculik. Dan si penculik ini ternyata punya penyakit 'melenceng'" terang Giri sambil melambaikan tangannya mengisyaratkan lelaki 'gemulai'
Para wanita mendesiskan kata 'lelaki jadi-jadian' dengan geram untuk Joni. Para suami tersedak ingin tertawa juga meringis karena istri mereka terlihat gemas pada si penculik. Dan seolah mencakar Joni habis-habisan.
Giri ikutan tersentak mendengar para wanita memaki-maki Joni.
"Kalau saya ada di sana, sudah saya jambak rambut lelaki itu?" ucap Janet geram.
"Iya ya teh.. kita bikin gado-gado tuh lelaki." balas Amel sambil mengepalkan tangannya yang kecil.
"Hmm.. apa kita rujak saja lelaki itu?" Linda ikutan mendesis. Wanita hebat ini melahirkan 4 orang anak kembar untuk suaminya yang tercinta.
"'Sudah-sudah.. princess.. jangan memprovokasi mereka sayang.. kamu kan paling senior di sini. Jadi, seharusnya lebih kalem." ucap Haris seraya nyengir pada sang mantan model.
"Ihh.. akang Haris ini."
Dokter Puspa merawat anaknya sendiri, ia sebagai dokter kandungan juga paham terhadap hal yang menyangkut pemeriksaan umum. Dokter umum kebetulan lagi tidak ada di tempat, ia di bantu oleh dokter Benny, si dokter spesialist mata yang kebetulan tugas hari ini.
Semuanya sudah terkendali, Tri sudah di infus demi memberikan cairan. Anaknya ini dehidrasi karena kurang cairan dan juga tidak makan. Tony paha kanannya sudah di perban, lelaki ini tadi butuh jahitan untuk menutupi lubang lantaran kena tusuk pisau lipat.
Keduanya berada di kamar yang sama. Mereka sudah di beri obat penenang, wajah Tri memar karena mungkin terbentur sesuatu dan leher anaknya ini juga ada bekas jari-jari seolah di cekik. Air mata jatuh di pipi dokter Puspa.
"Nak.. kenapa ini terjadi pada kamu..?" suara dokter Puspa terdengar sedih.
Dokter Benny menenangkan dokter senior di klinik ini.
"Shh.. ibu dokter.. tenanglah.. semua ini kan sudah suratan takdir Tri dan juga Tony. Dan mungkin ada hikmahnya dari kejadian ini." ucap Benny bijaksana.
Dokter Puspa mengangguk pelan, ia juga menatap wajah Tony yang agak releks setelah di kasih obat. Lelaki ini tadi tidak mau di perban dan di bersihkan pahanya karena ingin melihat Tri duluan di rawat. Dokter Benny sampai memberi suntikan bius supaya Tony tenang dan mau segera di jahit agar darah tidak keluar dari paha lelaki tersebut.
"Lelaki ini bakal hebat menjadi pasangan anakku. Tony akan menjaga Trang dengan segenap jiwanya." ungkap dokter Puspa bangga.
Dokter Benny hanya bisa mengangguk pelan. Ia sebenarnya ingin mendekati anak dokter Puspa, tapi dengan kesibukan waktu di rumah sakit juga klinik ia tidak sempat untuk menanyakan perihal anaknya dokter ini. Dan sekarang, pupuslah harapan Benny untuk mendapatkan seorang calon pasangan lagi.
"Nak Benny.. kamu tolong info ke teman-teman yang menunggu di luar ruangan ini. Bilang kedua pasien sudah tenang. Mungkin bisa di jengguk dalam waktu 10 menit secara bergantian atau tunggu sudah bangun saja. Ibu masih harus memeriksa Tony sedikit. Soalnya itu pisau hampir mengenai urat di organ vital lelaki ini." ujar bu Puspa minta pengertian dari Benny.
"Baiklah bu.. akan aku sampaikan, mungkin aku akan berjumpa dengan Linda. Hehehe.. Linda kan dulu bekerja di sini. Aku rindu ingin bertemu. Yahh.. walaupun ada si suami yang sangar." ucap Benny sambil terkekeh.
Benny dulu sempat mendekati Linda, si mantan staff administrasi di klinik ini. Wanita hebat yang sudah menjadi istrinya lelaki pemilik perusahaan lawyer di Bogor ini dan mempunyai 4 anak kembar. Anak yang lahir di klinik ini membuat klinik dan dokter Puspa mendadak terkenal karena menangani persalinan operasi ceasar pada Linda.
"Hmm.. jangan memancing nak Yogi itu dokter Benny.. nanti kamu kena akibatnya." ucap dokter Puspa sembari tersenyum masam.
"Iya.. tidak akan aku lakukan bu dokter. Mau cari mati aku kalau menggangu Linda."
Benny keluar dari ruangan dan langsung di serbu rombongan wanita dari temannya Linda.
"Dokter Benny..?" suara Linda terdengar khawatir
"Pak dokter bagaimana Tri..?" kali ini Amel yang bersuara.
"Aduh.. dokter kece.. kita berjumpa lagi. Apakah Tri sudah siuman?" si mantan model, Janet, istrinya Haris agak panjang. dalam bertanya.
Suaminya mereka menari napas panjang bersamaan karena melihat ulah para istri mereka masing-masing.
Ada juga seorang lelaki yang waktu itu pernah Benny lihat di acara syukuran pernikahan Linda. Seorang lelaki tampan selain Syarif yang terlihat paling 'cantik' di antara mereka semua. Lelaki ini terlihat agak shock dengan perilaku para wanita.
"Tenang.. tenanglah dulu.. nanti aku info.. Hai Linda..?" dokter Benny terlihat menyapa Linda yang sangat memukau karena sudah mempunyai 4 orang anak kembar ini.
Linda tersenyum sopan. Yogi mengeram melihat Benny yang menatap istrinya ini terlalu lama menurutnya. Ia tidak suka orang memandangi 'baby' miliknya itu. Apalagi tubuh Linda terlihat tambah matang karena masih menyusui 4 anak kembar mereka.
"Iya.. iya.. maaf pak Yogi.. aku kan hanya menyapa.
Syarif dan Haris terkekeh melihat wajah Yogi yang kesal karena Linda di sapa dokter muda dan keren itu, si dokter matanya Linda dulu.
"Ayolah Gi.. dokter ini sangat berjasa pada Linda, ia hanya menyapa Linda saja." ucap Syarif sembari nyengir lebar.
Haris manggut-manggut menyetujui ucapan Syarif. Yogi mendengus sebal.
"Iya atuh mas Yogi.. mas kan tahu dokter ini suka sekali memancing kekesalan." ujar Linda seraya mendekati suaminya dan memeluk lengan keras milik kekasihnya ini.
Yogi langsung memeluk Linda gemas di depan semua orang. Dokter Benny kali ini yang mendengus karena melihat tingkah Yogi. Yogi pun terkekeh senang melihat Benny kesal.
"Baiklah.. kedua pasien kita sudah di tangani dengan baik. Ibunya Tri kan seorang dokter, ia juga lebih paham perihal anaknya. Dan mengenai luka tusukan di paha kanan Tony sih tadi juga sudah di jahit untung tidak kena si 'big boy' milik Tony.. jika tidak.. hufftt.. " Benny mengisyaratkan Tony bisa-bisa menjadi lelaki loyo.
Semua lelaki menarik napas panjang dan lega. Para wanita pun paham maksudnya dokter Benny. Jika sampai terkena organ vital Tony, maka kemungkinan besar tubuh bawah lelaki itu bisa cacat.
Giri menarik napas juga, tugasnya sudah selesai di rumah sakit. Ia akan membuat laporan untuk kantornya.
Tiba-tiba seorang wanita paruh baya mendekati mereka. Wanita ini agak ragu pada awalnya, tapi perlahan berjalan menuju para wanita.
"Hmm.. maaf nak.. apakah ada pasien yang bernama Tony?"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomanceTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...