Penasaran

1.6K 111 6
                                    

Tri tidur dengan gelisah. Wanita ini memukul-mukul bantal agar bisa lebih tenang dalam tidurnya.

"Dasar pak kutub..?! Lelaki ini sudah membuat saya mati kutu.. Kenapa pula harus surat itu terlepas dari tasku."

Tri mengusap-usap wajahnya lelah. Ia memikirkan dirinya yang menikah dengan Tony tanpa cinta tapi ia bisa mempunyai anak dari lelaki ini melalui proses penanaman calon bayi di dalam rahimnya. Ia bisa menjadi ibu juga sekaligus istri. Ia tidak akan di pandang oleh masyarakat sebagai wanita aneh jika ia menikah. Dan, ia juga setidaknya bisa mendapatkan perlindungan dari Tony.

"Hmm..apakah lelaki ini tulus menikahi saya? Atau ada udang di balik batu?"

"Setahu saya sih pak Tony tidak pernah berhubungan dengan seorang wanita."

Tri bergumam sambil menguap dan mulai memejamkan matanya.

***

Amran berdiri di depan jendela kaca besar sambil memandangi jalan masuk di kantor kakaknya ini. Ia melihat Tri naik motor matic dan masuk ke parkiran.

Syarif mengernyit melihat adik tirinya yang pagi-pagi sudah datang ke kantornya sambil membawa kamera keren milik lelaki itu.

"Ran.. kenapa kamu sudah ada di sini sih? Apakah kamu mau memotret aku? Hmm..?" Syarif menaikkan alisnya menjahili sang adik membuat Amran keki.

Amran mendengus, Syarif berdiri dan mengambil kamera adiknya yang berbentuk klasik sambil mengamati sang adik.

"Oke.. cheersss..!" seru Syarif mencoba memotret adiknya itu.

"Aa..?!" balas Amran sebal.

"Ada apa sih Ran.. Kenapa kamu berada di sini pagi-pagi?" suara Syarif kali ini terdengar tegas juga tenang membuat Amran mengernyit.

"Hmm.. aku mau ke Singapura, ada pemotretan dengan seorang wanita kaya dan agak manja. Nah, orang tua wanita ini ingin ada seorang wanita juga ikut sehingga si wanita manja tersebut ada teman." ujar Amran pelan.

"Wanita manja? Seorang model?"

"Iya.. model manja. Anak orang kaya.. "

"Hmm.. model manja..? Janet saja mantan seorang model tapi tidak manja. Apa wanita ini cantik?" tanya Syarif penasaran.

"Ya.. iyalah Aa.. seorang model itu kebanyakan cantik.. Tapi, bukan di situ masalahnya. Aku baru kali ini memotret model yang keluarganya agak reseh. Si model sih harus di potret untuk iklan cream kecantikan."

"Lalu..?"

"Hmm..apakah aku bisa membawa Tri ke Singapura?"

"Apa..? Tri ke Singapura? Gila kamu Ran..!"

"Kenapa gila kak..? Wanita itu judes.. ia bisa menjadi temannya si manja." gumam Amran sambil tersenyum lebar.

"No.. tidak Ran.. Tri itu khusus PA di sini. Aku tidak mau kamu membawa Tri ke Singapura. Lagian, kamu bisa mencari wanita lain untuk ikut, kenapa mesti Tri?"

Syarif mengamati mata Amran yang bersinar aneh. Adiknya ini sepertinya penasaran dengan Tri.

"Ran.. jangan mengganggu Tri.. "

"Siapa yang mau menganggu Tri sih.. aku mau minta bantuan darinya agar tidak bete selama pemotretan."

"Kamu tidak akan bete Ran. Kamu photographer profesional. Itu alasan kamu saja. Apa kamu tertarik pada Tri?"

Ucapan Syarif itu membuat Amran tersentak. Syarif sepertinya paham dengan keadaan adiknya ini.

"Ran.. Tri itu wanita yang belum pernah pacaran. Dan mungkin juga belum pernah berdekatan dengan seorang lelaki sekali pun. Aku tidak mau kamu mengejutkan dirinya karena kamu tiba-tiba mendekati Tri. Kamu terlihat sudah sangat berpengalaman." ujar Syarif memandangi wajah adiknya yang memerah karena ucapannya.

BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang