Tony sedang berada di Yogyakarta. Tri di temani oleh ibunya jika malam hari dan juga ada asisten rumah tangga termasuk pengawal dari perusahaan Tony.
Tri merasa hampa karena semalam tidur tidak dalam pelukan suaminya. Ia gelisah memikirkan hidupnya sendiri tanpa Tony. Perasaan ini baru hadir ketika sang suami tidak ada di rumah.
"Apakah saya mencintai akang Tony?"
"Selama ini saya hanya merasakan nyaman ketika berada di dekat akang Tony."
"Atau ini hanya rasa kesepian yang datang lantaran akang tidak di sini ya?"
"Kalau saya jatuh cinta pada akang Tony. Apakah akang Tony juga mencintai saya. Sepertinya akang Tony menikahi saya hanya karena sifat posesif lelaki itu saja. Atau hanya tidak ingin saya di miliki oleh lelaki lain?"
Tri mendesah sendirian di atas tempat tidur. Jam di dinding menunjukkan pukul 7 malam, tapi suaminya belum menelpon video call batin Tri resah.
Baru saja di pikirkan. Handphone smartphone milik Tri yang di belikan suaminya keluaran terbaru berbunyi. Di layar handphone wajah suaminya yang macho terlihat.
Tri langsung menekan tombol accept.
"Trang.. kamu merindukan aku ya?" ucap Tony sembari menarik rambutnya dengan gaya seksi.
Pipi Tri bersemu merah mendengar ucapan suaminya. Tony terkekeh karena senang istrinya ini merindukan dirinya padahal baru sehari di tinggalkan.
Tony melihat istrinya memakai baju tidur lembut transparan membuat dirinya mengeram sendirian di kamar tidur hotel.
"Trang.. buka baju itu sayang..?"
Tri bingung karena permintaan suaminya ini.
"Buka saja Trang.. aku rindu pada kamu.. " perintah Tony pada Tri.
Tri mengangguk dengan wajahnya masih merah padam. Wanita ini meletakkan handphonenya di atas bantal dengan bersandar. Dengan cepat ia melepaskan bajunya membuat sang suami mengerang di handphone.
"Trang.. kamu sudah membuatku ingin meleleh di sini sekarang juga." ucap Tony dengan suara serak.
Tony memerintahkan istrinya untuk menyenangkan dirinya sendiri.
"Apa.. apa bisa kang..?" suara Tri terdengar sangat gugup dan malu.
Tony mengatakan pasti bisa. Tri lalu melakukan apa yang di arahkan sang suami dengan seluruh tubuhnya panas membara.
Tony mengeram parau di seberang telepon. Lelaki ini sudah menyentuh tubuhnya sendiri dengan gerakan cepat.
Tri mengerang karena apa yang di instruksikan oleh Tony dan mendengar suara seksi suaminya membuat dirinya menggigil. Ini telepon yang sangat seksi juga sensual. telinga Tri memerah lagi ketika suaminya memerintahkan dirinya untuk melanjutkan menyetuh dirinya sendiri menggunakan jari.
Tri menjerit kecil karena rasa jarinya sendiri. Wanita ini merinding karena tidak siap menghadapi serbuan rasa yang terbentuk di dalam dirinya.
"Sentuh dengan pelan Trang.. ya.. seperti itu.. bayangkan aku yang berada di sana." suara Tony seperti mantra.
Tri memejamkan matanya sambil membayangkan suaminya yang menyentuh dirinya.
Tony sangat suka percakapan antara mereka berdua. Setidaknya mereka bisa melepaskan rindu.
Tony sibuk di Yogyakarta selama tiga hari. Hatinya agak cemas oleh perasaan lain. Ia merasa dirinya belum mampu memberikan anak pada sang istri.
Ketika ia pulang ke rumah setelah meeting selesai, ia mencari istrinya yang ternyata duduk di perpustakaan bersama ibu menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomansTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...