Tri dan Tony keluar dan berjalan ke ruang makan. Keluarganya ternyata sudah yang ngerumpi di sana membuat keduanya masuk dengan wajah merah padam seolah ketahuan berbuat jahat.
"Cie.. cie.. kalian habis kehujanan ya?" tanya kakak tertua Tony.
Pipi Tri terasa panas mendengar ucapan kakak iparnya itu. Ia ingin mengeliat turun tapi tidak di perbolehkan oleh Tony.
"Iya kami kehujanan di shower tadi.. bahkan sangat lama mbak.. kalau mbak mau tahu ya.. " balas Tony cepat sembari nyengir melihat kakak perempuannya yang memerah lantaran ucapannya itu.
"Ya ampun kamu Ton..gerak cepat ya kamu..?" lanjut mbak Ani.
"Hehe.. Iyalah mbak.. biar cepat tambah ramai rumah ini.. Trang kan mau baby banyak... Iya kan sayang..?" tanya Tony sambil menunduk dan mencium dahi istrinya.
Telinga Tri panas juga, ia tidak bisa menjawab pertanyaan suaminya itu. Ibunya Tri terkikik-kikik geli seorang remaja saja mendengar ucapan menantunya.
"Nah.. ibu dokter mertuaku saja setuju mendengar ucapanku ini.. " lanjut Tony tersenyum senang apa ibu mertuanya.
"Iya atuh nak.. ibu mah senang kalau kalian banyak anak dan rumah ini ramai..Trang kan dari awal ribut ingin punya baby terus.." balas dokter Puspa pada Tony.
Semuanya tertawa senang mendengar ucapan dokter Puspa tersebut.
Tony mengambil tempat duduk di kepala keluarga dan duduk sambil memangku Tri. Pipi Tri masih merah padam.
"Kang.. turunkan saya.. malu atuh.. " bisik Tri pada suaminya.
Tony terkekeh.
"Tidak apa-apa Trang.. toh kamu sudah menjadi istri aku.." balas Tony pelan.
Keluarga mereka mencoba mendengar bisikan dari keduanya dengan penasaran. Ibunya Tony berdehem agak keras membuat Tony mengangkat kepalanya dan menatap mata ibunya yang bersinar bahagia tapi penasaran.
"Ehht.. maaf ibu.. ini nih Tri malu saya pangku.. kan hemat kursi.. lagian kami sudah menikah dan punya anak lagi.. " ujar Tony apa adanya.
Semua orang menganggukkan kepalanya setuju. Alhasil, Tri makan camilan sore di pangkuan suaminya. Tony menyuapi istrinya dengan kasih sayang membuat semua orang mendesah senang melihat mereka berdua yang bahagia.
Ibunya Tony mengusap air mata haru melihat anaknya tumbuh menjadi lelaki yang tampan juga bertanggung jawab serta mencintai istrinya. Dan, menantunya juga sudah setia menemani anaknya dalam keadaan susah ataupun senang. Menantunya ini menerima semua perlakuan jahat dari Joni dengan tabah dan memaafkan anak lelakinya yang sudah meninggal dunia tersebut. Lalu, anaknya, Joni seolah terlahir kembali ke dunia ini dengan hati yang bersih melalui anaknya Tony, Jabir. Ia berpikir Jabir itu mungkin titisan dari Joni, anaknya akan berubah menjadi lebih baik dalam kesempatan keduanya ini. Ia tersenyum sembari mengawasi anaknya dan menantunya bercengkrama sambil makan camilan.
Ibunya Tri juga terlihat menghapus air mata bahagia melihat anaknya sudah mendapatkan apa yang di inginkan, seorang baby pikir dokter Puspa. Dan, mungkin ada babies yang lain akan segera hadir di sini nanti. Ia sih yakin, Tony dan Tri sudah paham cara memadu kasih dengan tepat. Anaknya sudah menjadi seorang ibu yang hebat, istri yang setia pada suaminya.
Ia menghela napas panjang karena tugasnya untuk menjaga Tri seolah sudah terlepas. Sang suami akan menjaga anaknya dengan baik. Ia beruntung sekali. Sekarang ia juga bisa fokus dengan dirinya sendiri. Ada seorang pengusaha yang sudah lama di tinggal istrinya meninggal. Lelaki pengusaha ini temannya sewaktu dirinya di SMU, Budiman namanya. Lelaki paruh baya yang mempunyai anak perempuan hampir sebaya dengan Tri.
![](https://img.wattpad.com/cover/162789728-288-k917674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomanceTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...